KOMPAS.com - Dewan Pimpinan Tingkat Daerah (DPTD) Partai Keadilan Sejahtera Kabupaten Sumbawa membuka pendaftaran bakal calon bupati dan wakil bupati pada Pilkada Sumbawa.
Proses pendaftaran dibuka Selasa (14/5/2024) hingga tanggal 25 Mei 2024.
Ketua DPD PKS Sumbawa, Muhammad Takdir mengatakan, peluang akan diberikan kepada siapa pun yang memenuhi syarat.
Ini sesuai hasil rapat koordinasi dengan dewan pimpinan tingkat wilayah (DPTW) PKS Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Baca juga: KPU Pastikan Tidak Ada Calon Jalur Perseorangan pada Pilkada Sumbawa
"PKS terbuka memberi kesempatan kepada putra-putri terbaik daerah Kabupaten Sumbawa untuk bertarung dalam Pilkada Sumbawa mendatang," kata Takdir.
Ia menjelaskan bahwa DPTD PKS Sumbawa akan tetap menjalankan mekanisme yang ada sekaligus menegaskan bahwa PKS adalah partai modern yang semakin siap berkontribusi bagi kemajuan pembangunan Kabupaten Sumbawa.
Calon pertama yang mendaftar di PKS Sumbawa yaitu pasangan Dewy Noviani yang saat ini Wakil Bupati Sumbawa berpasangan dengan calon Talifuddin, yaitu mantan kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa.
PKS sangat dibidik pada Pilkada Sumbawa. Partai ini sangat percaya diri akan memenangkan calon dalam Pilkada Sumbawa.
Hal itu karena pada pemilu legislatif (Pileg) 2024 berhasil meraih suara tertinggi sebanyak 6 kursi dan akan merebut palu pimpinan DPRD Sumbawa dari PDIP.
Baca juga: Ingin Maju Pilkada Sumbawa, Sekretaris PDI-P NTB Mundur dari Partai
"Balon (bakal calon) yang akan daftar di PKS sudah ada sejumlah nama, sejauh ini ada 6 yang sedang berkomunikasi dan akan mendaftar," ucap Takdir.
Ini membuktikan bahwa PKS semakin mendapat kepercayaan masyarakat Sumbawa dan akan berusaha optimal memenangkan Pilkada di Kabupaten Sumbawa.
PKS siap menerima bakal calon yang mendaftar baik secara perorangan maupun berpasangan.
"Dipersilahkan yang ingin mendaftar baik sebagai calon tunggal maupun berpasangan, semuanya akan diproses dengan baik," tambahnya.
Ia menjelaskan bahwa meski surat keputusan (SK) dukungan dikeluarkan Dewan Pengurus Pusat (DPP), semua proses penjaringan dimulai dari DPTD.
"SK dari DPP tetapi prosesnya dimulai dari DPTD, dengan memperhatikan masukan, catatan, atau rekomendasi dari DPTD," jelasnya.
Terkait komunikasi politik partai dengan bakal calon, Takdir mengaku selama ini sudah ada beberapa tokoh atau figur yang membangun komunikasi.
Baca juga: Golkar dan PDI-P Berkoalisi untuk Pilkada Sumbawa 2024
Namun semuanya harus mengikuti proses di partai. Takdir juga mengatakan bahwa setelah bakal calon mendaftar, pihaknya akan melakukan survei untuk melihat popularitas dan elektabilitas yang akan diusung.
"Setelah pendaftaran, kami akan melakukan survei melibatkan semua struktur partai untuk menilai elektabilitas bakal calon yang akan diusung. Penilaian DPTD akan menjadi rujukan DPP," tandasnya.
Pendalaman visi dan misi calon akan dilaksanakan pada Senin (27/5) sampai selesai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.