Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tenda Darurat Kebanjiran, Tempat Belajar Siswa SMA di Rohul Riau Pindah ke TPA

Kompas.com - 01/12/2023, 17:53 WIB
Idon Tanjung,
Reni Susanti

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Sudah sebulan siswa SMA Negeri 2 di Desa Kasang Padang, Kecamatan Bonai Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau, belajar di luar karena sekolah mereka dilanda banjir.

Kondisi banjir di SMA Negeri 2 Bonai Darussalam, membuat 35 orang siswa dan siswi tak bisa belajar di kelas. Para siswa sebelumnya dievakuasi dan belajar di kantin dekat sekolah.

Beberapa hari kemudian, petugas TNI bersama kepolisian dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rohul, mendirikan tenda darurat tempat belajar siswa.

Baca juga: Sekolah Kebanjiran, 2 Pekan Siswa SMA 2 Rokan Hulu Belajar di Tenda

Namun, sejak beberapa hari terakhir turun hujan, debit air semakin tinggi dan menggenangi tenda darurat.

Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 10/Kunto Darussalam, Kodim 0313/KPR Peltu M Sitepu yang bertugas di wilayah itu mengatakan, saat ini para siswa dipindahkan ke gedung Taman Pendidikan Alquran (TPA) di desa tersebut.

Baca juga: Longsor di Kabupaten Bandung, Robohkan Bangunan dan Sebabkan Banjir Bandang

"Saat ini anak-anak sudah belajar di TPA yang ada di desa. Mereka dipindahkan lagi, karena tenda terkena banjir. Jadi, sudah tiga kali pindah tempat anak-anak menimba ilmu," ujar Sitepu kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Jumat (1/12/2023).

Pihaknya mengaku terus memantau aktivitas belajar mengajar siswa.

Sitepu menjelaskan, banjir yang melanda SMA Negeri 2 Bonai Darussalam sudah berlangsung selama satu bulan. Ketinggian air di lingkungan sekolah 35 sampai 50 cm.

"Beberapa hari ini hujan deras mengguyur, membuat Sungai Rokan meluap dan berdampak ke sekolah. Termasuk tenda tempat belajar siswa, kini sudah banjir juga," sebut Sitepu.

Sementara itu, Sitepu menyebut, lokasi pembangunan sekolah berada di tempat yang redah. Sekolah negeri itu selesai dibangun pada 2022 dan baru tahun ini menerima siswa.

"Lokasi sekolah ini terlalu rendah, jadi rentan banjir. Apalagi hujan deras, air menggenangi lingkungan sekolah. Kita berharap, semoga pihak terkait membantu mencarikan solusi agar proses belajar mengajar berjalan dengan baik," kata Sitepu.

Selain sekolah, imbuh dia, banjir juga merendam 8 unit rumah warga.

"Rumah warga yang kena banjir ada 8 unit. Terhitung sudah 17 hari belum surut," sebut Sitepu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com