Pemilihan Fakfak sebagai lokasi pendirian pabrik pupuk disebut bukan tanpa alasan.
Menurut Jokowi, Kabupaten Fakfak memiliki potensi ketersediaan pasokan gas yang melimpah, sebagai bahan baku produksi urea dan amonia.
Keberadaan pabrik ini juga diharap dapat mendukung rencana besar pembangunan lumbung Pangan di Papua.
"Kalau ini tidak di-back up oleh industri pupuknya, ini juga akan berat. Oleh sebab itu, ini sebuah rencana besar, saling mendukung dan kita harapkan Tanah Papua semakin makmur dan sejahtera," kata Jokowi saat itu.
Baca juga: Presiden Jokowi Menandatangani Tugu Pancasila di Fakfak
Dilansir dari Kompas.id, kawasan industri pupuk Fakfak ini bisa memproduksi 1,15 juta ton pupuk urea per tahun dan 825.000 ton per tahun pupuk amonia.
Saat ini Pupuk Kaltim telah mampu memproduksi 3,2 juta ton urea. Sehingga keberadaan pabrik ini akan semakin menopang kebutuhan pupuk urea nasional sekitar 6 juta ton per tahun.
Pemerintah Provinsi Papua Barat bersama Pemkab Fakfak telah menyiapkan 2.000 hektar lahan untuk pembangunan kawasan industri pupuk itu.
Rinciannya, 500 hektar dipakai untuk lokasi gedung pabrik dan 1.500 hektar untuk cadangan tanah pengelolaan produksi pupuk.
Pemda pun mengklaim telah melakukan pertemuan yang dihadiri oleh tokoh adat dan tokoh masyarakat.
"Kami sudah rapat dengan masyarakat pemilik hak ulayat, prinsipnya pembebasan lahan sudah disepakati bersama," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Papua Barat Raymond Yap, November 2023, seperti dikutip Antara.
Sumber: Antara, Kompas.id. YouTube Sekretariat Presiden
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.