Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Srikandi Dalam Pusaran Mata Air Terakhir di Hutan Lindung Gambut

Kompas.com - 09/10/2023, 05:51 WIB
Suwandi,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Peluh untuk Sungai Buluh

Kesadaran para perempuan untuk menjaga hutan lindung gambut Sungai Buluh tumbuh, lantaran trauma kebakaran empat tahun lalu. Kekeringan membuat perempuan menderita.

Kabut asap telah merenggut bayi baru lahir. Bahkan kematian dini itu, sebelum ia memiliki nama.

Perjuangan sekarang untuk mewariskan hutan ke anak-cucu. Untuk menemukan sumber ekonomi baru dengan agroforestry.

Peluh perempuan untuk menjaga kelestarian hutan lindung gambut Sungai Buluh.
Luas hutan lindung gambut Sungai Buluh sekitar 17.476 hektar di Kecamatan Mendahara Ulu, Kabupaten Tanjung Jabung (Tanjab) Timur, Jambi.

Baca juga: Lahan Gambut Desa Talio Hulu Kalteng, Dulu Langganan Karhutla, Kini Produktif Menghasilkan Padi Berkualitas

 

Terletak di kesatuan hidrologi gambut (KHG) Sungai Batanghari-Mendahara. Termasuk kubah gambut dengan antara 2-6 meter.

Dengan begitu penting menjaga hutan gambut tak terbakar. Tidak hanya menyelamatkan bumi dari pemanasan global, tetapi melindungi keberagaman hayati yang hidup dalam hutan gambut.

Dalam kawasan ini, hidup pohon-pohon endemik bernilai konservasi tinggi. Punak (Tetrameristra glabra), meranti (Shorea), kempas (Koompassia malaccensis), rengas (Gluta rengas) dan jelutung rawa (Dyera polyphylla), ramin (Gonystylus bancanus), medang (Sizygium lacypalum), berumbung (Adina minutiflora), dan mersawa (Anisoptera costata).

Dengan potensi pohon endemik ini, para perempuan turut terlibat dalam pengembangan pohon asuh sebanyak 381 batang. Setiap pohon menghasilkan uang Rp 200.000 per tahun.

Hutan lindung gambut Sungai Buluh juga rumah bagi beragam fauna dilindungi seperti macan dahan (Neofelis diardi sumatrensis), beruang madu (Helarctos malayanus), tapir (Tapirus indicus), berang-berang (Lutra sumatrana), macan akar (Prionailurus bengalensis), trenggiling (Manis javanica), burung elang (Elanus caeruleus), dan cekakak hutan melayu (Actenoides concretus).

Selain itu, hutan lindung gambut Sungai Buluh menunjang ekonomi warga dengan skema perhutan sosial, Hutan Desa Pematang Rahim dengan luas 1.185 hektar, Hutan Desa Sinar Wajo dengan luas 5.500 hektar, dan Hutan Desa Sungai Beras dengan luas 2.200 hektar.

Sementara perusahaan yang mengeliling hutan lindung gambut Sungai Buluh, PT Wira Karya Sakti seluas 23.993 hektar, kemudian PT Mendahara Agro Jaya Industri anak PTPN VI 3.231,95 hektar, lalu PT Kaswari Unggul seluas 10.500 hektar dan PT Indonusa Agro Mulya 10.670 hektar.

Kanalisasi dari perusahaan menjadi ancaman krisis air dan kebakaran di hutan lindung gambut Sungai Buluh.

Baca juga: Kepri Dikepung Kabut Asap Kiriman dari Kalimantan, Jambi, dan Sumsel

Sebagian besar perusahaan memang tidak mematuhi aturan restorasi gambut dengan menjaga tinggi muka air 40 sentimeter dan memasang sekat kanal, agar tata kelola air di lahan gambut, dapat disesuaikan dengan kondisi musim kemarau atau hujan.

Selain ancaman krisis air, aktivitas perambah di hutan lindung gambut Sungai Buluh masih ada. Baik yang berasal dari warga lokal maupun dari luar.

Dewi bilang ketika tangan tak mampu ‘menghidupkan’ kembali pohon yang mati, maka berhentilah menebang pohon dan mengeringkan air yang mendatangkan nyala api.

“Mungkin lahan yang kami jaga sedikit. Hanya sebutir pasir di tengah gurun, apabila dibanding dengan perusahaan. Tapi kami tetap akan menjaga hutan,” tutup Dewi penuh harapan.

Liputan hasil kolaborasi dengan Society Indonesian Science Journalism (SISJ), CNN Id Academy dan US Embassy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Regional
Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Regional
Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Regional
Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Regional
Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Regional
3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com