Dirinya selalu bermimpi suatu saat UMKM itu terus berkembang, sehingga lebih banyak lagi ibu-ibu yang bergabung.
"Kami juga mendukung gerakan cinta pangan lokal yang diinisiasi Pemkab Lembata dalam upaya melestarikan pangan lokal. Jadi bukan hanya nasi saja yang bisa dimakan, tetapi jagung, ubi dan pisang," pungkasnya.
Baca juga: Mengenal Pelang, Olahan Pangan Lokal Pengganti Nasi Khas Hewa NTT
Direktur Yayasan Ayu Tani Mandiri Kabupaten Flores Timur, Thomas Uran, mengapreasi upaya Henti bersama kelompok usahanya yang telah berupaya melestarikan pangan lokal.
Thomas berpandangan, saat ini pangan lokal mulai tergerus karena gencarnya program beras-isasi yang dicanangkan pemerintah.
Padahal pangan lokal sudah lama dikonsumsi warga jauh sebelum mengenal beras.
"Ini adalah salah satu upaya yang saya kira sangat bagus. Kita kembangkan pangan lokal dengan berbagai olahan," ujar Thomas.
Thomas mengungkapkan, sejak setahun terakhir pihaknya bersama koalisi pangan juga telah melakukan berbagai upaya untuk mendorong anak muda khusunya penggerak lokal (local champion) agar mengembangkan usaha hijau yang berbasis potensi desa.
Seperti di Desa Hewa dan Desa Hokeng Jaya, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur.
"Sekarang mereka sudah mulai bekerja dan cukup sukses. Harapannya pemberdayaan pangan lokal ini terus berlanjut ke depan," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.