"Baksonya enak," kata Jokowi.
"Pak Jokowi tahu di mana makan enak, di mana-mana sudah tahu beliau," ungkap Prabowo.
Jokowi sempat menemui Sultan Hamengku Buwono X pada Minggu (29/1/2024). Pertemuan ini menjadi sorotan lantaran sebelumnya para capres telah bertemu dengan Sultan.
Sultan enggan membocorkan apa yang dibicarakan dengan Jokowi. Sultan mengaku pertemuan dengan Jokowi sebatas kongko.
"Ya masa saya cerita (isi pertemuan dengan Jokowi), ya kongko-kongko diskusi saja seperti yang lain," ujar Sultan saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Senin (30/1/2024).
Baca juga: Bertemu Jokowi Empat Mata, Sultan: Hanya Kongko
Senada dengan Sultan, Jokowi juga enggan membeberkan lebih jauh soal pertemuan tersebut. Dia mengatakan banyak hal yang dibahas di pertemuan tersebut.
"Ya banyak (yang dibahas), berbicara masalah ekonomi global, geopolitik global, termasuk juga ekonomi nasional, politik nasional," kata Jokowi di Magelang, Senin (29/1/2024).
Pengamat Politik Universitas Diponegoro (Undip), Nur Hidayat Sardini menyebut kunjungan Jokowi ke Jateng dan DIY bisa dimaknai untuk menarik simpati warga agar mendukung putra sulungnya Gibran Rakabuming Raka di pilpres.
Apalagi Jateng menjadi penyumbang suara terbesar setelah Jawa barat dan Jawa Timur yakni 28,2 juta. Jumlah tersebut 14 persen dari total suara nasional.
"(Kunjungan) itu menguatkan apa yang saya sampaikan. Jangan-jangan ini memang ada kaitannya dengan proses elektoral yang sedang terjadi," tutur dosen FISIP Undip itu, Kamis (1/2/2024).
Baca juga: Serahkan Bantuan Pangan, Jokowi Dinyanyikan Lagu Ojo Dibandingke di Sukoharjo
"Kunker Pak Presiden ini kan kalau dalam pernyataan resmi bukan dalam rangka kampanye. Tetapi kan pada kasus di Magelang, beliau bersama Pak Prabowo, sekali waktu dengan Pak AHY," lanjutnya.
Menurutnya, sulit untuk tidak menyebut kunjungan Jokowi di Jateng dan DIY sebagai kampanye secara implisit.
"Kalau tidak dikaitkan dengan urusan pilpres, kenapa enggak juga mengajak Pak Anies, Pak Muhaimin, Pak Ganjar, atau Pak Mahfud. Enggak salah kalau orang menerjemahkan kalau itu punya motif untuk berkampanye juga secara implisit," tuturnya.
Sementara mengenai pertemuan Jokowi dengan Sultan Hamengkubuwono X, dia menyebutnya untuk menjalin hubungan secara simbolis.
Hal ini mengingat para capres sudah bertemu Sultan lebih dulu. Hanya saja, Jokowi lebih terasa seperti representasi dari pasangan Prabowo-Gibran.