Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 3 Kasus Bunuh Diri dalam 11 Hari di Karimun Kepri, Polisi dan Pemuka Agama Keluarkan Imbauan

Kompas.com - 05/02/2024, 16:13 WIB
Elhadif Putra,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Gejala, Pencegahan dan Penanganan

Kecenderungan untuk melakukan bunuh diri umumnya bermula dari timbulnya sejumlah gejala.

Di antara gejala yang dapat menjadi pemicu adalah perilaku yang berubah, menutup diri, tidak mau bertemu orang, tidak lagi menjalankan hobi, tidak ingin makan sampai mempengaruhi kondisi fisik, hingga melakukan tindakan menyakiti diri sendiri.

Kemudian merasa kesepian, seakan-akan ingin menyampaikan pesan dan merasa hidupnya menyusahkan orang lain.

"Ada gejala lain yang sudah menyatakan ingin buruh diri. Kalau sudah begini harus ekstra didampingi atau diberikan penanganan yang lebih, dan harus ada secara family terapi atau support sistem," kata Psikolog Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muhammad Sani Kabupaten Karimun, Devi Mayasari.

"Itu baru yang dinyatakan atau diekspresikan. Ada tahapannya juga, ada ide, rencana dan kemudian menjadi percobaan (bunuh diri) kalau masih selamat," sambung psikolog yang pernah bertugas saat pascabencana alam di Yogyakarta dan konflik Poso.

Baca juga: Pesan Haru TKI asal Serang Banten pada Anaknya Sebelum Bunuh Diri

Maya menambahkan, setelah mengenali gejala, langkah selanjutnya yang harus diambil adalah jangan menjauhi orang tersebut. Namun diberikan pendampingan dan support psikologis.

Konteks pendampingan psikologis yang diberikan adalah pendampingan yang membuatnya nyaman secara emosional. Hingga akhirnya orang yang bersangkutan dapat atau mau menyampaikan permasalahan yang tengah dihadapi atau dirasakannya.

"Dia itu tidak bisa di-judge. Namanya orang putus asa. Kalau dia sudah nyaman maka dia akan bisa menyampaikan. Jika ternyata nanti sudah membutuhkan ahli profesional, maka kita bisa memintanya untuk berobat atau menemaninya," ucap Maya.

Sementara untuk pencegahan dari diri sendiri, lanjut Maya adalah jangan merasa sendirian di dunia dan cari support sistem dari orang lain agar bisa meringankan beban.

"Walaupun support sistem ini tidak dapat memberikan solusi. Didengarkan saja tanpa men-judge atau tidak menyampaikan apa-apa yang tidak ingin mereka dengar," pesan Maya.

Baca juga: Kejari Surabaya Bantah Diintervensi dalam Kasus Pembunuhan oleh Anak Anggota DPR

Apabila kondisinya sudah tidak mampu atau dirasa terlalu berat maka segera konsultasi ke psikolog.

Kemudian hilangkan asumsi jika datang ke psikolog itu adalah orang yang gangguan mental.

"DPA (Dukungan Psikologis Awal) dari lingkungannya boleh. Kalau kita tau gejalanya akan mengarahnya kesana, membantu semampu kita memberikan jalan keluar, mendengarkan dari hati ke hati dan dibujuk ke profesional," sebut Maya.

"Paling tidak orang sekitar memberikan saran masukan untuk konsul. Siapa tau cepat ditangani," tambah dia.

Disebutkan Maya, orang dalam mengahadapi persoalan hidup ada yang dengan cara sehat atau positif dan tidak.

Untuk yang positif Ada yang mengekspresikan dengan konstruktif dan mengikhlaskan kepada Tuhan yang Maha Kuasa.

Sementara yang negatif bisa mengekspresikan secara destruktif atau mengeluarkan kemarahan hingga menyebabkan konflik. Kemudian juga ada yang menekan atau memendam.

"Yang dialami itu kan diproses di dalam pikiran, apa yang diartikan dan dimaknai. Apakah positif atau negatif," ucap Maya.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com