Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Soal Penerapan Smart City, Kota Tangerang Disebut yang Paling Unggul Se-Tangerang Raya

Kompas.com - 20/10/2023, 21:11 WIB
A P Sari

Penulis

Kepala Bidang Aplikasi dan Informatika Tangsel Wisman Syah mengatakan, Tangsel sebagai kota urban memerlukan transformasi digital untuk bertahan.

Baca juga: Ramai soal Pemkot Tangerang Bongkar Paksa Ruko Warga, Apa Alasannya?

"Sistem Informasi PNBP Online (SIMPONI) salah satu contohnya. Ini menjadi bagian sistem percontohan. Namun, memang ada kendala, smart city belum bisa menghubungkan secara utuh pola transformasi digital, terutama terkait sinkronisasi data dengan pemerintah pusat," ujarnya.

Senada, Kepala Bidang Aplikasi dan Informasi Kabupaten Tangerang Cecep Khaerudin berujar, transformasi digital belum bisa maksimal diterapkan di Kabupaten Tangerang karena daerah ini memiliki infrastruktur, luasan, dan karakteristik yang berbeda-beda.

Meski demikian, sebut dia, Tangerang menjadi salah satu kabupaten yang memiliki tingkat pengaduan digital tertinggi di Indonesia pada 2022.

Ia menilai, ekosistem digital memang menjadi sebuah kebutuhan, tetapi penerapannya tidak selalu bisa cocok untuk semua pihak. Perlu ada pendekatan digitalisasi agar digitalisasi bisa diterima dengan baik.

Baca juga: Gelar Tangerang Digital Festival, Pemkot Tangerang Hadirkan Stan Pelayanan hingga Hiburan Artis Nasional

"Contoh seperti pengelolaan dana 246 desa yang full digital dalam pelaporannya. Namun memang ada kendala, seperti belum adanya pihak yang mengawasi seperti Dewan Smart City," ungkapnya.

Adapun Direktur KPN Adib Miftahul sebagai pemantik berujar, aktivis, akademisi, pers, pemangku kepentingan, dan civil society di Tangerang Raya bertanggung jawab untuk memberikan kontribusi atau masukannya demi kemajuan daerah.

Tujuannya, sambung dia, adalah agar pemda Tangerang Raya menghadirkan kebijakan yang memprioritaskan kemaslahatan rakyat.

Oleh karenanya, DTR dianggap menjadi ruang yang pas bagi sejumlah pihak untuk menyuarakan aspirasinya. Diskusi ini direncanakan akan berjalan setiap dua minggu sekali hingga November 2024 atau Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 serentak.

Baca juga: Kerusakan Pintu Air 10 Bendungan Sungai Cisadane Ancam Krisis Air Bersih di Tangerang, Pemkot Tangerang Minta Perbaikan Permanen

Menurutnya, kepemimpinan kepala daerah di Tangerang Raya selama 10 tahun terakhir hingga menjelang pemilihan umum (pemilu) pada Februari 2024 sangat menarik untuk disimak dan dianalisis.

"Pasalnya, segala isu, kebijakan, dan output yang dihasilkan menjadi bahan evaluasi untuk suksesi kepemimpinan mendatang. Intinya, publik harus mendapat pencerahan yang edukatif, manfaat sebagai pemilik kedaulatan tertinggi," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com