POS Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw, di Kampung Mosso, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua, mempertemukan dua wilayah di dua negara, yaitu Skouw dan Wutung, Vanimo, Papua Nugini.
Aktivitas pelintas batas di satu dari tiga pos perbatasan Indonesia-Papua Nugini ini berjalan aman dan nyaman. Usut punya usut, sejarah kekerabatan warga dua negara di wilayah ini sudah berjalan lama dan dalam.
Baca juga: Melihat Patung Bung Karno Berseru di PLBN Skouw, Banyak Warga Papua Nugini Selfie
Keharmonisan dan kekeluargaan masyarakat Indonesia yang ada di Skouw dan Wutung, Vanimo, Papua Nugini sudah berjalan sejak nenek moyang, bahkan sebelum kemerdekaan Indonesia pada 1945.
“Kehidupan kekeluargaan sudah terjadi berabad-abad hingga hari ini” tutur Ondoafi Perbatasan Skouw-Wutung, Stanis Tanfa Chilang, di PLBN Skouw, Kamis (17/8/2023).
Meski secara administrasi kenegaraan terpisah di dua negara, ungkap Stanis, secara adat masyarakat Skouw dan Wutung merupakan satu keturunan dan keluarga. Karenanya, tak heran bila mereka selalu saling mengunjungi.
“Kekeluargaan kami di antara Skouw dan Wutung sudah terjalin lama. Bahkan sudah kawin sampai ke Skouw di Indonesia dan sebaliknya kawin ke Wutung Papua Nugini, sehingga hubungan keluarga sudah terjalin baik selama berabad-abad lamanya,” ujar Stanis.
Baca juga: Kisah Uang Kina di Pasar PLBN Skouw
Perbatasan Indonesia-Papua Nugini punya tiga pos perbatasan, yaitu di Skouw, Yetetkun, dan Merauke. Khusus di Skouw, perbatasan di posisi paling atas Pulau Cendrawasih, pengamanan dilakukan oleh Batalyon Yonif 122/Tombak Sakti (TS).
Batalyon ini bertugas mengawal dan menjaga wilayah perbatasan di Kota Jayapura dan Kabupaten Keerom, Provinsi Papua. Di dalamnya-lah ada PLBN Skouw.
Baca juga: PLBN Skouw, Wajah Indonesia di Negeri Ufuk Timur Papua
Komandan Bataylon Yonif 122/TS, Mayor Inf Dikti Apriadi mengungkapkan, tugas pokok TNI di wilayah perbatasan adalah mewujudkan keamanan, kedamaian, dan kesejahteraan.
Namun, lanjut dia, pewujudannya butuh dukungan dan keterlibatan semua pihak yang ada di perbatasan, termasuk masyarakat.
Apriadi pun mencontohkan pelaksanaan peringatan dan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Indonesia di PLBN Skouw, yang berjalan lancar dan meriah.
“Semuanya berpartisipasi memeriahkan, menggelorakan semangat Merah Putih di PLBN Skouw,” kata dia.
Baca juga: Tarian Batak Tampil di PLBN Skouw Perbatasan Indonesia-Papua Nugini
Kerja sama dan kolaborasi dengan semua unsur pemerintah dan masyarakat yang ada di wilayah perbatasan juga terus dibangun.
“Kami terus membangun semangat kebersamaan dengan semua elemen masyarakat, terutama tokoh adat, tokoh agama, tokoh perempuan, dan tokoh pemuda," ujar Apriadi.
Ia berharap, momentum HUT ke-78 kemerdekaan ini menjadi semangat kebangkitan baru dalam mewujudkan keamanan, kedamaian, dan kesejahteraan di perbatasan Indonesia-Papua Nugini.
“Kita terus membangun semangat kolaborasi dalam mewujudkan tema HUT RI tahun ini, yakni Indonesia Melaju Terus untuk Indonesia Maju," harap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.