Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswi di Kendari Jadi Korban Salah Tembak, Pelaku Diduga Oknum Polisi

Kompas.com - 01/02/2024, 08:37 WIB
Kiki Andi Pati,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

"Pas setelah ditembak itu, Bocil langsung tancap gas mobil, balap," tuturnya.

Di perjalanan, Bocil berencana ingin membawa korban langsung ke rumah Sakit. Namun Bolo melarangnya dan meminta langsung ke rumah Bocil saja.

Tiba di rumah Bocil, Bolo langsung pergi meninggalkan korban dan Bocil.

Dan Rabu (31/1/2024) dini hari, korban dibawa ke RSAD Dokter Ismoyo dengan menggunakan taksi online.

Keterangan polisi

Direktur Reserse Narkoba Polda Sulawesi Tenggara, Kombes Bambang Tjahjo Bawono mengaku, pelaku penembakan adalah anak buahnya.

“Bahwa kami sebagai petugas yang ada di lapangan, saya sendiri sebagai pimpinan, saya nanti akan tetap bertanggung jawab atas apa yang dilakukan (tembakan) dari anggota saya yang mengenai adik (korban),” kata Bambang kepada SM.

la berjanji akan menanggung seluruh biaya pengobatan korban hingga sembuh.

“Untuk seluruh biaya pengobatan nanti kita yang tanggung semua, cuman saya minta adik ini nanti kooperatif dalam memberikan keterangan terhadap kejadian tersebut. Saya nanti akan memproses dari dua tersangka lainnya. Nanti jika adik ada kegiatan untuk operasi (bedah) nantinya tentu kami akan monitor,” ujarnya.

Masih kata Bambang, pihaknya telah menangkap dua rekan korban yakni Ikbal alias Bocil dan Bolo berikut dengan barang bukti narkoba yang dikuasainya.

“Bocil dan Bolo kita sudah amankan, barang bukti narkoba yang dibawa sama dia juga kita amankan. Jadi intinya kita memang mau nangkap si Bocil dan Bolo. Cuma karena posisinya dia lari, jadi meleset begitu (tembakan),” pungkasnya.

Keluarga Minta Polisi Ungkap Pelaku Penembakan

Sementara itu, Yusran, paman korban mengaku belum mengetahui pasti kronologi penembakan yang menimpa ponakannya itu.

Menurut Yusran, ia menerima telepon dari ayah korban yang berada di Manado pada Selasa (30/1/2023) sekitar pukul 00.00 Wita yang mengabarkan bahwa SM mengalami masalah di Kendari.

" Saya dan beberapa keluarga baru selesai main Futsal di kampung (Lasolo, Kabupaten Konawe Utara), tiba tiba terima telpon dari bapaknya kalau anaknya tertembak. Dan saya diminta untuk langsung berangkat ke Kendari liat ponakanku, saya tiba di Kendari subuh dan belum bisa tanya tanya dia (korban)," terang Yusran di ruangan provos Polda Sultra saat melaporkan insiden yang menimpa ponakannya, Rabu (31/1/2024).

Baca juga: Anggota Polisi yang Salah Tembak di Tarakan Diperiksa Propam

Ia menjelaskan bahwa ponakannya akan menjalani operasi besok, karena hari ini dokter lagi berhalangan.

Sementara ayah korban akan tiba di Kendari hari ini, dan akan langsung melihat kondisi anaknya di RSAD Ismoyo Kendari.

"Harapan kami agar pelaku penembakan diproses hukum secara transparan," tukasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

Regional
Sempat Jadi Bupati Karanganyar Selama 26 Hari, Rober Christanto Maju Lagi di Pilkada

Sempat Jadi Bupati Karanganyar Selama 26 Hari, Rober Christanto Maju Lagi di Pilkada

Regional
Antisipasi Banjir, Mbak Ita Instruksikan Pembersihan dan Pembongkaran PJM Tanpa Izin di Wolter Monginsidi

Antisipasi Banjir, Mbak Ita Instruksikan Pembersihan dan Pembongkaran PJM Tanpa Izin di Wolter Monginsidi

Regional
Soal Wacana DPA Dihidupkan Kembali, Mahfud MD Sebut Berlebihan

Soal Wacana DPA Dihidupkan Kembali, Mahfud MD Sebut Berlebihan

Regional
Baliho Bakal Cawalkot Solo Mulai Bermunculan, Bawaslu: Belum Melanggar

Baliho Bakal Cawalkot Solo Mulai Bermunculan, Bawaslu: Belum Melanggar

Regional
Ayah di Mataram Lecehkan Anak Kandung 12 Tahun, Berdalih Mabuk sehingga Tak Sadar

Ayah di Mataram Lecehkan Anak Kandung 12 Tahun, Berdalih Mabuk sehingga Tak Sadar

Regional
Jembatan Penghubung Desa di Kepulauan Meranti Ambruk

Jembatan Penghubung Desa di Kepulauan Meranti Ambruk

Regional
Universitas Andalas Buka Seleksi Mandiri, Bisa lewat Jalur Tahfiz atau Difabel

Universitas Andalas Buka Seleksi Mandiri, Bisa lewat Jalur Tahfiz atau Difabel

Regional
Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Regional
Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Regional
Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Regional
Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Regional
Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Regional
Rambutan Parakan Terima Sertifikat Indikasi Geografis Pertama

Rambutan Parakan Terima Sertifikat Indikasi Geografis Pertama

Regional
Air Minum Dalam Kemasan Menjamur di Sumbar, Warga Wajib Waspada

Air Minum Dalam Kemasan Menjamur di Sumbar, Warga Wajib Waspada

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com