KOMPAS.com - Sebanyak 74 warga di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) terserang penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) akibat terpapar abu vulkanik Gunung Ile Lewotolok.
Kepala Dinas Kesehatan Lembata Geril Huarnoning menyebutkan, para penderita ini berasal dari dua desa terdampak erupsi yakni Jontona dan Todanara.
"Warga Desa Jontona yang terserang ISPA sebanyak 59 orang, Desa Todanara 15 orang. Total 74 orang," ujar Geril saat dihubungi, Kamis (7/3/2024).
Baca juga: Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus, Semburkan Asap Tebal Setinggi 600 Meter
Dikatakan, dinkes bersama para medis Puskesmas Lamaau dan Waipukang telah memberikan layananan kesehatan kepada para penderita.
Pelayanan kesehatan kepada warga terdampak terus dioptimalkan seperti sosialiasi, pemeriksaan kesehatan, dan pembagian masker.
"Dari hasil pemeriksaan keluhan terbanyak didominasi ISPA. Sedangkan penyakit lain seperti iritasi mata dan gatal-gatal," kata dia.
Geril menambahkan, saat ini status penanganan erupsi Gunung Ile Lewotolok masih siaga bencana, belum sampai pada tanggap darurat.
Kendati demikian, dia mengimbau warga tetap waspada dan mengikuti rekomendasi yang ditetapkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Baca juga: Warga 4 Desa di Lereng Ile Lewotolok Diminta Tetap Siaga
Petugas Pos PGA Ile Lewotolok, Fajaruddin M Balido mengatakan, status Gunung Ile Lewotolok berada di level III siaga.
Dia mengimbau warga sekitar mengenakan alat pelindung mulut, hidung, dan mata untuk menghindari gangguan pernapasan maupun gangguan kesehatan Iainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik.
Kemudian, tidak memasuki dan melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 kilometer, dan 3 kilometer di dalam wilayah sektoral selatan dan tenggara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.