LEMBATA, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), memperbolehkan warga yang menetap di lereng Gunung Ile Lewotolok melakukan evakuasi mandiri.
Kepala Pelaksana BPBD Flores Timur, Andris Koban menjelaskan, berdasarkan rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), warga Desa Todonara dan Jontona agar diungsikan.
Namun, lanjutnya, dari hasil kajian lapangan kondisinya masih bisa terkendali.
Baca juga: Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus Jumat Pagi
"Rencana evakuasi menyeluruh belum ada. Tetapi kami membuka evakuasi mandiri, silakan kalau mereka evakuasi mandiri yang penting didata, mereka mengungsi di mana dan di rumah siapa," ujar Andris saat dihubungi, Jumat (1/3/2024).
Andris mengungkapkan, setelah PVMBG menaikkan status gunung Ile Lewotolok dari level II waspada ke level III siaga, ada warga yang panik.
Di tambah lagi aktivitas kegempaan terus meningkat, sehingga disarankan agar mereka melakukan evakuasi secara mandiri.
"Kami juga membuka posko pengungsian hanya untuk kelompok rentan di Kelurahan Selandoro, Kecamatan Nubatukan," ujar dia.
Andris mengimbau warga setempat tetap waspada. Pemerintah telah mengaktifkan rantai pos komando di desa-desa terdampak. Apabila ada peningkatan status ke level IV awas semuanya sudah bersiaga.
"Tim siaga desa dan linmasnya semua sudah siap. Begitu juga dengan warga, kita sudah siapkan jalur evakuasi dan titik kumpul," pungkasnya.
Hingga saat ini status Gunung Ile Lewotolok berada di level III siaga. Warga setempat diimbau tidak melakukan aktivitas dalam radius 2 kilometer, dan 4 kilometer sektoral selatan dan tenggara.
Baca juga: Status Gunung Ile Lewotolok Meningkat, Warga 1 Desa Diimbau Mengungsi
Warga juga diimbau mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran atau longsoran lava dan awan panas.
Untuk menghindari gangguan pernapasan maupun gangguan kesehatan Iainnya yang disebabkan abu vulkanik, masyarakat di sekitar dapat menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.