UNGARAN, KOMPAS.com - Kerugian akibat banjir bandang di lereng Gunung Merbabu yang terjadi Jumat (24/11/2023) malam, mencapai Rp 800 juta.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang Alexander Gunawan mengatakan kerusakan paling parah terjadi di jalan poros antardesa.
"Jalan-jalan penghubung antardesa dan dusun banyak yang rusak karena saat banjir. Material yang terbawa banjir seperti batu berukuran cukup besar," jelasnya saat dihubungi, Jumat (1/12/2023).
Baca juga: Longsor di Kabupaten Bandung, Robohkan Bangunan dan Sebabkan Banjir Bandang
Alex mengungkapkan, petugas BPBD, warga dan relawan saat ini fokus untuk melakukan normalisasi sungai-sungai di lereng Gunung Merbabu.
"Saat ini intensitas hujan mulai meningkat, dengan normalisasi sungai maka risiko kerawanan banjir bisa ditekan," terangnya.
Mengenai kerusakan pipa saluran air bersih, lanjut Alex, langsung dilakukan asesmen untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Pipa yang rusak sekira 1.600 meter, langsung ditangani agar suplai air bersih tidak terganggu. Sekarang dropping air kisaran 10 tangki per hari, kalau sebelumnya mencapai 30 tangki," paparnya.
Sebelumnya diberitakan, hujan deras yang terjadi pada Jumat (24/11/2023) di area puncak Gunung Merbabu menjadi penyebab banjir bandang di kawasan lereng. Akibatnya, jalan di Desa Tajuk dan Batur Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang, tidak bisa dilewati.
Jalan di beberapa dusun tertutup material lumpur dan batu-batu berukuran besar. Wilayah yang terdampak banjir bandang adalah Cingklok, Tajuk, Pulihan, Ngaduman-Gedong, dan Batur Kidul.
Akibat banjir bandang tersebut, satu sepeda motor sempat hanyut dan dievakuasi keesokan harinya. Selain itu, dua orang mengalami luka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.