Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Henti Lerek, Berdayakan Ibu-ibu melalui Usaha Pangan Lokal

Kompas.com - 31/10/2023, 09:33 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

Dirinya selalu bermimpi suatu saat UMKM itu terus berkembang, sehingga lebih banyak lagi ibu-ibu yang bergabung.

"Kami juga mendukung gerakan cinta pangan lokal yang diinisiasi Pemkab Lembata dalam upaya melestarikan pangan lokal. Jadi bukan hanya nasi saja yang bisa dimakan, tetapi jagung, ubi dan pisang," pungkasnya.

Baca juga: Mengenal Pelang, Olahan Pangan Lokal Pengganti Nasi Khas Hewa NTT

Direktur Yayasan Ayu Tani Mandiri Kabupaten Flores Timur, Thomas Uran, mengapreasi upaya Henti bersama kelompok usahanya yang telah berupaya melestarikan pangan lokal.

Thomas berpandangan, saat ini pangan lokal mulai tergerus karena gencarnya program beras-isasi yang dicanangkan pemerintah.

Padahal pangan lokal sudah lama dikonsumsi warga jauh sebelum mengenal beras.

"Ini adalah salah satu upaya yang saya kira sangat bagus. Kita kembangkan pangan lokal dengan berbagai olahan," ujar Thomas.

Thomas mengungkapkan, sejak setahun terakhir pihaknya bersama koalisi pangan juga telah melakukan berbagai upaya untuk mendorong anak muda khusunya penggerak lokal (local champion) agar mengembangkan usaha hijau yang berbasis potensi desa.

Seperti di Desa Hewa dan Desa Hokeng Jaya, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur.

"Sekarang mereka sudah mulai bekerja dan cukup sukses. Harapannya pemberdayaan pangan lokal ini terus berlanjut ke depan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata PGSI

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata PGSI

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Saat Angka Kasus Stunting di Kendal Naik 4,9 Persen...

Saat Angka Kasus Stunting di Kendal Naik 4,9 Persen...

Regional
MK Tolak Permohonan PHPU, KPU Banyumas Segera Tetapkan Caleg Terpilih

MK Tolak Permohonan PHPU, KPU Banyumas Segera Tetapkan Caleg Terpilih

Regional
16 Pekerja Migran Nonprosedural di Batam Berenang dari Tengah Laut

16 Pekerja Migran Nonprosedural di Batam Berenang dari Tengah Laut

Regional
Pimpinan Ponpes di Inhu Cabuli 8 Siswanya

Pimpinan Ponpes di Inhu Cabuli 8 Siswanya

Regional
'Long Weekend', Daop 5 Purwokerto Tambah Tempat Duduk KA Tujuan Jakarta dan Jember

"Long Weekend", Daop 5 Purwokerto Tambah Tempat Duduk KA Tujuan Jakarta dan Jember

Regional
Rem Blong, Truk Trailer Tabrak Motor di Magelang, 1 Orang Tewas

Rem Blong, Truk Trailer Tabrak Motor di Magelang, 1 Orang Tewas

Regional
Pengakuan Kurir Sabu yang Ditangkap di Magelang: Ingin Berhenti, tapi Berutang dengan Bandar

Pengakuan Kurir Sabu yang Ditangkap di Magelang: Ingin Berhenti, tapi Berutang dengan Bandar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com