Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

11 Tahun Merasa Tak Nyaman, Warga Debong Lor Tegal Akhirnya Tolak Perpanjangan Operasional Tower BTS

Kompas.com - 04/09/2023, 15:55 WIB
Tresno Setiadi,
Khairina

Tim Redaksi

TEGAL, KOMPAS.com - Puluhan warga yang mayoritas ibu-ibu menggelar aksi damai menolak perpanjangan kontrak izin operasional tower base transceiver station (BTS) yang berdiri di wilayah permukiman padat penduduk di Kelurahan Debong Lor, Kota Tegal, Jawa Tengah, Senin (4/9/2023).

Warga yang tinggal di RT 01, RW 01, Kelurahan Debong Lor, Kecamatan Tegal Barat, merasa sangat terdampak kesehatannya imbas radiasi tower BTS yang berdiri sejak 2012 lalu.

Pengalaman 11 tahun terakhir menjadi pelajaran warga sekitar agar izin operasional tower tidak diperpanjang saat habis masa kontrak di Juli 2023 lalu.

Baca juga: Akhir Aksi Pria Panjat Tower 65 Meter di Kupang, 6 Hari Berada di Ketinggian

Namun pihak pemilik tower dan pemilik tanah disebut secara diam-diam memperpanjang kontrak. Selain itu, warga juga tidak mendapat hak kompensasi sebagaimana mestinya.

Salah satu warga Debong Lor, Kustanti (40) mengaku kesehatan diri dan keluarganya sangat terdampak dalam 11 tahun terakhir sejak tower awal berdiri. Rumah Kustanti tepat berada di bawah tower atau sekitar 5 meter dari pondasi.

"Dampak utamanya kesehatan. Pas aku hamil pas anak lahir kurang sehat. Kaki tulangnya juga lemes tidak kebanyakan anak umumnya. Pas tower ini nyala kebetulan sedang hamil. Rumahku di bawahnya (tower) persis," kata Kustanti di sela aksi damai, Senin (4/9/2023).

Kustanti menyebut tidak ada sosialisasi baik dari pihak tower dan pemilik tanah termasuk pihak kelurahan setempat dalam perpanjangan izin tower yang seharusnya sudah habis Juli 2023 lalu.

"Paling tidak kan harusnya satu RT diundang sosialisasi jauh-jauh hari. Tapi nyatanya sudah diperpanjang sama pemilik tanah, ya wis lah tapi kami minta hak kompensasi 11 tahun terakhir," kata Kustanti.

Baca juga: Sudah 4 Hari Pria di Kupang Berada di Tower Setinggi 65 Meter, Siaran Radio Terganggu

Senada disampaikan Maryam, tetangga sebelah rumah Kustanti. Rumah Maryam juga cukup dekat dengan tower BTS.

Menurut Maryam, saat awal dibangun memang ada sosialisasi pembangunan tower di tahun 2012.

Ketika itu, kata Maryam, sebenarnya sebagian besar warga menolak karena alasan kesehatan. Apalagi berada tepat di tengah pemukiman warga.

"Saat itu, yang dapat kompensasi sekitar 5 orang. Awalnya memang pada tidak setuju, tapi didatangi door to door, akhirnya ada nego harus mau sih ya," kata Maryam.


Maryam mengaku di tahun 2012 menerima kompensasi Rp 10 juta. Rp 3 juta dari pengelola tower, dan Rp 7 juta dari pemilik tanah.

Meski demikian, kata Maryam dalam 11 tahun terakhir berdirinya tower membuat diri dan keluarganya merasa tidak nyaman.

"Pertama itu dampaknya panas ya. Bising suara mesin. Belum lagi kalau listrik padam pakai genset. Kemudian alat-alat elektronik rusak. Namun tidak ada gantinya," kata Maryam.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tak seperti Pemilu, Peminat PPK dan PPS di Pilkada Menurun

Tak seperti Pemilu, Peminat PPK dan PPS di Pilkada Menurun

Regional
Mengenal Megathrust dan Hubungannya dengan Potensi Gempa dan Tsunami di Indonesia

Mengenal Megathrust dan Hubungannya dengan Potensi Gempa dan Tsunami di Indonesia

Regional
Usai Kecelakaan Maut Subang, Tim Gabungan Cek Kelayakan Bus Pariwisata di Banyumas

Usai Kecelakaan Maut Subang, Tim Gabungan Cek Kelayakan Bus Pariwisata di Banyumas

Regional
Soal 'Study Tour', Gibran: Jangan Dihilangkan

Soal "Study Tour", Gibran: Jangan Dihilangkan

Regional
Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta, Gibran Bakal Salurankan Bantuan Meski Tak ber-KTP Solo

Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta, Gibran Bakal Salurankan Bantuan Meski Tak ber-KTP Solo

Regional
Usai dari Lebak, 1.500 Warga Baduy Lanjutkan Perjalanan  Bertemu Pj Gubernur Banten

Usai dari Lebak, 1.500 Warga Baduy Lanjutkan Perjalanan Bertemu Pj Gubernur Banten

Regional
Kasus Penyerangan di Montong Lombok Barat, 2 Orang Ditetapkan Tersangka

Kasus Penyerangan di Montong Lombok Barat, 2 Orang Ditetapkan Tersangka

Regional
Siswi SMA Diperkosa Ayah Tiri dan Kakek, Pelaku Ancam Bunuh Ibu Korban

Siswi SMA Diperkosa Ayah Tiri dan Kakek, Pelaku Ancam Bunuh Ibu Korban

Regional
Isi Ratusan Liter BBM Subsidi di Kapal, 2 Warga Labuan Bajo Ditangkap

Isi Ratusan Liter BBM Subsidi di Kapal, 2 Warga Labuan Bajo Ditangkap

Regional
Sakit, 7 Calon Jemaah Haji Embarkasi Solo Ditunda Berangkat ke Tanah Suci

Sakit, 7 Calon Jemaah Haji Embarkasi Solo Ditunda Berangkat ke Tanah Suci

Regional
Tabungan Rp 5 Juta Terbakar, Penjual Angkringan di Solo: Padahal buat Mengembangkan Usaha

Tabungan Rp 5 Juta Terbakar, Penjual Angkringan di Solo: Padahal buat Mengembangkan Usaha

Regional
2 Penambang Timah Rakyat Ilegal di Babel Tertimbun Lumpur, 1 Tewas Tenggelam

2 Penambang Timah Rakyat Ilegal di Babel Tertimbun Lumpur, 1 Tewas Tenggelam

Regional
Kasus Oknum Polisi Diduga Aniaya Warga Aceh Utara hingga Tewas Berakhir Damai

Kasus Oknum Polisi Diduga Aniaya Warga Aceh Utara hingga Tewas Berakhir Damai

Regional
Tak Gubris Ajakan Salaman, Pelajar di Semarang Disetrika Kakak Kelasnya

Tak Gubris Ajakan Salaman, Pelajar di Semarang Disetrika Kakak Kelasnya

Regional
Terdampak Banjir, Aliran Listrik ke 1.890 Pelanggan PLN Padam

Terdampak Banjir, Aliran Listrik ke 1.890 Pelanggan PLN Padam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com