Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ambles 10 Cm, Teras Kantor Pemkab Brebes Mulai Diperbaiki, Target Rampung 2 Pekan

Kompas.com - 03/11/2023, 17:37 WIB
Tresno Setiadi,
Rachmawati

Tim Redaksi

BREBES, KOMPAS.com - Kantor Pemerintahan Terpadu (KPT) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes, Jawa Tengah yang mengalami amblas 10 cm di bagian teras karena tanah yang labil mulai diperbaiki pihak kontraktor pelaksana.

Perbaikan dan penguatan struktur bangunan teras kantor megah 6 lantai Pemkab Brebes sepenuhnya ditanggung pihak pelaksana karena masih masa pemeliharaan. Pemkab Brebes menargetkan perbaikan bakal selesai dalam dua pekan.

Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Brebes Dani Asmoro mengatakan, pihaknya telah meminta kontraktor pelaksana untuk melakukan perbaikan secepat mungkin namun dengan hasil yang maksimal.

Baca juga: Ambles 10 Cm, Sebagian Dinding dan Lantai Gedung Pemkab Brebes Retak-retak

"Karena yang diperbaiki hanya bagian teras untuk drop off kendaraan. Sedangkan bangunan utama tidak terjadi kerusakan karena menggunakan pondasi tiang pancang yang kedalamannya 58 meter," kata Dani, saat mendampingi pihak kontraktor di Kantor Pemkab Brebes, Jumat (3/10/2023).

Sementara itu perwakilan PT Istaka Karya PT (persero) dan PT Chimarder 777 (KSO) sebagai kontraktor pelaksana, Roni Winarto mengatakan, kerusakan pada bangunan KPT hanya terjadi di bagian teras gedung yang digunakan untuk menurunkan atau drop off penumpang kendaraan.

Amblasnya teras karena penurunan tanah akibat peristiwa konsolidasi di tengah cuaca ekstrim. Sedangkan untuk bangunan utama KPT yang menjulang enam lantai tidak terjadi kerusakan lantaran tiang pancang di bawahnya cukup kokoh.

"Karena struktur tanah atau jenis tanah yang memang lempung atau tanah kurang bagus akhirnya terjadi atau penurunan tanah yang sangat masif. Penurunan tanah terjadi di area drop off yang merupakan bangunan pendukung dan bukan bangunan utama," kata Roni.

Baca juga: Polda Jateng Bongkar Penimbunan Solar Subsidi di Brebes, Pertamina Apresiasi Komitmen Polri

Roni menegaskan, gedung yang dibangun dengan anggaran Rp 110 miliar itu masih dalam masa pemeliharaan dan menjadi tanggung jawab pihak kontraktor untuk melakukan perbaikan.

Perbaikan dilakukan dengan melibatkan tim teknis, baik dari Pengawas Managemen Konstruksi maupun tenaga ahli dari perguruan tinggi Unnes dan Untidar.

"Kita sepakati untuk penanganannya diperkuat dengan beton betulang di bawah drop off dan ada penambahan dinding yang akan menunjang dari area drop off. Perbaikan ini untuk pemerataan beban di bagian teras, sehingga jika terjadi penurunan juga merata dan tidak terjadi keretakan," ungkap Roni.

Roni menjelaskan, dalam perbaikan itu, di bawah drop off akan ada penambahan tie beam dengan balok beton berukuran 50x40 sepanjang 15 meter.

Baca juga: Putus Sekolah Tak Ada Biaya, Azzam Gembira Kembali ke Sekolah, Gratis Difasilitasi Disdik Brebes

Kemudian ditambah enam pilar tiang setinggi 3 meter serta penebalan tembok sekitar 15 cm dengan mengikuti panjang balok beton. Selanjutnya pemotongan pola retak plat baja di bagian tangga menuju pintu masuk KPT juga akan dilakukan.

"Pemotongan pola retak ini agar jika terjadi penurunan tanah tidak berdampak atau menarik area drop off. Penambahan balok beton ini juga tidak hanya menopang namun menahan tarikan. Penurunan ini memang sudah diantisipasi sejak dulu, namun karena cuaca yang luar biasa melebihi yang kita perkirakan," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, baru sekitar setahun selesai dibangun dan ditempati, gedung megah 6 lantai Kantor Pemerintahan Terpadu (KPT) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes, Jawa Tengah mengalami kerusakaan di beberapa bagian.

Sebagian bangunan seperti teras ambles sekira 10 centimeter. Beberapa bagian dinding dan lantai juga retak. Musim kemarau disebut membuat kontur tanah menjadi labil dan berimbas ke daya tahan infrastruktur gedung yang dibangun dengan anggaran Rp 110 miliar.

Baca juga: Warga Brebes Ditangkap Polisi karena Timbun 11 Ton BBM Bersubsidi, Dijual Lagi dengan Harga Normal

Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Brebes telah melakukan kajian dengan melibatkan tim manajemen konstruksi dan pendamping ahli dari Universitas Negeri Semarang (Unnes).

Pantauan Kompas.com Kamis (26/10/2023), bagian teras KPT Brebes yang berada di Jalan Proklamasi itu ambles mulai dari bagian depan tangga teras hingga tembok bagian basement atau parkiran.

Di atas basement merupakan pintu masuk utama ke gedung. Sementara di depan tangga KPT, tanah ambles kurang lebih 10 centimeter dan mengakibatkan sebagian jalan cor beton terangkat. Sedangkan di tembok basement terdapat retakan cukup parah.

Retakan berada di sambungan antara tembok dan tiang serta kolom balok konstruksi bangunan. Keretakan yang terjadi rata-rata mengalami kerenggangan antara 2-4 centimeter di masing-masing sudut sambungan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bawa Bendara RMS Saat Nobar Timnas di Ambon, Anak di Bawah Umur Diamankan

Bawa Bendara RMS Saat Nobar Timnas di Ambon, Anak di Bawah Umur Diamankan

Regional
Cerita Bripka Leonardo, Polisi yang Ubah Mobil Pribadi Jadi Ambulans Gratis

Cerita Bripka Leonardo, Polisi yang Ubah Mobil Pribadi Jadi Ambulans Gratis

Regional
Kisah Relawan Tagana di Banten, Minim Fasilitas, Sering Pakai Uang Pribadi untuk Tugas

Kisah Relawan Tagana di Banten, Minim Fasilitas, Sering Pakai Uang Pribadi untuk Tugas

Regional
Soal Mutilasi di Ciamis, Apakah Orang dengan Gangguan Jiwa Berpotensi Melakukan Tindak Kejahatan?

Soal Mutilasi di Ciamis, Apakah Orang dengan Gangguan Jiwa Berpotensi Melakukan Tindak Kejahatan?

Regional
Sempat Laporkan Mahasiswanya ke Polisi, Rektor Unri: Tak Ada Maksud Mengkriminalisasi

Sempat Laporkan Mahasiswanya ke Polisi, Rektor Unri: Tak Ada Maksud Mengkriminalisasi

Regional
Punya 2 Profesi, Lurah di Prabumulih Jadi Bidan Diduga Malapraktik hingga Pasien Meninggal

Punya 2 Profesi, Lurah di Prabumulih Jadi Bidan Diduga Malapraktik hingga Pasien Meninggal

Regional
Tak Punya Bandara Internasional, Iklim Investasi di Jawa Tengah Dikhawatirkan Terganggu

Tak Punya Bandara Internasional, Iklim Investasi di Jawa Tengah Dikhawatirkan Terganggu

Regional
Bandara Lombok Siap Layani Pemberangkatan 13 Kloter Jemaah Haji 2024

Bandara Lombok Siap Layani Pemberangkatan 13 Kloter Jemaah Haji 2024

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ibu di Riau Beri Racun Tikus ke Anak Tirinya gara-gara Sakit Hati Pada Ayah Korban

Ibu di Riau Beri Racun Tikus ke Anak Tirinya gara-gara Sakit Hati Pada Ayah Korban

Regional
Rektor Unsa Maju Pilkada 2024 Lewat Partai Gerinda, Sosok Perempuan Pertama

Rektor Unsa Maju Pilkada 2024 Lewat Partai Gerinda, Sosok Perempuan Pertama

Regional
Di Balik Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta, Salah Satunya Kendala Bahan Baku Impor

Di Balik Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta, Salah Satunya Kendala Bahan Baku Impor

Regional
Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com