Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Polisi Tabrak Siswa SMP di Lubuklinggau Jadi Tersangka | Uang Hasil Jual Knalpot Brong Didonasikan

Kompas.com - 21/01/2024, 06:00 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

 

KOMPAS.com - Anggota kepolisian Polres Musi Rawas Utara (Muratara), bernama Bprika Alexander ditetapkan tersangka dalam kasus kecelakaan menewaskan siswa SMP di Lubuklinggau, Sumatera Selatan.

Korban bernama Reffi (13) tewas di tempat saat mengendarai sepeda motor dan ditabrak Bripka Alexander.

Selain itu, ratusan knalpot brong diamankan kepolisian di Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (19/1/2024).

Rencananya, sebanyak 848 knalpot brong ini terlebih dahulu akan dihancurkan lalu dijual. Kemudian uang hasil penjualan akan didonasikan ke Pondok Pesantren Riyadu Sholihin di Gunungpati, Kota Semarang.

Dua berita tersebut menjadi perhatian banyak pembaca Kompas.com. Berikut ini lima berita populer Nusantara yang dirangkum pada Sabtu (20/1/2024).

1. Polisi tabrak siswa

Bripka Alexander dinilai lalai karena memacu kendaraannya dalam kecepatan tinggi di tengah kondisi jalan yang basah.

Baca juga: Bocah 13 Tahun Bawa Motor Tewas Tertabrak, Bripka Alexander Tersangka

Kesimpulan tentang kecepatan tinggi diambil dengan melihat kondisi bumper dan bagian depan mobil yang hancur dalam kecelakaan tersebut.

Kasat Lantas Polres Lubuklinggau AKP Agus Gunawan, Sabtu (20/1/2024) menyebut, status tersangka ditetapkan setelah aparat melakukan olah tempat kejadian perkara, serta pemeriksaan para saksi.

Kejadian itu bermula ketika Alexander mengemudikan mobil Honda Jazz dari arah Simpang RCA Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Jogoboyo, Kecamatan Lubuklinggau Utara II, Kota Lubuklinggau menuju tempat dinasnya, Kamis (18/1/2024) sekitar pukul 07.00 WIB.

Ketika melintas di lokasi kejadian, sepeda motor Yamaha Mio M3 G5362HA yang dikendarai Reffi dan temannya Syahril datang dari arah berlawanan.

Mobil Alexander menghantam motor tersebut hingga mengakibatkan Reffi tewas seketika.

Polrestabes Semarang menyita ratusan knalpot brong menjelang tahapan kampanye terbuka, Jumat (19/1/2024).KOMPAS.com/TITIS ANIS FAUZIYAH Polrestabes Semarang menyita ratusan knalpot brong menjelang tahapan kampanye terbuka, Jumat (19/1/2024).

2. Knalpot brong sitaan dijual

Baca juga: Knalpot Brong Sitaan Polisi Akan Dijual, Uangnya Didonasikan ke Ponpes

Ratusan knalpot brong akan dijual dan uangnya akan didonasikan ke pondok pesantren.

Selain dari hasil penyitaan, ratusan knalpot brong itu juga didapat dari warga yang menyerahkan secara sukarela.

Irwan mengatakan, larangan penggunaan knalpot brong ini demi mencegah konflik antar kelompok seperti yang pernah terjadi.

Termasuk menjaga kondusifitas jelang kampanye terbukan mulai 21 Januari 2024.

Untuk program zero knalpot brong, Polrestabes Semarang juga telah melakukan upaya penegakan hukum dan pencegahan.

Seperti penilangan terhadap 107 pelanggar dan teguran tertulis ke 1.342 pengendara.

TERBALIK--Dua remaja dilaporkan tewas setelah sepeda motor yang ditumpangi ditabrak dump truk di ruas jalan  Madiun –  Ponorog,  Desa Slambur, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Jumat (19/1/2024) sore. Nampak dump truk terbalik dan sepeda motor rusak berat. KOMPAS.com/Dokumentasi Polres Madiun TERBALIK--Dua remaja dilaporkan tewas setelah sepeda motor yang ditumpangi ditabrak dump truk di ruas jalan Madiun – Ponorog, Desa Slambur, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Jumat (19/1/2024) sore. Nampak dump truk terbalik dan sepeda motor rusak berat.

3. Truk tabrak 2 remaja hingga tewas

Baca juga: Truk Tabrak Honda Scoopy di Madiun, Dua Remaja Tewas

Dua remaja dilaporkan tewas setelah sepeda motor yang ditumpangi tertabrak truk di ruas jalan Madiun-Ponorog, Desa Slambur, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Jumat (19/1/2024) sore.

Kanit Gakum Satlantas Polres Madiun, Ipda Roni Susanto mengatakan, dua korban meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit.

"Dua korban yang meninggal yakni Bagus Juwanto (20) dan Thalita Safia Amanda (18). Kedua korban warga Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan, Jawa Timur," ujar Roni.

Akibat kecelakaan itu kedua korban meninggal dunia dalam perjalanan ke RSUD Dolopo. Kecelakaan juga menyebabkan dump truk dalam posisi terbalik dan sepeda motor rusak berat.

Roni mengungkapkan, penyebab kecelakaan diduga kelalaian pada pengemudi dump truk karena kurang konsentrasi dan hati-hati saat berkendara.

Warga menemukan bayi perempuan yang diduga sengaja ditinggalkan di pekarangan rumah warga di Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, Jumat (19/1/2024) dini hari.Dok. Polres Blitar Kota Warga menemukan bayi perempuan yang diduga sengaja ditinggalkan di pekarangan rumah warga di Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, Jumat (19/1/2024) dini hari.

4. Ibu biarkan bayi kedinginan

Baca juga: Polisi Temukan Ibu yang Biarkan Bayinya Kedinginan di Pekarangan Rumah

Polisi menemukan ibu dari bayi perempuan yang ditemukan tanpa busana dan kedinginan di pekarangan rumah warga di Desa Kauman, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Jumat (19/1/2024) dini hari lalu.

Kepala Sub Seksi Penerangan Masyarakat Humas Polres Blitar Kota Aiptu Supriyadi mengatakan, ibu dari bayi malang itu adalah anak perempuan yang baru berusia 17 tahun.

“Ibu dari bayi adalah anak di bawah umur dengan nama inisial NF,” kata Supriyadi saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (20/1/2024).

“Dan ternyata NF adalah anak dari pemilik pekarangan di mana bayi itu pertama kali ditemukan,” tambahnya.

Menurut Supriyadi, NF dalam kondisi lemas saat ditemui pihak kepolisian beberapa jam setelah penemuan bayi itu.

Kepada pihak kepolisian, lanjutnya, NF telah mengakui baru saja melahirkan bayi dan meletakkannya di pekarangan rumahnya sendiri.

Kini, kata dia, NF sedang dalam perawatan medis di rumah sakit akibat kehilangan banyak darah dan cairan tubuh usai melahirkan.

LUJ (41), tersangka penganiayaan saat dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolresta Denpasar, Sabtu (20/1/2024). LUJ ditangkap polisi usai menganiaya seorang pengendara sepeda motor karena tidak terima ditegur merokok sambil berkendara.KOMPAS.com/Yohanes Valdi Seriang Ginta LUJ (41), tersangka penganiayaan saat dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolresta Denpasar, Sabtu (20/1/2024). LUJ ditangkap polisi usai menganiaya seorang pengendara sepeda motor karena tidak terima ditegur merokok sambil berkendara.

5. Sopir aniaya pemotor saat ditegur

Baca juga: Kelilipan Kena Abu Rokok, Pengendara Motor Tegur Sopir Pikap tapi Malah Dianiaya

Seorang sopir mobil pikap berinisial LUJ (41), ditangkap polisi usai menganiaya seorang pengendara sepeda motor berinisial GH (39), di Jalan Imam Bonjol, tepatnya di depan pintu masuk Masjid Muhamad, Denpasar, Bali, Kamis (18/1/2024), pukul 22.00 Wita.

Pengendara mobil menganiaya GH dengan pisau karena tak senang ditegur merokok saat berkendara.

"Motifnya pelaku, pada saat korban ngejar dan ditegur (merokok sambil berkendara), pelaku tidak terima karena spionnya dipukul-pukul oleh korban," kata Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Denpasar Kombes Pol Wisnu Prabowo, di Mapolresta Denpasar, Sabtu (20/1/2024).

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tabrak Tiang Lampu, Pembonceng Sepeda Motor Asal Semarang Tewas di TKP

Tabrak Tiang Lampu, Pembonceng Sepeda Motor Asal Semarang Tewas di TKP

Regional
Tembok Penahan Kapela di Ende Ambruk, 2 Pekerja Tewas

Tembok Penahan Kapela di Ende Ambruk, 2 Pekerja Tewas

Regional
Kekecewaan Pedagang di Pasar Apung 3 Mardika, Sudah Bayar Rp 30 Juta tapi Dibongkar

Kekecewaan Pedagang di Pasar Apung 3 Mardika, Sudah Bayar Rp 30 Juta tapi Dibongkar

Regional
El Nino Geser Pola Tanam, Bupati Blora Apresiasi Bantuan 164 Pompa Air dari Kementan

El Nino Geser Pola Tanam, Bupati Blora Apresiasi Bantuan 164 Pompa Air dari Kementan

Regional
Pabrik Narkoba di Rumah Elit Surabaya Ternyata Jaringan Malaysia, Produksi 6,87 Juta Butir Obat Terlarang

Pabrik Narkoba di Rumah Elit Surabaya Ternyata Jaringan Malaysia, Produksi 6,87 Juta Butir Obat Terlarang

Regional
Tiga Kader dan Seorang Kades Berebut Rekomendasi PDI-P Maju Pilkada Serentak 2024 di Sukoharjo, Siapa Saja Mereka?

Tiga Kader dan Seorang Kades Berebut Rekomendasi PDI-P Maju Pilkada Serentak 2024 di Sukoharjo, Siapa Saja Mereka?

Regional
Nabung Bertahun-tahun, Penjual Air Galon Isi Ulang Ini Akhirnya Bisa Naik Haji

Nabung Bertahun-tahun, Penjual Air Galon Isi Ulang Ini Akhirnya Bisa Naik Haji

Regional
Di Workshop International WWF 2024, Danny Pomanto Bahas Sombere' dan Smart City

Di Workshop International WWF 2024, Danny Pomanto Bahas Sombere' dan Smart City

Regional
Eks Pimpinan Bank Pelat Merah di Riau Ditangkap, Diduga Korupsi Dana KUR Rp 46,6 M

Eks Pimpinan Bank Pelat Merah di Riau Ditangkap, Diduga Korupsi Dana KUR Rp 46,6 M

Regional
Eks Dirut BUMD Sumsel Dituntut 4,5 Tahun Penjara Terkait Dugaan Korupsi 18 M

Eks Dirut BUMD Sumsel Dituntut 4,5 Tahun Penjara Terkait Dugaan Korupsi 18 M

Regional
Eks Wakil Ganjar Pranowo Jadi Orang Pertama yang Daftar Penjaringan Pilkada Jateng di PDI-P

Eks Wakil Ganjar Pranowo Jadi Orang Pertama yang Daftar Penjaringan Pilkada Jateng di PDI-P

Regional
Pantura Sayung Demak Terancam Tenggelam jika Banjir Rob Tidak Segera Tertangani

Pantura Sayung Demak Terancam Tenggelam jika Banjir Rob Tidak Segera Tertangani

Regional
Sakit Hati, Pria di Magelang Otaki Pembakaran Motor dan Pencurian Mobil

Sakit Hati, Pria di Magelang Otaki Pembakaran Motor dan Pencurian Mobil

Regional
Kronologi Pria Bunuh Kakek dan Cucu di Situbondo, Pelaku Diduga Alami Gangguan Jiwa

Kronologi Pria Bunuh Kakek dan Cucu di Situbondo, Pelaku Diduga Alami Gangguan Jiwa

Regional
Harimau Diduga Penerkam Petani di Lampung Tertangkap di Kandang Jebak

Harimau Diduga Penerkam Petani di Lampung Tertangkap di Kandang Jebak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com