Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tower Bakti Kominfo Lama Terpasang, tetapi Tak Kunjung Ada Sinyal, Warga Nunukan Ancam Robohkan Menara

Kompas.com - 18/09/2023, 08:40 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Masyarakat di sejumlah desa terisolir di perbatasan RI–Malaysia yang ada di Kecamatan Lumbis Pensiangan, Nunukan, Kalimantan Utara, mengancam bakal merobohkan tower Base Transceiver Station (BTS) yang dibangun oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti).

Bakti merupakan akses internet dari Kominfo, yang disediakan di titik-titik lokasi tertentu di wilayah 3T dan wilayah perbatasan, dengan tujuan sebagai pemerataan akses internet untuk seluruh masyarakat Indonesia.

"Masyarakat beberapa minggu belakangan terus datang ke Kantor Kecamatan menanyakan kenapa ada tower signal, tapi tidak bisa digunakan. Mereka merasa dibohongi dan mengancam merobohkan menara BTS yang dipasang oleh Bakti Kominfo," ujar Camat Lumbis Pensiangan, Lumbis, Minggu (17/9/2023).

Baca juga: Tower BTS di Tegal yang Ditolak Warga Ternyata 2 Tahun Belum Bayar Pajak, Terancam Disegel

Kekecewaan masyarakat tentu sangat beralasan, karena mereka yang sebelumnya tak terjangkau jaringan internet, sempat bergembira ria dengan program Bakti 2022, yang konon menjanjikan kemudahan dan kelancaran akses internet, yang selama ini menjadi harapan mereka.

Sampai akhirnya, warga dengan suka rela menghibahkan tanah seluas 30x30 meter untuk pembangunan tower BTS, dengan harapan bisa menikmati sistem komunikasi yang baik.

"Dan karena jaringan telekomunikasi tidak ada sampai hari ini, masyarakat yang hibahkan tanah, kecewa. Semua warga juga marah, dan mengancam akan memotong-motong besi tower untuk dijual sebagai besi bekas kalau tower masih tidak juga berfungsi," imbuhnya.

Tuntutan masyarakat ini pun, sempat diteruskan ke Kominfo oleh Lumbis, selaku Camat. Namun, jawabannya tidak ada kejelasan. Pihak Bakti, hanya meminta agar masyarakat terus bersabar.

"Baik Bapak, untuk saat ini, informasi yang kami dapat masih sama seperti yang sebelumnya kami informasikan. Bahwa untuk lokasi BTS site Labang (KLU00111), saat ini masih dalam tahapan integrated atau tahap pekerjaan secara berkelanjutan. Sehingga, saat ini masih dalam optimalisasi jaringan oleh pihak penyedia dan jaringan belum beroperasi sepenuhnya. Optimalisasi jaringan akan berangsur ditingkatkan oleh pihak penyedia. Oleh karenanya, mohon kesediaannya menunggu prosesnya Bapak," ujar Lumbis membacakan balasan pesan dari Kominfo.

Lumbis berharap, pihak Bakti segera memberikan kepastian dan berkenan menjelaskan langsung ke masyarakat.

Baca juga: 11 Tahun Merasa Tak Nyaman, Warga Debong Lor Tegal Akhirnya Tolak Perpanjangan Operasional Tower BTS

Karena dari sejumlah komunikasi dan koordinasi yang dilakukan pihak Pemerintah Kecamatan Lumbis Pansiangan dengan sejumlah kontraktor, mereka hanya saling lempar kewenangan, yang justru tambah membingungkan masyarakat.

"Tiga bulan kami tanyakan masalahnya, itu-itu saja jawabannya. Pdahal dari segi tekhnis sudah dipasang semua alatnya, entah itu fiber dan lain lain. Malah jawaban terakhir, katanya menunggu koneksi dengan satelit Satria 1 yang baru diluncurkan itu. Ini kan menipu masyarakat. Kalau memang tidak ada, bilang saja langsung. Biar kami kasih roboh itu barang daripada masyarakat dibodohi terus," tegasnya.

Sampai hari ini, masyarakat Lumbis Pansiangan masih harus memanjat pohon, mendaki bukit, dan berjalan jauh demi bisa mengakses internet.

Keadaan tersebut, masih terjadi di sejumlah Desa, antara lain, Desa Labang, Desa Nantukidang, dan Desa Langgason.

Baca juga: Dari 7.904 Titik Tower BTS, Tak Semua Didatangi Konsorsium, Hakim: Nah, Terkuak Itu Barang!

Akan menjadi sangat aneh, ketika Lumbis Pansiangan, yang merupakan salah satu lokasi wilayah dibangunnya Pos Lintas Batas Negara (PLBN), tidak memiliki jaringan internet.

"Bagaimana PLBN Labang yang infonya akan diresmikan tahun depan bisa dioperasikan ketika tidak memiliki akses internet yang baik. Mohon ini menjadi perhatian pusat," tegas Lumbis.

Selain itu, imbuh Lumbis, kekecewaan warga yang hibah lahan, dan mereka yang terus menanyakan kepastian signal internet, membuat pihak Pemerintah Kecamatan serba salah.

"Kita tidak tahu mau jawab apa kalau kondisinya begini. Kita sudah memberikan semua bantuan yang diminta Kominfo saat itu. Masyarakat merasa ditipu, dan kini integritas kami di Kecamatan dipertaruhkan," sesalnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Gempa M 6,1 Guncang Bula

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Regional
Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com