Sabtu Pagi, Gunung Ile Lewotolok NTT Alami 107 Kali Gempa Embusan

LEMBATA, KOMPAS.com - Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami 107 kali gempa embusan pada Sabtu (9/3/2024) pagi.

Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Ile Lewotolok melaporkan, ratusan gempa letusan ini teramati pada periode pengamatan pukul 00.00 Wita-06.00 Wita.

"Gempa embusan 107 kali dengan amplitudo 2-19.9 mm, durasi 25-107 detik," ujar Petugas Pos PGA Ile Lewotolok, Fajaruddin M Balido di Lembata, Sabtu.

Baca juga: Gunung Ile Lewotolok 2 Kali Meletus Hari Ini, Tinggi Kolom Abu Capai 800 Meter

Fajaruddin juga melaporkan, terjadi satu kali gempa letusan amplitudo 27,2 mm, durasi 110 detik. Kemudian satu kali tremor non harmonik dengan amplitudo 8,2 mm, durasi 155 detik, dan dua kali vulkanik dalam dengan amplitudo 4,3-35,3 mm, S-P 1,2-1,8 detik, durasi 12-14 detik.

Jumlah gempa embusan masih tinggi. Hal ini mengindikasikan aktivitas vulkanik Gunung Ile Lewotolok berada pada kedalaman magmatik dangkal.

Secara visual gunung kabut 0-I hingga kabut 0-II. Asap kawah tidak teramati. Masih teramati lava ke tenggara dan selatan.

Dia mengimbau warga sekitar tidak memasuki dan melakukan aktivitas dalam radius 2 kilometer dari pusat erupsi, serta 3 kilometer dalam wilayah sektoral Selatan dan Tenggara.

Baca juga: Terdampak Abu Vulkanik Ile Lewotolok, 74 Warga di Lembata Terserang ISPA

Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD Lembata, Andris Koban mengatakan, saat ini tim siaga bencana erupsi Gunung Ile Lewotolok sudah terbentuk hingga ke tingkat rukun tetangga (RT).

"Belum ada rencana evakuasi secara menyeluruh bagi warga yang ada di lereng gunung Ile Lewotolok," kata Andris.

Meski begitu, lanjutnya, Pemkab memperolehkan warga untuk melakukan evakuasi secara mandiri. Asalkan didata secara baik.

Pemkab juga telah membuka posko pengungsian untuk kelompok rentan di Kelurahan Selandoro, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata.

Andris menambahkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat terus dioptimalkan. Setiap keluhan yang dialami warga langsung ditangani tenaga medis.