Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok Dokter Lo Siaw Ging, Kedermawanan dan Pesan Terakhinya

Kompas.com - 10/01/2024, 11:30 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com - Sosok dokter inspiratif bernama Lo Siaw Ging meninggal dunia di usia 88 tahun di Rumah Sakit kasih Ibu Solo, Jawa Tengah, Selasa (9/1/2024) siang.

Pria yang akrab disapa dokter Lo ini dikenal sebagai dokter yang dermawan dan peduli terhadap kaum marjinal.

Dokter Lo diketahui sudah lama sakit dan sering keluar masuk rumah sakit.

Jenazah dimakamkan di rumah duka Thiong Ting Jalan Kolonel Sutarto Kecamatan Jebres, Solo.

Profil Dokter Lo

Dokter Lo lahir pada 16 Agustus 1934 di Kota Magelang, Jawa Tengah. Ayahnya Lo Bian Tjiang, seorang pengusaha tembakau.

Sementara sang ibu, Liem Hwat Nio merupakan seorang dokter yang kemudian mendorong dirinya menekuni dunia kedokteran.

Baca juga: Ramai Dibicarakan, Ini Penjelasan Dokter soal Menstruasi Dua Kali dalam Sebulan

Dalam sebuah wawancara, dokter Lo pernah bercerita bahwa sang ayah memberikan kebebasan kepadanya untuk memilih jalan hidup.

Walau saat itu dokter Lo sempat dibujuk untuk menjadi pedagang, seperti yang ditekuni keluarga besarnya.

"Ayah saya bilang, kalau memang jadi dokter ya ga usah mikir dagang, kalau dagang ga usah mikir dokter," kata dokter Lo, pada 14 Agustus 2015, dikutip dari Kompas.com.

Perkataan ayah tersebut mendorong dokter Lo untuk menolong orang sakit, sehingga ia tidak mengedepankan untung rugi.

Dokter Lo kemudian menekuni studi kedokteran.
Pada tahun 1963, dokter Lo resmi menyandang dokter dari Universitas Airlangga.

Dia juga menyebutkan sosok inspiratif lainnya yang juga yakni mentornya, Dr Oen Boen Ing, pendiri Rumah Sakit Dr Oen.

Dia yang menginsipirasi dokter Lo untuk benar-benar mengabdi kepada pasien miskin.

ikap dermawan dan penuh jiwa sosial yang ditularkan oleh Dr Oen, membuat dokter Lo lebih meyakini bahwa kesehatan adalah milik semua orang, termasuk orang miskin.

Ia juga pernah "marah" kepada pasiennya yang memaksa untuk membayar.

Meskipun saat itu, dokter Lo mengetahui bahwa si pasien tidak punya uang cukup untuk membeli obat.

Baca juga: Pesan Dokter Lo Sebelum Wafat, Minta Dimakamkan secara Sederhana

"Apa kamu sudah kaya dan bisa beli beras, kok mau bayar," ujarnya.

Tidak hanya itu, suami dari Maria Gan May Kwee tersebut juga tidak segan untuk memarahi orang tua pasien karena terlalu lama memeriksakan anak mereka yang sakit.

Itu pernah dialami warga Brengosan Solo, Yunita.

"Saya pernah dimarahi, pas itu anak saya panas tinggi dan setelah tiga hari tidak turun turun, saya bawa ke dokter Lo. Sampai sana dimarahi, kok baru sekarang," kata Yunita pada 14 Agustus 2015.

Semasa hidupnya, ia harus menanggung kurang lebih Rp. 7-8 juta dalam sebulan untuk membantu pasiennya.

Namun dia bercerita, ada seorang donatur yang mengetahui kedermawanannya dan akhirnya tertarik membantu.

"Ada donatur yang berniat membantu saya, karena dengar saya kerjanya bantu pasien yang ndak mampu,"katanya singkat.

Meski membantu pasien kurang mampu, dokter Lo mengaku tidak bisa membedakan mana pasien yang benar miskin atau tidak.

"Satu prinsip saya, kalau mau bayar ya terserah dan kalau ndak mampu ya bilang saja nanti dibantu sekalian obatnya. Saya menghargai kejujuran, ada juga yang pura pura enggak punya uang dan ingin gratisan terus berobat ke saya, ya itu urusan dia sajalah,"kata pria yang gemar membaca buku tentang kisah detektif tersebut.

Kisah dokter Lo saat kerusuhan 98

Salah satu warga sempat bercerita bahwa saat kerusuhan 98 di Solo, banyak warga keturunan Tionghoa mengungsi dan menutup usaha mereka.

Suasana mencekam dan mengancam warga keturunan Tiongha tersebut tidak menyurutkan Lo Siae Ging untuk melayani pasien.

Baca juga: Vape Masih Digandrungi Anak Muda, Ini Bahayanya Menurut Dokter Spesialis Paru

Dokter lo justru memaksa untuk buka praktik meski sudah diingatkan warga untuk tidak buka praktek.

"Dokter malah sempat marah, katanya kasihan kalau ada pasien yang datang berobat. kok tutup," kata Purwadi, warga Jagalan, Solo.

Saat itu warga justru berjaga didepan rumah dokter Lo.

Biar tak pikun, walau usianya sudah tergolong senja, namun dokter Lo tampak masih bersemangat melayani pasien-pasiennya.

Saat disinggung resep hidup untuk terus mengabdi ia mengatakan itu karena berkat Tuhan.

"Ya suatu karunia Tuhan Allah, di usia seperti saya ini masih diberi kesehatan. Dan selain itu kalau ndak bekerja, pasti pikun. Jadi ada alasan egonya, biar ndak pikun ya saya bekerja," katanya.

Hanya hidup berdua dengan sang istri diakui Lo membuatnya lebih bisa fokus bekerja.

"Saya dan istri kan enggak punya anak, jadi itu ya membantu agar fokus," katanya.

Meski kedermawanannya sudah dikenal, dokter Lo menampik dirinya adalah tokoh inspiratif bagi Bangsa Indonesia yang akan berumur 70 tahun.

"Tokoh nasional apa, saya bukan siapa siapa, jangan dibesar besarkan. Saya hanya bantu warga yang sakit," katanya.

Pesan terakhir dokter Lo

Baca juga: Dokter Dermawan Asal Kota Solo Lo Siaw Ging Wafat

Melansir dari Tribun Solo, dokter Lo sempat meminta disiapkan peti berwarna putih yang sederhana.

Keinginan itu diutarakannya sebulan sebelum tiada kepada Sumartono Hadinoto, Plh Ketua PMI Surakarta.

"Sebulan yang lalu waktu saya tengok di rumah sakit. (Beliau pesan) Tolong ya kalau aku dipanggil Tuhan, dipilihkan peti warna putih diatur sangat sederhana. Tidak mau terlalu mewah. Semua ikut berduka cita,” kata Sumartono.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Profil Lo Siaw Ging, Dokter Dermawan dari Solo : Saya Menghargai Kejujuran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Talut Longsor Tewaskan Dua Orang, DPRD Minta Pemkot Solo Cek Konstruksinya

Talut Longsor Tewaskan Dua Orang, DPRD Minta Pemkot Solo Cek Konstruksinya

Regional
Korsleting, Bus Asrama Polisi di Cilacap Terbakar Saat Parkir

Korsleting, Bus Asrama Polisi di Cilacap Terbakar Saat Parkir

Regional
Cerita Kentiyarso Selamat dari Kecelakaan Karambol, Dilindungi Sabuk Pengaman Saat Ditabrak

Cerita Kentiyarso Selamat dari Kecelakaan Karambol, Dilindungi Sabuk Pengaman Saat Ditabrak

Regional
Ibu di Banjarnegara Bunuh Bayinya, Malu karena Hasil Hubungan Gelap

Ibu di Banjarnegara Bunuh Bayinya, Malu karena Hasil Hubungan Gelap

Regional
Bupati Petahana Gandeng Kakak Wakapolri Maju Pilkada Blora

Bupati Petahana Gandeng Kakak Wakapolri Maju Pilkada Blora

Regional
Canangkan Gerakan Bedah Rumah Serentak Se-Sumut, Pj Gubernur Fatoni Yakin Akhir 2024 Bangun 5000 Lebih Rumah

Canangkan Gerakan Bedah Rumah Serentak Se-Sumut, Pj Gubernur Fatoni Yakin Akhir 2024 Bangun 5000 Lebih Rumah

Regional
Oknum Polisi di Rote Ndao Aniaya Seorang Pekerja Bengkel Saat Pesta Miras

Oknum Polisi di Rote Ndao Aniaya Seorang Pekerja Bengkel Saat Pesta Miras

Regional
Motif Pasutri di Sumbar Bakar Hidup-hidup Penagih Utang hingga Tewas

Motif Pasutri di Sumbar Bakar Hidup-hidup Penagih Utang hingga Tewas

Regional
Anggota DPRD Bandar Lampung Gadai Mobil Rental Berujung Damai

Anggota DPRD Bandar Lampung Gadai Mobil Rental Berujung Damai

Regional
Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus Disertai Gemuruh Malam Ini, Warga Panik

Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus Disertai Gemuruh Malam Ini, Warga Panik

Regional
Penumpang Membludak, Armada BRT Trans Jateng Ditambah untuk 2 Rute Ini

Penumpang Membludak, Armada BRT Trans Jateng Ditambah untuk 2 Rute Ini

Regional
Istri Bos Distro 'Anti Mahal' Diperiksa sebagai Saksi Kasus Pembunuhan

Istri Bos Distro "Anti Mahal" Diperiksa sebagai Saksi Kasus Pembunuhan

Regional
Tingkatkan Keamanan Siber, Diskominfo Pematangsiantar dan Telkom Gelar Pelatihan TI

Tingkatkan Keamanan Siber, Diskominfo Pematangsiantar dan Telkom Gelar Pelatihan TI

Regional
Tambang Emas di Gubuk Kebumen, Kades: Pemilik Ngakunya Buat Sumur untuk Perkebunan Pepaya

Tambang Emas di Gubuk Kebumen, Kades: Pemilik Ngakunya Buat Sumur untuk Perkebunan Pepaya

Regional
Prajurit TNI Aktif Nyalon Bakal Cawabup Magelang, Daftar Lewat Gerindra

Prajurit TNI Aktif Nyalon Bakal Cawabup Magelang, Daftar Lewat Gerindra

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com