JAMBI, KOMPAS.com-Demonstrasi sopir truk pengangkut batu bara yang tergabung dalam organisasi Komunitas Sopir Batu Bara (KS Bara) di Kantor Gubernur Jambi pada Senin (22/1/2024) berujung ricuh.
Sejumlah fasilitas kantor gubernur mengalami kerusakan dengan kerugian mencapai Rp 500 juta.
"Kita tidak menyangka situasi menjadi tak terkendali karena diduga adanya penyusup," kata Ketua KS Bara, Tursiman, saat dikonfirmasi selepas demonstrasi.
Baca juga: Curhat Sopir Batu Bara di Jambi Kehilangan Pekerjaan Usai Jalan Nasional Ditutup
Protes ini berawal dari aturan dari Gubernur Jambi Al Haris yang mulai berlaku pada 1 Januari 2024 untuk menghentikan aktivitas truk batu bara.
Selama ini, truk batu bara dianggap sebagai biang keladi dari kemacetan parah dan tinggi angka kecelakaan lalu lintas di Jambi.
Aturan itu baru akan dicabut setelah jalan khusus untuk mengangkut bahan tambang selesai dibangun.
Merespons dari keputusan tersebut, para sopir memarkirkan ratusan truk di depan Rumah Dinas Gubernur Jambi.
Aksi ini kemudian berhenti, karena Al Haris sempat berjanji akan memberikan solusi.
Setelah menunggu selama hampir dua pekan, sopir batu bara tak kunjung mendapatkan solusi.
Maka pada Senin (22/1/2024) mereka kembali berdemontrasi. Awalnya aksi di depan Kantor Gubernur Jambi itu berjalan kondusif.
Baca juga: Kantor Gubernur Jambi Dirusak Pedemo, Pemprov Lapor ke Polisi
Namun setelah Gubernur Jambi Al Haris menemui pendemo dan mengatakan alasan penutupan jalan nasional karena bikin macet, massa yang hadir pun menyorakin pernyataan tersebut.
Para sopir itu merasa telah berkomitmen untuk mengikuti aturan hanya 1.000 truk batu bara yang beroperasi setiap harinya.