Akhirnya, polisi dibantu masyarakat sekitar langsung naik ke tower dan mengevakuasi korban ke bawah.
Baca juga: Cinta Tak Direstui Orangtua Pacarnya, Pemuda di Lombok Tengah Naik Tower Hendak Bunuh Diri
TA (16), gemparkan warga Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat (Jabar), karena nekat memanjat tower listrik pada Selasa (27/9/2022) siang.
Ketua RT setempat, Deni Romdoni, menduga aksi nekat TA memanjat tower listrik dilandasi persoalan asmara.
Deni mengungkapkan, TA sempat akan dinikahkan secara agama dengan A (16), warga Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, Jabar, sekira seminggu lalu.
Akan rencana pernikahan itu dibatalkan oleh pihak keluarga laki-laki karena melihat tingkah laku yang tidak baik dari TA.
"Katanya saat itu TA memperlihatkan perilaku kurang sopan bahkan berteriak-teriak yang membuat pihak keluarga laki-laki (A) membatalkan (rencana) pernikahan," ungkapnya.
Saat penyelamatan, ibu kandung TA yakni N (45) ikut turut mmebujuknya agar turun. Sementara di saat bersamaan, empat petugas naik secara diam-diam mendekati TA yang berada di ketinggian 20 meter.
Baca juga: Perempuan di Tasikmalaya Nekat Naik Tower Listrik Kedua Kalinya, Diduga Depresi Diputus Pacar
Salah seorang petugas yang mengendap-endap berhasil menyergap TA kemudian mengikatkan tubuh perempuan itu ke tubuhnya.
Petugas pun berhasil menyelamatkan TA dan membawanya ke bawah.
Namun TA kembali naik tower listrik di Kampungnya pada Rabu (19/10/2023). Ia melakukan aksinya usai pulang berobat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Bogor.
Ia pun diketahui beberapa kali menyambangi rumah mantan pacarnya inisial A (16) asal Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya.
TA kembali berhasil diselamatkan dan ia mendapatkan obat penenang dari petugas medis Puskesmas Mangkubumi.
Baca juga: Perempuan yang Panjat Tower Listrik di Tasikmalaya Sempat Dibawa ke Dinas Sosial
BS (27), seorang santri mencoba bunuh diri dengan memanjat tower seluler setinggi 73 meter di Desa Kesugihan Kidul, Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Jumat (4/11/2022).
BS diketahui berasal dari Palembang. Ia sudah lima tahun menjalani rehabilitasi jiwa di salah satu pondok pesantren di Kecamatan Kesugihan.
Setelah dibujuk berjam-jam, BS bersedia turun dari tower tersebut.
Baca juga: Santri yang Nekat Panjat Tower Seluler Setinggi 73 Meter di Cilacap, Pasien Rehabilitasi Jiwa
Pria tersebut akhirnya turun dari tower setelah diiming-imingi makanan dan minuman.
Kasi Tuna Susila dan Perdagangan Orang (TSPO) Dinas Sosial (Dinsos) Kota Semarang Bambang Sumedi mengatakan, pria tersebut merupakan orang dalam gangguan jiwa atau ODGJ.