Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Karhutla di Nunukan, Diperkirakan 5 Hektar Lahan Hangus Terbakar

Kompas.com - 01/02/2024, 07:39 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), sedang menjadi sorotan dan keluhan warga Nunukan, Kalimantan Utara.

Musim kekeringan yang terjadi sejak akhir 2023, diperparah dengan 3 peristiwa kebakaran lahan di daerah perbukitan Mansapa, Nunukan Selatan.

Baca juga: Walhi Tantang Capres-Cawapres Rilis Daftar Hitam Perusahaan Penyebab Karhutla

"Kita mencatat ada tiga kasus Karhutla, yang semuanya terjadi di Nunukan Selatan. Dengan luasan lahan yang cukup luas, di mana ada satu terduga pelaku yang diserahkan ke Polisi," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan, Arif Budiman, Rabu (31/1/2024).

Arif belum bisa memperkirakan berapa total lahan yang terbakar.

Pihaknya baru berhasil memadamkan seluruh areal lahan yang terbakar kemarin. Sebab itu, bekas kebakaran masih mengeluarkan asap sehingga mengganggu sensor drone yang mempengaruhi akurasi pengukuran luasan lahan yang terbakar.

Informasi yang diperoleh awak media di lapangan, luasan yang terbakar lebih dari 5 hektar, bahkan mencapai 10 hektar.

"Untuk luasan lahan terbakar, ini sifatnya agak sensitif karena kita sering miss. Terutama saat ada kasus yang masuk ranah polisi, angkanya harus akurat, sehingga pengukuran lahan terbakar, kita sepakati dilakukan oleh UPTD Kesatuan Pengelola Hutan (KPH). Yang pasti, cukup luas yang terbakar," jelasnya.

"Kebetulan sampai hari ini lahan terbakar masih berasap dan kita masih menunggu juga data luasan yang riil," imbuhnya.

BPBD Nunukan mencatat, ada 3 peristiwa kebakaran lahan yang diduga kuat akibat kesengajaan.

Kebakaran pertama, terjadi di lahan kebun milik Sulaiman, di Jalan Poltek, Nunukan Selatan, pada Selasa (23/1/2024). Diperkirakan 2 hektar lahan ludes terbakar.

Peristiwa kedua, terjadi Minggu (28/1/2024) di Bukit Sejoli, Mansapa, Nunukan Selatan. Dua bukit yang salah satunya biasanya menjadi areal perkemahan ini, gundul akibat kebakaran tersebut.

Petugas cukup kesulitan melakukan pemadaman di wilayah ini, karena selain daerah perbukitan dan menanjak, terdapat ngarai curam.

"Petugas harus berputar mencari jalan menuju titik api. Tidak ada jalan yang bisa dilalui kesana, kita terabas dengan mendaki dan berjalan kaki. Makanya pemadaman dilakukan sampai dua hari," kata Arif.

Dan kasus terakhir, terjadi pada Selasa (30/1/2024), di Kampung Timur, Mansapa, Nunukan Selatan.

Di lokasi terakhir yang medannya tak kalah sulit dengan Bukit Sejoli, petugas menemukan terduga pelaku pembakar lahan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perbaikan Jalan Pantura Demak Menyisakan 2 Titik, Contraflow Diberlakukan Jika Macet

Perbaikan Jalan Pantura Demak Menyisakan 2 Titik, Contraflow Diberlakukan Jika Macet

Regional
Dapat Penghargaan dari Serikat Pekerja/Buruh Sumut, Ini Upaya Pj Gubernur Sumut Sejahterakan Buruh

Dapat Penghargaan dari Serikat Pekerja/Buruh Sumut, Ini Upaya Pj Gubernur Sumut Sejahterakan Buruh

Regional
Cerita Luqman Nabung Sejak 2012 dari Hasil Jualan Bakso Bakar, Akhirnya Berangkat Haji Tahun Ini

Cerita Luqman Nabung Sejak 2012 dari Hasil Jualan Bakso Bakar, Akhirnya Berangkat Haji Tahun Ini

Regional
Diduga Malpraktik hingga Pasien Tewas, Lurah di Prabumulih Dinonaktifkan

Diduga Malpraktik hingga Pasien Tewas, Lurah di Prabumulih Dinonaktifkan

Regional
Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Regional
Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Regional
Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pengguna Knalpot Brong

Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pengguna Knalpot Brong

Regional
Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Regional
Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Regional
BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

Regional
2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

Regional
Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com