Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat Politik Undip: Sikap Pj Gubernur Nana Sambut Prabowo di Semarang Bertentangan dengan Semangat Netralitas

Kompas.com - 28/12/2023, 12:51 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com-Sikap Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana beberapa waktu lalu yang menyambut Prabowo Subianto saat hendak menghadiri HUT PSI Semarang dinilai bertentangan dengan semangat netralitas yang digaungkan selama ini.

Pengamat Politik Universitas Diponegoro (Undip) Wahid Abdulrahman menyebut mestinya Nana memahami sikap yang dipilih terbilang sensitif di masa kampanye pemilu 2024 ini.

Menurutnya, langkah selama kepemimpinan Nana juga turut menjadi contoh bagi seluruh kepala daerah di bawahnya.

"Itu jelas sikap yang tidak proporsional, terlihat sekali menunjukkan kontraproduktif dengan semangat netralitas. Ini kan tahun politik seharusnya hal sensitif paham. Nanti bisa dicontoh, jadi template, pada posisi apa (boleh menjemput) apalagi kalau itu ultah partai," tegas Wahid melalui sambungan telepon, Kamis (28/12/2023).

Baca juga: Tegaskan Sambut Prabowo sebagai Menhan, Pj Gubernur Jateng: Tidak Ada Kepentingan Apa-apa

 

Menurutnya sikap Nana telah menggambarkan kecondongan pada pihak tertentu dalam pemilu ini.

Pasalnya Prabowo datang sebagai capres pasangan calon nomor urut 2 yang hendak mendatangi acara HUT PSI.

"Saya yakin itu bukan karena ketidakpahaman, tapi memang ada tendensi terhadap keberpihakan ke sana, karena kalau semangat netralitas tidak harus seperti itu. Apa iya semua menteri dan pejabat disambut gubernur? Kan bisa dipertanyakan," tambahnya.

Baca juga: Soal Pj Gubernur Jateng Jemput Prabowo di Semarang, Bambang Pacul: Kalau Salah Mengaku Saja

 

Mengingat Nana kerap mengampanyekan pemilu damai dan pentingnya netralitas menjelang Pemilu 2024 bagi ASN dan TNI, Polri yang bertugas di Jateng, hal ini dinilai tak sesuai.

"Cuma sekali lagi ini kan Jateng, penguasanya sedang punya hajat dan Jateng menjadi salah satu penentu kemenangan, sehingga dalam perspektif politik elektoral itu dianggap wajar, tapi sekali lagi itu jelas menunjukkan keberpihakan, harusnya tidak seperti itu klo semangat netralitas dijunjung," jelasnya.

Alih-alih berkelit dengan alasan protokol, Wahid berharap agar sikap serupa tidak diulang kembali. Pasalnya para eksekutif atau kepala daerah di bawahnya akan mudah memakai alasan yang sama dengan Nana saat terlibat dalam politik praktis.

"Pertama mestinya enggak perlu diulang kalau memang masih menjaga netralitas. Itu memang sebagai Pj Gubernur, tapi artinya jadi panutan bagi pejabat lain di bawahnya, misalnya bupati walikota nanti juga akan memberi alasan yang sama," bebernya.

Melihat dalam penjemputan Prabowo di bandara Ahmad Yani Semarang itu Nana dikelilingi oleh petinggi Partai Gerindra dan Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Wahid menilai publik telah memahami situasi tersebut.

"Itu menurut saya kalau jadi alibi atau alasan ya monggo, tapi publik saya kira semua sudah paham arahnya kemana dan itu semacam sinyal, partai lain kalau commit dengan netralitas, saya kira tidak seperti itu," tandasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahakam Ulu Banjir Bandang, BPBD Baru Bisa Dirikan 1 Posko Pengungsian

Mahakam Ulu Banjir Bandang, BPBD Baru Bisa Dirikan 1 Posko Pengungsian

Regional
Mahakam Ulu Terendam Banjir: Ketinggian Air Capai 4 Meter, Ratusan Warga Mengungsi

Mahakam Ulu Terendam Banjir: Ketinggian Air Capai 4 Meter, Ratusan Warga Mengungsi

Regional
Baru Satu Minggu Dimakamkan, Makam Pemuda di Tarakan Dibongkar karena Ada Dugaan Penganiayaan

Baru Satu Minggu Dimakamkan, Makam Pemuda di Tarakan Dibongkar karena Ada Dugaan Penganiayaan

Regional
Nenek 65 Tahun di Sorong Diperkosa 5 Orang hingga Tewas, 1 Pelaku Ditangkap

Nenek 65 Tahun di Sorong Diperkosa 5 Orang hingga Tewas, 1 Pelaku Ditangkap

Regional
Bukit Kessapa, Tempat Bersejarah Penyebaran Ajaran Buddha yang Jadi Titik Awal Perjalanan Bhikku Thudong

Bukit Kessapa, Tempat Bersejarah Penyebaran Ajaran Buddha yang Jadi Titik Awal Perjalanan Bhikku Thudong

Regional
Lagi, 1 Anak di Gunungkidul Meninggal karena DBD, Total Ada 600 Kasus

Lagi, 1 Anak di Gunungkidul Meninggal karena DBD, Total Ada 600 Kasus

Regional
Mahakam Ulu Banjir Parah, Kantor Pemerintahan dan Mapolsek Terendam

Mahakam Ulu Banjir Parah, Kantor Pemerintahan dan Mapolsek Terendam

Regional
Banjir Rendam 37 Desa di Mahakam Hulu, BPBD: Terparah Sepanjang Sejarah

Banjir Rendam 37 Desa di Mahakam Hulu, BPBD: Terparah Sepanjang Sejarah

Regional
Dituntut 5 Tahun, Kades di Serang Banten Divonis Bebas Kasus Pemalsuan

Dituntut 5 Tahun, Kades di Serang Banten Divonis Bebas Kasus Pemalsuan

Regional
Beredar Surat Berkop DPRD Lebak Minta Loloskan 29 Anggota PPK Pilkada 2024

Beredar Surat Berkop DPRD Lebak Minta Loloskan 29 Anggota PPK Pilkada 2024

Regional
Lirik Lagu Sang Bumi Ruwa Jurai dan Arti, Lagu Daerah Lampung

Lirik Lagu Sang Bumi Ruwa Jurai dan Arti, Lagu Daerah Lampung

Regional
Paman dan Penasehat Maju Pilkada, Bobby: Itu Pilihan Masyarakat

Paman dan Penasehat Maju Pilkada, Bobby: Itu Pilihan Masyarakat

Regional
Cegah Bencana Susulan, Cuaca di Kaki Gunung Marapi Dimodifikasi

Cegah Bencana Susulan, Cuaca di Kaki Gunung Marapi Dimodifikasi

Regional
Teror Pencuri Spesialis Jok Motor di Masjid Semarang, Incar Korban saat Shalat

Teror Pencuri Spesialis Jok Motor di Masjid Semarang, Incar Korban saat Shalat

Regional
Pj Gubernur Banten Diberhentikan, Virgojanti Tak Lagi Jadi Plh Sekda

Pj Gubernur Banten Diberhentikan, Virgojanti Tak Lagi Jadi Plh Sekda

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com