BANJARBARU, KOMPAS.com - Kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Selatan (Kalsel) terus mengalami penurunan.
Hal ini disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel, Raden Suria Fadliansyah.
Pria yang akrab disapa Suria ini mengatakan, karhutla di Kalsel turun secara drastis membuat Pemprov Kalsel mencabut status siaga karhutla.
Baca juga: Curah Hujan Menurun, Karhutla di Palembang Meluas
"Sebentar lagi kita memasuki musim penghujan, ditambah titik api yang terus menurun, maka status siaga karhutla ditutup kemarin tanggal 15 November 2023," ujar Suria saat diwawancara wartawan, Kamis (16/11/2023).
Dengan berakhirnya status siaga karhutla, Suria memastikan, seluruh pihak yang terkait sudah kembali ke instansi masing-masing.
Walaupun status siaga karhutla telah dicabut, namun BPBD Kalsel tetap menerima bantuan 10 unit motor portable untuk penanganan karhutla dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Suria memastikan, motor yang dilengkapi dengan mesin pompa portable itu tetap bisa digunakan untuk menangani bencana lainnya.
"Dari lobi Gubernur Kalsel Paman Birin, kita tetap menerima 10 unit motor dari BNPB dengan nilai Rp 1,6 Miliar dan kita masih menunggu bantuan dapur umum dan pompa portable," jelasnya.
Menurut Suria, saat ini BPBD Kalsel bersiap menghadapi potensi bencana alam lainnya. Seperti diketahui, beberapa wilayah di Kalsel telah dipetakan masuk daerah rawan bencana hidrometeorologi.
Baca juga: Curah Hujan Menurun, Palembang Terancam Kembali Diselimuti Kabut Asap Karhutla
"Saat ini kita bersiap mengahadapi siaga bencana banjir, puting beliung dan longsor atau Batinsor," jelasnya.
Suria menambahkan bahwa pihaknya sudah mengeluarkan surat edaran ke seluruh pemerintah kota dan kabupaten di Kalsel agar bersiaga mengantisipasi bencana alam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.