Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dentuman Ratusan Meriam Karbit Sambut Idul Fitri di Kota Pontianak

Kompas.com - 10/04/2024, 01:00 WIB
Hendra Cipta,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com - Enam meriam karbit dengan corak warna-warni khas Kota Pontianak, Kalimantan Barat berjejer di tepian Sungai Kapuas.

Keenam meriam karbit itu berdentum secara silih berganti tatkala disulut oleh Penjabat Gubernur Kalbar Harisson, Penjabat Wali Kota Pontianak Ani Sofian, dan Pangdam XII Tanjungpura Mayjen TNI Iwan Setiawan.

Dentuman meriam itu tanda dimulainya eksibisi permainan tradisional meriam karbit dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri, Selasa (9/4/2024) malam.

Harisson menuturkan, Eksibisi Meriam Karbit 2024 ini merupakan momen istimewa, yang bukan hanya tentang menampilkan keunikan meriam karbit, tetapi juga melestarikan budaya dan tradisi turun temurun.

Meriam karbit merupakan salah satu bentuk seni tradisional yang unik dan kreatif serta sangat dinantikan masyarakat Pontianak hingga luar Kalbar,” kata Harisson dalam keteranhan tertulis, Selasa malam.

Baca juga: Dentuman Meriam Karbit Saling Bersahutan, Tanda Lebaran di Pontianak Sudah Dekat

Di balik suara dentumannya, sambung Harisson, meriam karbit juga memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi.

Harisson berharap eksibisi ini dapat menjadi sarana silaturahmi bagi seluruh masyarakat, utamanya di malam takbiran yang penuh suka cita.

“Saya ingin mengajak kepada seluruh masyarakat untuk bersama-sama melestarikan seni meriam karbit, mari kita jadikan seni ini sebagai salah satu aset budaya yang berharga bagi Kalbar,” ucap Harisson.

Sementara, Ani Sofian menerangkan, permainan meriam karbit ini rutin digelar dalam rangka memeriahkan Hari Raya Idul Fitri di Kota Pontianak.

Pada malam ini, terdapat 41 titik lokasi permainan meriam karbit dengan jumlah masing-masing antara 5-6 meriam karbit di sepanjang Sungai Kapuas, baik yang berada di wilayah Pontianak Timur maupun di Pontianak Selatan, dan Tenggara.

Baca juga: Pemkot Pontianak Kembali Tiadakan Festival Meriam Karbit, Masyarakat Boleh Memainkannya

“Harapan saya permainan ini menjadi event pariwisata Kota Pontianak dan menjadi agenda tetap kalender pariwisata."

"Mudah-mudahan memberikan multiplier effect bagi masyarakat Kota Pontianak,” kata Ani.

Sebagaimana diketahui, permainan meriam karbit adalah permainan tradisional masyarakat Kota Pontianak.

Permainan ini sudah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2016 sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Kota Pontianak sehingga perlu terus dilestarikan.

“Tradisi permainan rakyat ini perlu terus dilestarikan sebagai kekayaan budaya yang dimiliki Kota Pontianak,” ungkap Ani.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nakhoda Tongkang Batu Bara Penabrak Jembatan di Jambi Jadi Tersangka

Nakhoda Tongkang Batu Bara Penabrak Jembatan di Jambi Jadi Tersangka

Regional
Satu Santriwati di Rokan Hilir Meninggal Usai Makan Siomay, Belasan Korban Lainnya Dibawa ke RS

Satu Santriwati di Rokan Hilir Meninggal Usai Makan Siomay, Belasan Korban Lainnya Dibawa ke RS

Regional
Kembalikan Kejayaan Petani Tebu, Bupati Blora Minta Pengurus Baru APTRI Jalin Sinergi

Kembalikan Kejayaan Petani Tebu, Bupati Blora Minta Pengurus Baru APTRI Jalin Sinergi

Regional
Dugaan Manipulasi RUPS Bank Sumsel Babel, Eks Walkot Palembang Diperiksa

Dugaan Manipulasi RUPS Bank Sumsel Babel, Eks Walkot Palembang Diperiksa

Regional
Diwakili 19 PAC, Ngesti Nugraha Ambil Formulir Bakal Calon Bupati di PDI-P Kabupaten Semarang

Diwakili 19 PAC, Ngesti Nugraha Ambil Formulir Bakal Calon Bupati di PDI-P Kabupaten Semarang

Regional
Kendarai Mobil Tangki Ugal-ugalan dan Viral di Medsos, Sopir di Kupang Ditangkap Polisi

Kendarai Mobil Tangki Ugal-ugalan dan Viral di Medsos, Sopir di Kupang Ditangkap Polisi

Regional
Turun Jabatan Jadi Plh Gubernur Banten, Al Muktabar Buka Suara

Turun Jabatan Jadi Plh Gubernur Banten, Al Muktabar Buka Suara

Regional
2 Bocah SD di Lombok Diduga Diperkosa 5 Orang, 2 Terduga Pelaku Masih di Bawah Umur

2 Bocah SD di Lombok Diduga Diperkosa 5 Orang, 2 Terduga Pelaku Masih di Bawah Umur

Regional
Hingga April 2024, 5.700 Warga Jateng Terserang DBD dan 148 Meninggal

Hingga April 2024, 5.700 Warga Jateng Terserang DBD dan 148 Meninggal

Regional
Jalur Pantura Karangtengah Demak Masih Perbaikan, Ini Alternatif Saat Macet

Jalur Pantura Karangtengah Demak Masih Perbaikan, Ini Alternatif Saat Macet

Regional
Beli Barang 'Branded' Pakai Uang Narkoba, Selebgram Adelia Divonis 5 Tahun Penjara

Beli Barang "Branded" Pakai Uang Narkoba, Selebgram Adelia Divonis 5 Tahun Penjara

Regional
Dugaan Korupsi Pipa Gas Rp 3,9 Miliar, 4 Pejabat BUMD Palembang Jadi Tersangka

Dugaan Korupsi Pipa Gas Rp 3,9 Miliar, 4 Pejabat BUMD Palembang Jadi Tersangka

Regional
Dendam Pernah Dihukum, Santri Tega Tusuk Ustazah di Ponpes Palangkaraya hingga Tewas

Dendam Pernah Dihukum, Santri Tega Tusuk Ustazah di Ponpes Palangkaraya hingga Tewas

Regional
177.600 Benih Lobster asal Jabar Diselundupkan ke Singapura lewat Babel

177.600 Benih Lobster asal Jabar Diselundupkan ke Singapura lewat Babel

Regional
Soal Larangan 'Study Tour', Begini Respons Sejumlah Kepala Sekolah di Kota Semarang

Soal Larangan "Study Tour", Begini Respons Sejumlah Kepala Sekolah di Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com