AMBON, KOMPAS.com - Tiga tahun tidak dibayar, puluhan nakes, tenaga medis dan pegawai RSUD Dr. M. Haulussy Kota Ambon berdemo.
Mereka menuntut jasa pelayanan nakes sejak 2020-2023 senilai total Rp 26 miliar yang tidak kunjung dibayar pihak rumah sakit, Senin (18/12/2023).
Nilai tersebut merupakan kewajiban yang harus dibayarkan rumah sakit kepada 600 pegawai RSUD Dr. M. Haulussy.
Hal itu terdiri dari jasa layanan BPJS, medical check up (MCU), dan dana Covid-19.
Baca juga: Kejaksaan Purbalingga Kantongi Nama Tersangka Korupsi Puskesmas Kutasari yang Sunat Honor Nakes
Jasa layanan MCU, misalnya, mereka mengaku belum menerima jasa pelayanan MCU tahun 2021 yang diatur dalam Perda.
“Jasa pelayanan yang diatur Perda sudah dibayar. Tapi MCU yang masuk jasa Perda belum dibayar karena terdapat ketidaksesuaian data antara bagian keuangan dengan dokter, perawat, dan paramedis,” jelas salah seorang orator aksi, dr. Winnie Leiwakabessy, Sp.PA, usai berorasi pagi tadi.
Menurut dia, ada ketidaksesuaian data yang direkap pihak manajemen rumah sakit dengan data lapangan yang dirangkum tiap kali pelayanan kesehatan.
Mereka juga mempertanyakan honor Tim JKN RSUD pada 2022-2023. Uang jaga dokter umum dan insentif dokter non-ASN (spesialis dan umum) yang baru terbayar sampai September 2023.
“Data di keuangan jumlah terlalu sedikit dengan data riil yang ada di lapangan. Keuangan kita adalah BLUD (badan layanan umum daerah), jadi semua uang masuk itu ke rekening kita dan dikelalua oleh rumah sakit sendiri, jadi tidak ada lagi provinsi,” lanjutnya.
Baca juga: Kampanye di Merauke, Ganjar: 1 Puskesmas 1 Nakes, Syukur-syukur 1 Dokter
Oleh karena itu, Leiwakabessy dan para nakes juga pegawai mempertanyakan hak-hak mereka yang belum cair.
Sesuai jadwal pembayaran, jasa pelayanan yang harus mereka terima adalah pada 15 November lalu. Namun, dia mengaku hingga saat ini mereka belum satu pun yang menerima layanan tersebut.
Dalam pertemuan dengan DPRD Provinsi Maluku pada 1 September 2023, telah diperintahkan untuk membayar jasa pelayanan pada 15 November 2023, tetapi hingga hari ini belum dibayarkan.
"Yang pertanyaan besar kami para nakes, jasa pelayanan kami tidak dibayar, sementara stok obat banyak yang kosong, utang RS tetap banyak uang kami ke mana, " ujarnya.
Sementara itu, Direktur RSUD Dr. M. Haulussy, dr. Nazaruddin, yang datang sekitar satu jam setelah aksi tak dapat memastikan dibayarnya hak nakes.
Nazaruddin malah meminta para nakes membuat tuntutan tertulis kepada RS untuk mencairkan uang agar tidak terkena ancaman pidana hukum.
“Karena ada tuntutan dari kalian, begitu ditanya dari kepolisian soal pengaduan mana absennya. Bikin absennya, karena kalau tidak ada bukti (aduan), kami mau keluarkan uang saja sudah ada laporan,” jawab direktur menanggapi pertanyaan kapan hak nakes dibayar.
Nazaruddin dinilai memberikan jawaban yang tidak menyambung dan meminta para nakes menunggu satu atau dua hari sambil diusahakan pencairan uang.
“Kemudian kalau mau bersabar, pagunya sudah keluar anggaran untuk tahun depan. Tinggal dua minggu kita cairkan. Kalau mau bersabar,” jelasnya lagi sambil disoraki sejumlah nakes yang sudah kepalang kesal dengan janji direktur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.