Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Kota Bima Pindah 66 TPS karena Rawan Terendam Banjir

Kompas.com - 11/02/2024, 23:07 WIB
Junaidin,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), terpaksa memindah 66 titik Tempat Pemungutan Suara (TPS) karena rawan terendam banjir.

Sebanyak 66 TPS itu tersebar di lima kecamatan dengan tingkat kerawanan yang berbeda.

Sebanyak 27 TPS mudah tergenang air hujan dan 39 TPS lainnya rawan teredam luapan banjir.

"Iya, sudah kita petakan, ada 66 TPS yang rawan banjir dan tergenang air saat hujan," kata Ketua KPU Kota Bima, Mursalin saat dikonfirmasi, Minggu (11/2/2024) malam.

Baca juga: 8.961 Jiwa Terdampak Banjir Bima, Pemkot Tetapkan Status Tanggap Darurat 7 Hari

Mursalin mengatakan, Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) sebelumnya telah melakukan pengamatan terhadap titik awal pemungutan suara sesuai perencanaan.

Hasilnya, dari total 402 titik TPS terdapat 66 titik yang rawan terendam air karena hujan dan banjir, sehingga berisiko mengganggu kelancaran saat pemungutan dan penghitungan suara.

"Kemarin kita minta KPPS itu melihat kondisi tempat TPS yang sudah ditunjuk, ternyata ada yang rawan tergenang air makanya langsung kita minta pidahkan ke tempat yang aman," jelasnya.

Baca juga: Banjir Bandang Sumbawa, KPU Akan Pindahkan TPS Terdampak

Menurutnya, pemindahan titik TPS ke lokasi yang bebas genangan air harus dilakukan oleh KPPS, sebab saat ini curah hujan cukup tinggi sehingga berisiko terendam luapan banjir.

Dari 66 TPS rawan tersebut, lanjut dia, semuanya sudah menentukan lokasi baru yang dinilai aman dari genangan air hujan maupun luapan banjir.

"Lokasinya sudah tersedia semua, tinggal dibangunkan TPS saja, jadi masalah ini sudah teratasi," kata Mursalin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com