Faktor dan Penyebab Bunuh Diri Menurut Psikolog
Bunuh diri merupakan mengambil nyawa diri sendiri, atau melakukan tindakan sengaja yang menyebabkan kematian pada diri sendiri.
Pada kasus-kasus bunuh diri, berbagai cara atau tindakan yang dilakukan. Diantaranya aksi gantung diri di tiga kasus bunuh diri yang terjadi di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Psikolog Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muhammad Sani Karimun, Devi Mayasari, yang dijumpai di ruangannya mengaku sangat prihatin akan peristiwa bunuh diri di Kabupaten Karimun.
"Saya sangat prihatin. Karena baru tanggal 10 September 2023 kemarin diperingati sebagai hari pencegahan bunuh diri sedunia. Artinya banyak dilakukan di seluruh dunia termasuk Indonesia," ungkap psikolog yang akrab disapa Maya di RSUD Muhammad Sani Kabupaten Karimun, Senin (5/2/2024).
Baca juga: Polda Kepri Bongkar Peredaran Uang Dollar Singapura Palsu
Penyebab tertinggi, menurut Maya, adalah rasa kecemasan. Karena kecemasan yang tinggi dapat berubah menjadi depresi.
Selanjutnya depresi bisa menimbulkan insomnia, jantung berdebar, merasa kesepian dan tidak bahagia walau di tengah keramaian.
Lulusan profesi psikolog dan magister Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada Yogyakarta menyampaikan, yang menyebabkan orang bunuh diri disebabkan berbagai faktor.
Faktor tersebut diantaranya internal dan stressor yang mengarah ke depresi, gangguan mental, gangguan perilaku serta gangguan emosi.
"Jadi ketidakmampuan terhadap apa yang terjadi pada dirinya sendiri," kata Maya.
Kemudian faktor eksternal juga dapat menyebabkan orang melakukan tindakan bunuh diri. Untuk faktor eksternal contohnya adalah adanya masalah interpersonal dengan pasangan, keluarga, pacar, pekerjaan, serta yang lainnya.
"Adanya masalah disebabkan stressor kehilangan seperti finansial atau orang yang dia sayang. Ada juga faktor sosial ekonomi, ada juga rasa malu dan ketidakberdayaan. Interpersonal bisanya ada konflik yang sangat berat dan di tidak mampu mencari solusinya. Faktor-faktor itu terkadang bukan berat juga, tapi lama-lama tidak kuat dan menumpuk, sehingga jadi pemicu dan muncul (keinginan bunuh diri)," papar Maya.
Baca juga: Anggota Polres Wonogiri Bunuh Diri di Barak Dalmas, Motifnya Persoalan Keluarga
Kemudian juga gangguan mental seperti halusinasi bisa menjadi penyebabnya. Saat berhalusinasi, orang tersebut merasa ada yang memerintahkan untuk mengakhiri hidupnya.
"Kalau ini seperti ada yang memerintah, kamu terjun aja atau kamu itu aja. Yang untuk itu pengobatannya sudah pakai obat-obatan. Halusinasi ini juga bisa dari alkohol atau narkoba. Sehingga keputusan yang diambil sudah tidak sehat," terang Maya.