Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PVMBG: Belum Ada Penambahan Jarak Aliran Lava Gunung Ile Lewotolok

Kompas.com - 04/03/2024, 08:29 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan, belum ada penambahan jarak aliran lava meski aktivitas Gunung Api Ile Lewotolok meningkat.

Kepala PVMBG, Hendra Gunawan mengungkapkan, berdasarkan pantauan pada periode pengamatan 24 Februari-1 Maret 2024, jarak luncur aliran lava baru ke arah selatan sejauh 600 meter dan ke arah tenggara sejauh 1,8 kilometer.

Saat ini, ungkapnya, aliran lava yang teramati dari bibir kawah mengalir di atas aliran lava sebelumnya.

Teramati jarak aliran lava mencapai jarak 700 meter dari bibir kawah ke arah tenggara dan ke arah selatan sejauh 600 meter.

Baca juga: Sabtu Pagi Gunung Ile Lewotolok Alami 95 Kali Gempa Embusan, Warga Diimbau Tak Panik

"Hal ini mengindikasikan laju aliran lava mengecil atau melambat, sehingga belum ada penambahan jarak," ujar Kepala PVMBG, Hendra Gunawan dalam keterangannya, Senin (4/3/2024).

PVMBG juga mencatat pada periode 24 Februari-1 Maret 2024 Gunung Ile Lewotolok mengalami 162 kali gempa letusan atau erupsi, 2662 gempa embusan, 26 kali gempa guguran, 125 kali tremor non harmonik, 39 kali hybrid, 3 kali gempa vulkanik dangkal, 16 kali gempa vulkanik dalam.

Teramati gempa yang berasosiasi dengan aktivitas tektonik, yakni 5 kali gempa tektonik lokal, 1 kali gempa tektonik jauh, serta 1 kali gempa terasa dengan skala I MMI.

Energi seismik yang dihitung dengan metode perata-rataan nilai amplitudo atau yang disebut real-time seismic amplitude measurements (RSAM) menunjukkan fluktuasi energi dengan kecenderungan energi masih tinggi.

Baca juga: Gunung Ile Lewotolok Alami Erupsi Lagi, Tinggi Kolom Abu 900 Meter

"Berdasarkan pengamatan visual periode 24 Februari 2024-1 Maret masih menunjukkan tingginya aktivitas erupsi dan asap meskipun perlahan menurun," kata dia.

Dikatakan, sampai saat ini erupsi letusan eksplosif masih tetap berlangsung dengan jangkauan lontaran lava pijar dominan masih di sekitar area kawah.

Meski demikian, lontaran lava itu dapat juga menjangkau sejauh sekitar 500 meter keluar dan kawah.

Secara umum jumlah gempa berfluktuasi namun masih cukup tinggi, dan lebih didominasi gempa-gempa yang berasosiasi dengan aktivitas permukaan, seperti gempa embusan dan tremor non harmonik.

Hal ini mengindikasikan aktivitas vulkanik Gunung Ile Lewotolo berada pada kedalaman magmatik dangkal. Masih tingginya kegempaan ini juga teramati dan pola energi seismiknya.

Terekamnya gempa vulkanik dangkal dan dalam mengindikasikan masih adanya tekanan pada tubuh Gunung Ile Lewotolok yang berkaitan dengan suplai fluida magmatik dangkal dan dalam.

Baca juga: Diimbau Mengungsi, Warga Lereng Lewotolok Diperbolehkan Evakuasi Mandiri

"Data deformasi memperlihatkan tidak adanya perubahan yang signifikan, yang mengindikasikan tidak adanya perubahan tekanan yang signifikan," jelasnya.

Hendra menjelaskan, berdasarkan hasil analisis dan evaluasi secara menyeluruh, maka tingkat aktivitas Gunung Ile Lewotolok masih pada level III siaga.

Warga sekitar maupun wisatawan diimbau tidak memasuki dan melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 kilometer, dan 3 kilometer wilayah sektoral selatan dan tenggara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mayat yang Ditemukan di Trotoar Simpang Sentul Bogor Diduga Korban Tawuran, Ditemukan Luka Sobek di Punggung

Mayat yang Ditemukan di Trotoar Simpang Sentul Bogor Diduga Korban Tawuran, Ditemukan Luka Sobek di Punggung

Regional
Pergerakan Tanah di Cianjur Meluas, 2 Kampung Diungsikan

Pergerakan Tanah di Cianjur Meluas, 2 Kampung Diungsikan

Regional
Cerita Rukijan, Tujuh Tahun Menanti Kabar Anaknya di Depan Pintu Pagar Rumah Mertua...

Cerita Rukijan, Tujuh Tahun Menanti Kabar Anaknya di Depan Pintu Pagar Rumah Mertua...

Regional
Ada Belatung di Nasi Kotak Pesanan, Rumah Makan Padang di Ambon Dipasangi Garis Polisi

Ada Belatung di Nasi Kotak Pesanan, Rumah Makan Padang di Ambon Dipasangi Garis Polisi

Regional
Mengenal Festival Rimpu Mantika, Upaya Pelestarian Kekayaan Budaya Bima

Mengenal Festival Rimpu Mantika, Upaya Pelestarian Kekayaan Budaya Bima

Regional
Terekam CCTV, Begini Detik-detik Penembakan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto

Terekam CCTV, Begini Detik-detik Penembakan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto

Regional
Longsor Terjang Lebong Bengkulu, Jalur Lintas Putus, Satu Mobil Masuk Jurang

Longsor Terjang Lebong Bengkulu, Jalur Lintas Putus, Satu Mobil Masuk Jurang

Regional
Dikira Ikan, Pemancing di Kalsel Malah Temukan Mayat yang Tersangkut Mata Kail

Dikira Ikan, Pemancing di Kalsel Malah Temukan Mayat yang Tersangkut Mata Kail

Regional
Geger Penemuan Mayat Pria di Bogor, Tergeletak di Trotoar Dekat Simpang Sentul

Geger Penemuan Mayat Pria di Bogor, Tergeletak di Trotoar Dekat Simpang Sentul

Regional
Kronologi Penembakan di Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Diduga Tolak Bayar Parkir

Kronologi Penembakan di Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Diduga Tolak Bayar Parkir

Regional
Perkosa Siswi SMP, Pria 19 Tahun di Buru Selatan Ditangkap

Perkosa Siswi SMP, Pria 19 Tahun di Buru Selatan Ditangkap

Regional
Kepala Bayi Terpisah Saat Persalinan, Polresta Banjarmasin Bentuk Tim Penyelidikan

Kepala Bayi Terpisah Saat Persalinan, Polresta Banjarmasin Bentuk Tim Penyelidikan

Regional
Tim SAR Gabungan Cari 1 Korban Tertimbun Longsor di Buntao Toraja Utara

Tim SAR Gabungan Cari 1 Korban Tertimbun Longsor di Buntao Toraja Utara

Regional
Pj Gubernur Sumsel: Perempuan Pilar Utama dalam Membangun Keluarga dan Negara

Pj Gubernur Sumsel: Perempuan Pilar Utama dalam Membangun Keluarga dan Negara

Regional
Bangun Sarang Burung Walet di Belakang Gedung, Kantor Desa di Pulau Sebatik Ini Dapat Kas Rp 2 juta Sekali Panen

Bangun Sarang Burung Walet di Belakang Gedung, Kantor Desa di Pulau Sebatik Ini Dapat Kas Rp 2 juta Sekali Panen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com