KOMPAS.com - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan, gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami 2.877 gempa embusan selama sepekan.
Ribuan gempa embusan ini teramati pada periode pengamatan 1 Maret-7 Maret 2024.
PVMBG juga melaporkan gunung api setinggi 1.423 meter dari permukaan laut (mdpl) mengalami 224 kali gempa letusan, empat kali gempa guguran, 170 kali tremor non-harmonik.
Baca juga: Sabtu Pagi, Gunung Ile Lewotolok NTT Alami 107 Kali Gempa Embusan
13 kali hybrid, tiga kali gempa vulkanik dangkal, 11 kali gempa vulkanik dalam, 3 kali gempa tektonik lokal, dan 4 kali gempa tektonik jauh.
Kepala PVMBG, Hendra Gunawan menjelaskan, secara umum jumlah gempa berfluktuasi, menunjukkan kecenderungan peningkatan signifikan terutama gempa embusan.
Hal itu mengindikasikan bahwa saat ini aktivitas vulkanik Gunung Ile Lewotolok berada pada kedalaman magmatik dangkal.
"Peningkatan kegempaan ini teramati juga dari pola energi seismiknya," ujar Hendra dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (9/3/2024).
Hendra juga membeberkan, gempa vulkanik dangkal dan dalam masih terekam mengindikasikan masih adanya tekanan pada tubuh Gunung Lewotolok yang berkaitan dengan suplai fluida magmatik dangkal dan dalam.
Baca juga: Gunung Ile Lewotolok 2 Kali Meletus Hari Ini, Tinggi Kolom Abu Capai 800 Meter
Sementara berdasarkan pengamatan visual pada periode ini masih menunjukkan tingginya aktivitas erupsi dan embusan asap.
Aliran lava baru pada arah selatan dan tenggara tidak mengalami perubahan jarak. Aliran lava ke arah tenggara masih pada jarak 1,8 kilometer dan 600 meter ke arah selatan.
"Hal ini mengindikasikan laju aliran lava melambat, namun suplai masih tetap berlangsung," kata dia.
Dia melanjutkan, aliran lava yang teramati dari bibir kawah saat ini mengalir di atas aliran lava sebelumnya, dan teramati mencapai jarak 900 meter ke arah tenggara dan 600 meter ke arah selatan.
Baca juga: Terdampak Abu Vulkanik Ile Lewotolok, 74 Warga di Lembata Terserang ISPA
Sampai saat ini erupsi atau letusan eksplosif masih berlangsung dengan jangkauan lontaran lava masih di sekitar area kawah, namun dapat juga menjangkau sejauh sekitar 500 meter keluar dari kawah.
Hendra mengatakan saat ini belum ada penurunan atau peningkatan status Gunung Ile Lewotolok dari level III siaga.
Warga sekitar maupun wisatawan diimbau tidak memasuki dan melakukan aktivitas dalam radius 2 kilometer dari pusat erupsi, serta 3 kilometer dalam wilayah sektoral selatan dan tenggara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.