Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat Adat Muaro Langkap: Merawat Hutan, Memuliakan Harimau

Kompas.com - 13/02/2024, 09:15 WIB
Suwandi,
Reni Susanti

Tim Redaksi

Budayawan Jambi asal Kerinci, Nukman menuturkan, kearifan lokal masyarakat adat dalam menjaga hutan di Kerinci, kebanyakan berkaitan dengan harimau. Hukum adat adalah tatanan yang mengikat banyak orang agar tak sembarang merusak hutan.

Ia mencontohkan banjir terparah dalam sejarah di Kerinci. Lebih separuh populasi warga Kerinci dan Sungaipenuh hampir sebulan terendam air, karena kearifan-kearifan dalam menjaga hutan telah dipinggirkan, bahkan dilupakan.

Dari banyak kisah, ketika ada jejak harimau dalam kampung, maka tetua langsung masuk ke dalam hutan untuk memeriksa keadaan. Biasanya ada orang yang menebang pohon atau berbuat buruk dalam hutan, tanpa izin dari tetua masyarakat adat.

Penulis Sejarah Sumatera, William Marsden dari Belanda, kata Nukman, pernah mengatakan jika orang Kerinci termasuk ‘bodoh’ karena membiarkan harimau berkeliaran dan tidak dibunuh. Padahal harimau adalah satwa liar yang sangat berbahaya.

“Orang yang tidak memahami budaya Kerinci secara mendalam, tentu akan berkata demikian, tapi pada dasarnya ada hubungan yang kuat antara harimau dan manusia di Kerinci. Ada perjanjian untuk tidak saling menggangu,” kata Nukman.

Harimau bagi orang Kerinci juga termasuk hewan yang dilindungi dalam hukum adat. Ada banyak kearifan seperti mitos cindaku, ngegah harimau, dan silat harimau.

Dalam tradisi ngegah harimau, masyarakat akan mengadakan ritual penghormatan, jika ada harimau ditemukan mati di sekitar kampung.

Peneliti harimau, Jeanne E McKay pada jurnal yang terbit di National Library of Medicine menyebutkan, sudah ribuan tahun orang Kerinci hidup berdampingan dengan harimau dalam kawasan hutan.

Mayoritas masyarakat Kerinci pantang membunuh harimau. Walau ada warga desa yang mati diterkam harimau, mereka tetap tidak melakukan apa-apa. Bahkan dianggap hukuman bagi pelanggar moral.

Kearifan yang berwujud dalam nilai spiritual mendorong konservasi harimau. Meskipun terjadi perburuan harimau, kucing besar ini tak punah. Populasinya yang berada di TNKS cukup besar ketimbang tempat lain di Sumatera.

“Harimau dipercaya sebagai perwujudan roh nenek moyang. Mereka mengaturnya dalam ritual-ritual adat. Jadi mereka melindungi hutan dan harimau secara bersamaan,” kata Jeanne.

Helida menerbitkan kisah orang Kerinci yang merawat hutan pada jurnal etnobiologi dari Institut Pertanian Bogor (IPB). Penelitian dilakukan pada tiga lokasi, salah satunya Dusun Tamiai bagian dari masyarakat adat Muaro Langkap.

Pengetahuan lokal dari masyarakat adat terbukti dapat merawat hutan. Kearifan itu sudah berlangsung lama berkaitan dengan sejarah, bahasa, sistem kekerabatan, ritual kepercayaan, kesenian, sistem kepemimpinan dan sistem sosial.

“Mereka memiliki rasa hormat kepada alam dan meyakini ada bencana yang datang ketika melakukan perbuatan merusak hutan,” tulis Helida.

Tidak hanya harimau, masyarakat Kerinci mengenal 89 spesies hewan termasuk rantai makanan satwa di dalam hutan. Selain itu, memiliki kemampuan memanfaatkan sebanyak 234 spesies tumbuhan, untuk bahan obat (200 spesies) dan bahan pangan (70 spesies).

Dengan segala tantangan masa kini, masyarakat adat Muaro Langkap berharap dukungan dari semua pihak. Mereka ingin merawat hutan dan memuliakan harimau. Namun gempuran penambang emas ilegal yang mengoyak hutan telah membawa bencana.

Liputan ini didukung oleh Rainforest Journalism Fund, Pulitzer Center

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lokasi Pencarian Korban Banjir Lahar Dingin Sumbar Diperluas

Lokasi Pencarian Korban Banjir Lahar Dingin Sumbar Diperluas

Regional
Etik Suryani dan Agus Santoso Kembalikan Formulir Pendaftaran Calon Bupati Sukoharjo

Etik Suryani dan Agus Santoso Kembalikan Formulir Pendaftaran Calon Bupati Sukoharjo

Regional
Kisah Para Relawan yang Tinggalkan Pekerjaan untuk Bantu Korban Banjir di Sumbar, Sebut Panggilan Hati

Kisah Para Relawan yang Tinggalkan Pekerjaan untuk Bantu Korban Banjir di Sumbar, Sebut Panggilan Hati

Regional
Sempat Alami Keterlambatan di 5 Hari Pertama, Penerbangan Calon Jemaah Haji Embarkasi Solo Mulai Lancar

Sempat Alami Keterlambatan di 5 Hari Pertama, Penerbangan Calon Jemaah Haji Embarkasi Solo Mulai Lancar

Regional
Angkutan Kota Salatiga Terbakar saat Parkir di Depan Ruko

Angkutan Kota Salatiga Terbakar saat Parkir di Depan Ruko

Regional
Hari Jadi Ke-78 Sumsel, Pemprov Serahkan Berbagai Bantuan untuk Panti Asuhan hingga Ponpes 

Hari Jadi Ke-78 Sumsel, Pemprov Serahkan Berbagai Bantuan untuk Panti Asuhan hingga Ponpes 

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
DPC PDI-P Kota Yogyakarta Perpanjang Penjaringan Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota

DPC PDI-P Kota Yogyakarta Perpanjang Penjaringan Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota

Regional
Napi Anak Pembunuh Polisi Ditangkap, Menyamar Jadi Penumpang Travel

Napi Anak Pembunuh Polisi Ditangkap, Menyamar Jadi Penumpang Travel

Regional
Mengamuk, ODGJ di Lampung Tengah Bunuh Nenek Penderita Stroke

Mengamuk, ODGJ di Lampung Tengah Bunuh Nenek Penderita Stroke

Regional
19 Pekerja Ilegal yang Hendak Dikirim ke Kalimantan Diiming-imingi Gaji Rp 900.000

19 Pekerja Ilegal yang Hendak Dikirim ke Kalimantan Diiming-imingi Gaji Rp 900.000

Regional
Malapraktik, Bidan di Prabumulih Ditetapkan Tersangka

Malapraktik, Bidan di Prabumulih Ditetapkan Tersangka

Regional
Harkitnas dan Hari Jadi Ke-283 Wonogiri, Bupati Jekek: Penguasaan Teknologi Kunci Capai Indonesia Emas 2045

Harkitnas dan Hari Jadi Ke-283 Wonogiri, Bupati Jekek: Penguasaan Teknologi Kunci Capai Indonesia Emas 2045

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
KPU Sikka Respons Kasus Caleg Terpilih Jadi Tersangka TPPO

KPU Sikka Respons Kasus Caleg Terpilih Jadi Tersangka TPPO

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com