ADA yang menarik dari perayaan peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan (HUT) ke-78 Republik Indonesia di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw, Kamis (17/8/2023).
Ini adalah perbatasan Indonesia-Papua Nugini di posisi paling atas di Pulau Cendrawasih, di Kampung Mosso, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua.
Saya, Roberthus Yewen, jurnalis Kompas.com dalam peliputan khusus bertajuk Merah Putih di Perbatasan, menyaksikan penampilan unik para siswa dari SMA Papua Kasih.
Baca juga: Kisah Merah Putih di Tepi Batas Tanah Air
Mayoritas dari mereka adalah anak-anak asli Papua. Namun, seusai pengibaran bendera dalam upacara peringatan kemerdekaan, anak-anak ini menarikan tarian suku Batak.
Tarian asal Suku Batak yang dimainkan oleh para siswa ini menarik perhatian semua pihak, termasuk Deputi III Bidang Pengelolaan Infranstruktur Wilayah Perbatasan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Letjen TNI (Purn) Jefry Apoly Rahawarin.
“Hebat sekali anak-anak memainkan tarian Batak. Padahal mereka berada di Papua,” kata Jefry secara spontan, di lokasi, Kamis siang.
Bahkan, begitu tarian usai, pensiunan jenderal bintang tiga ini memanggil salah satu dari para siswa yang menari, sembari memberikan pujian terhadap tarian yang dimainkan oleh para siswa tersebut.
Baca juga: Melihat Patung Bung Karno Berseru di PLBN Skouw, Banyak Warga Papua Nugini Selfie
“Kamu yang nomor tiga itu kemari. Iya, kamu, kemari. Tarian kamu bagus, seperti sangat keren,” ungkap Jefry.
Ada lagi yang unik dari tarian Suku Batak yang ditampilkan oleh para siswa SMA Papua Kasih itu. Pelatih tarian adalah Heidi Karssen Maniagasi, yang juga adalah penampil dalam tarian ini. Sama-sama siswa SMA Papua Kasih.
“Tarian Suku Batak ini kami latihan cuma sehari dengan empat kali latihan,” ungkap Heidi kepada Kompas.com, Kamis.
Baca juga: Ketika Merah Putih Berkibar di PLBN Skouw...
Menurut Heidi, tarian Suku Batak yang dimainkan ini memang sudah tak asing baginya, sebab ia sudah mempelajarinya sejak duduk di bangku SMP Papua Kasih.
“Sejak SMP saya sudah diajari tarian ini. Saat melanjutkan SMA lagi di tempat yang sama, yaitu SMA Papua Kasih, saya ajari teman-teman untuk bisa membawakannya pada hari ini,” ucapnya.
Tarian Batak dibawa karena ada banyak siswa berasal dari suku Batak di sekolahnya. Namun, baru kali ini tarian tersebut ditampilkan di acara peringatan ulang tahun kemerdekaan di pos perbatasan Indonesia-Papua Nugini PLBN Skouw.
Baca juga: Kisah Uang Kina di Pasar PLBN Skouw
Peliputan di perbatasan ini merupakan bagian dari liputan khusus Merah Putih di Perbatasan, kolaborasi Kompas.com dan BNPP.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.