Si pelaku, bahkan nyaris diamuk warga yang emosi, karena hasil kebun yang sudah siap panen, ikut terbakar.
Arif menuturkan, kobaran api merambat cepat karena angin kencang. Sampai akhirnya merambat naik, membakar pohon pohon durian yang sudah berbuah, termasuk puluhan pohon pete yang siap panen.
"Itulah warga yang lahannya ikut terbakar emosi, dan hampir melakukan penganiayaan. Ada Bhabinsa yang mendinginkan suasanya, dan menyerahkan pelaku ke Polisi," lanjutnya.
Baca juga: 5.554 Hektar Karhutla di Kalsel Berhasil Dipadamkan Selama 2023
Semua upaya pemadaman, dilakukan secara manual. Para petugas, mendaki bukit dengan alat semprot manual berisi air 20 liter, dan berkumpul di satu titik untuk menyemprot nyala api.
Begitu sekat api terbuat, petugas kembali pindah ke titik api lain untuk memadamkan api, dan begitu seterusnya.
Arif kembali mengimbau agar warga Nunukan tidak membuka lahan dengan membakar.
Pembakaran lahan, berpotensi meluas dan membahayakan kelestarian hutan.
"Mohon difahami, ada sanksi pidana terkait pembakaran lahan. Nanti ketika sampai terjadi ada pemilik lahan atau penjaga kebun yang diamankan polisi, hukumannya tidak ringan. Stop membuka lahan dengan membakar," imbaunya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.