KUPANG, KOMPAS.com - Kaur Bin Ops Lalu Lintas Kepolisian Resor (Polres) Timor Tengah Selatan (TTS) Inspektur Polisi Dua (Ipda) Muhamad Hibban Yanshasdi, akhirnya meminta maaf usai membentak Prajurit Satu (Pratu) Jimaris, anggota TNI dari Komando Distrik Militer (Kodim) 1621/TTS.
Permintaan maaf Yanshasdi, disampaikan langsung kepada Jimaris, dan disaksikan oleh Kepala Kepolisian Resor (Kapplres) TTS Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) I Gusti Putu Suka Arsa dan Komandan Distrik Militer (Dandim) 1621 TTS Letnan Kolonel (Letkol) Infanteri Shobirin, Jumat (8/3/2024).
Baca juga: Video Viral Perwira Polisi di NTT Bentak Anggota TNI Berpakaian Preman
Ungkapan permintaan maaf Yanshasdi juga terekam dalam sebuah video dan viral di sejumlah media sosial.
"Yang saya hormati bapak Dandim TTS, Bapa kapolres TTS dan seluruh perwira dari Kodim dan Polres TTS serta anggota Denpom Kupang dan seluruh jajaran TNI di mana pun berada, pada kesempatan ini saya Ipda Muhamad Hibban Yanshasdi, KBO Satlantas Polres TTS, atas nama pribadi saya menyampaikan permohonan maaf saya sedalam-dalamnya kepada jajaran institusi TNI, atas perkataan yang tidak pantas yang telah menyinggung para anggota TNI seluruhnya," kata Yanshasdi, dalam video viral berdurasi 39 detik yang diperoleh Kompas.com, Sabtu (9/3/2024).
"Saya berharap, permohonan maaf saya dengan hati yang tulus dapat diterima karena ini murni kesalahan dan kekhilafan saya," sambung Yanshasdi.
Baca juga: Rumah Lansia di Kupang NTT yang Dituduh Santet, Dirusak Tetangga
Terkait hal itu, Kapolres TTS AKBP I Gusti Putu Suka, memastikan sinergitas TNI dan Polri melalui hubungan kemitraan sebagai kakak beradik dalam menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat NKRI di Kabupaten TTS tetap terjalin harmonis.
Menurut Gusti, tidak ada persoalan yang sangat signifikan di Kabupaten TTS antara TNI dan Polri.
"Terhadap insiden riak-riak antara oknum anggota Polri dan anggota TNI saat kegiatan operasi keselamatan di lapangan beberapa waktu lalu adalah hal yang biasa dan tidak perlu diperbesarkan,"ujar Gusti.
Setelah terjadi insiden salah paham, sebagai pimpinan dia dan Dandim TTS langsung menyelesaikannya.
Baca juga: Faktor Sejarah Bikin Warga Perbatasan NTT-Timor Leste Bisa Menyeberang Tanpa Paspor
"Oknum Polri yang menggores perasaan oknum anggota TNI pun sudah saling merangkul dan saling memaafkan tak lagi ada hal yang luar biasa dan situasi keamanan di Kabupaten TTS sangat kondusif aman terkendali," imbuhnya.
Gusti pun meminta maaf kepada seluruh jajaran TNI di Kodim 1621 TTS dan di seluruh Indonesia atas insiden itu.
Selain itu lanjut dia, sebagai pimpinan secara internal mewakili institusi Polri, telah mengambil langkah tegas kepada anggotanya itu.
"Pada Kamis (7/03/2024) kemarin, secara internal yang bersangkutan sudah diberi tindakan termasuk dengan anggota lainnya yang bersama-sama di lapangan," kata Gusti.
Gusti juga mengimbau masyarakat TTS untuk selalu berhati-hati dalam berlalu lintas dan lengkapi diri dengan pelindung keselamatan berupa helm bagi pengendara sepeda motor dan sabuk pengaman bagi pengemudi mobil.
"Pastikan kendaraan anda dilengkapi surat-surat aman sampai tujuan karena saat ini kegiatan operasi keselamatan masih berlangsung sampai tanggal 17 Maret 2014 mendatang," kata dia.