Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyusuri Jalan Tikus yang Dilewati Lukas Enembe ke Papua Nugini...

Kompas.com - 18/11/2023, 06:55 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Nursita Sari

Tim Redaksi

"Kemarin Oktober saja petugas menangkap (pengedar ganja) dua kali," ujar Mathilda.

Diteriaki anak pemimpin adat

PLBN Skouw sebenarnya tak asal menutup jalan tikus ini secara sepihak.

PLBN Skouw bersama TNI-Polri telah bersepakat dengan ondoafi, sebutan bagi pemimpin adat, untuk menutup jalan tikus itu.

Namun, nyatanya penutupan jalan tikus belum bisa diterima sejumlah pihak. Salah satunya anak ondoafi.

Saat rombongan BNPP menyusuri jalan tikus, tiba-tiba seorang pria datang menggunakan motor.

Pria tersebut marah-marah dan meneriaki rombongan BNPP dengan bahasa Papua Nugini. Pria itu tampak emosi. Dia menunjuk Mathilda yang menghampirinya perlahan.

"No, no, no problem," kata Mathilda menenangkan pria tersebut.

Baca juga: Di Perbatasan Indonesia-Papua Nugini: Skouw dan Wutung, Keluarga Berabad-abad

Setelah puas meneriaki rombongan, pria yang mengenakan kaus putih itu langsung tancap gas menggunakan motornya.

Pria tersebut tak lain adalah putra ondoafi. Pria itu tak setuju jalan tikus ditutup, meski orangtuanya sudah bersepakat dengan pengelola PLBN Skouw.

Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris BNPP Robert Simbolon, yang ikut dalam rombongan, menyatakan bahwa hal tersebut merupakan tantangan bagi pengelola PLBN.

BNPP dan pengelola PLBN Skouw akan terus membangun komunikasi agar tak ada lagi pihak-pihak yang memprotes penutupan jalan tikus.

"Saya dapat informasi, yang bersangkutan anak dari ondoafi ini. Sementara ayahnya sudah setuju (jalan ditutup). Ini ada persoalan domestik, internal keluarga. Ini tantangan baru untuk terus membangun komunikasi," ujar Robert.

 

*Perjalanan jurnalis Kompas.com Achmad Nasrudin Yahya ke PLBN Skouw merupakan kolaborasi bersama BNPP. Selain PLBN Skouw, ada pula perjalanan ke lima PLBN lain, yakni Hadi Maulana di PLBN Serasan, Xena Olivia di PLBN Jagoi Babang, Ahmad Dzulfikor di PLBN Sei Nyamuk, Sigiranus Maruto Bere di PLBN Napan, dan Baharudin Al Farisi di PLBN Wini. Ikuti cerita perjalanan kami dalam lipsus Merah Putih di Perbatasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com