TARAKAN, KOMPAS.com - Polres Tarakan, Kalimantan Utara, akhirnya membongkar kasus penelantaran bayi laki-laki berusia 27 hari, yang ditinggalkan di dekat tumpukan batu bata, di Kelurahan Lingkas Ujung, Kota Tarakan, tak jauh dari Mapolsek KSKP Tarakan, pada Rabu (17/1/2024) lalu.
"Wanita bernama AA yang melapor telah menemukan bayi, ternyata ibu kandung bayi tersebut," ujar Kapolres Tarakan, AKBP Ronaldo Maradona Siregar, pada konferensi pers, Senin (30/1/2024).
Ronaldo mengatakan, polisi membongkar kebohongan AA, yang ternyata malu melahirkan anak dari hasil hubungan gelap bersama kekasihnya, JS.
Padahal, lanjut Ronaldo, JS menyatakan siap bertanggung jawab penuh untuk membesarkan si bayi.
Baca juga: Bayi Laki-laki Umur 27 Hari Dibuang di antara Tumpukan Batu Bata
AA yang dihadirkan dalam pers rilis dengan pendampingan dari Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), juga membenarkan bahwa pacarnya JS bersedia bertanggung jawab dan siap menikahi dirinya.
"Tapi AA tidak siap, sehingga nekat membuat cerita penemuan bayi, sampai akhirnya melaporkan ke KSKP. Ia tidak ingin orang tahu, bahwa ia melahirkan bayi di luar hubungan menikah," ujar Ronaldo.
Di hadapan awak media di Tarakan, AA menyampaikan permohonan maaf atas tindakannya yang keliru.
Ia juga menyatakan sanggup merawat dan membesarkan bayinya.
“Dengan rendah hati saya meminta maaf kepada seluruh pihak, Kapolres Tarakan, Polsek KSKP, Dinas Sosial dan seluruh masyarakat. Saya berjanji tidak akan terlibat lagi dalam tindakan yang merugikan masyarakat dan lembaga-lembaga yang ada. Saya berharap dapat belajar dari kesalahan ini. Saya berterima kasih kepada Polres Tarakan dan Polsek KSKP,” kata AA.
Ronaldo juga menegaskan tidak akan melanjutkan kasus ini ke ranah pidana. Penyelesaian kasus, kata dia, bukan semata soal penegakan hukum saja.
Butuh pertimbangan matang untuk memastikan kesejahteraan bagi anak itu sendiri. Di mana prinsip ini, merupakan implementasi filosofis UU Perlindungan Anak, dan upaya menjaga hak anak tersebut.
Baca juga: Seorang Sopir Taksi Online di Tarakan Cabuli Gadis 13 Tahun Anak Ibu Warung Langganan
"Nasib bayi menjadi pertimbangan utama. Bagaimana ini bisa dihendel dengan baik, anak tetap selamat, sehat dan seterusnya. Apapun kesalahan yang terjadi, kami dari Polres Tarakan merasa prihatin. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang lagi," kata Ronaldo.