Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PCNU Kota Semarang Beri Arahan Pilih Prabowo-Gibran

Kompas.com - 22/01/2024, 11:19 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Rais Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Semarang KH Hanief Ismail memberi arahan agar warga nahdliyin untuk memilih pasangan capres nomor urut 2 Prabowo-Gibran.

KH Hanief mengatakan, sikap ini diambil untuk mencegah terjadi putaran kedua pemilu presiden yang diprediksi menghabiskan anggaran sampai dengan Rp 30 triliun.

Baca juga: Jokowi Bertemu Ulama Secara Tertutup, PCNU Surabaya Ungkap Tak Bahas Politik

"Kemudian dari PBNU menyampaikan amanatnya, yaitu dalam rangka menyelamatkan Bangsa Indonesia dari hal-hal yang tidak baik maka dalam pilpres yang akan datang menyuruh warga NU samaan watoatan memenuhi menaati dan mengikuti petunjuk PBNU ketika pilpres yang akan datang," ujar KH Hanief di sela acara Sarasehan Kyai Aswaja Kota Semarang bertajuk "2 Kata SA'MINA WA ATHA'NA" Untuk Indonesia Maju, Minggu (21/1/2024) malam.

Instruksi ini didapat usai pihaknya dan pengurus NU lainnya dikumpulkan oleh PBNU di Magelang. Dengan arahan ini, ia berharap warga NU dapan berperan dalam menyelamatkan anggaran negara dengan Pilpres 2024 satu putaran.

"Uang yang segitu kalau digunakan untuk pembangunan bangsa dan kesejahteraan bangsa akan sangat bermanfaat. Dari situlah PBNU ambil sikap harus membantu satu putaran sukses," lanjutnya.

Antisipasi kerugian negara itu dilakukan dengan mengambil sikap untuk mendukung Prabowo - Gibran menang dalam satu putaran Pilpres ini. Tak hanya menghemat anggaran, upaya ini juga dinilai menyelamatkan bangsa dari kelompok-kelompok yang menyimpang.

Baca juga: Jokowi Gelar Pertemuan Tertutup dengan Sejumlah Ulama di Kantor PCNU Surabaya

"Maka warga NU diminta membantu supaya itu tidak terjadi. Melihat perkembangan hasil survei ini maka 02 memiliki nominasi tinggi maka warga nu diminta memilih 02 supaya betul betul terjadi satu putaran. Tidak dua kali bahkan apalagi chaos nanti, itulah yang dikhawatirkan menurut PBNU," tegas KH Hanief.

"Menjaga negara jangan sampai terpecah belah, menjaga agama juga sepertibitu jangan sampai ada kelompok yang menyimpang," sambung dia.

Pihaknya menegaskan, arahan ini merupakan upaya untuk mengamankan bangsa dan negara.

"Iya jadi instruksi untuk mengamankan negara dan bangsa. Semata mata bukan amankan capres, amanka bangsa dan negara supaya pilpres jangan jadi sarana terpecah belahnya. Ini yang akan kita sosialisasikan, yang hadir ini perwakilan pengurus NU di 16 kecamatan," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Regional
Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Regional
Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com