Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diperiksa Polisi, Selebgram Palembang yang Sebut Buka Lahan Lebih Baik Membakar Minta Maaf

Kompas.com - 03/10/2023, 13:40 WIB
Aji YK Putra,
Reni Susanti

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Yoan Sandra, selebgram Palembang yang menyebut buka lahan lebih baik dengan cara membakar akhirnya minta maaf.

Permintaan maaf kepada masyarakat ini dilakukannya setelah ia diperiksa Direktorat Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sumatera Selatan.

Permintaan maaf Yoan disampaikan secara langsung di media sosial Instagram @ditreskrimsumsel. Dalam video yang diunggah, Yoan mengakui kesalahannya soal komentar dirinya mengenai kabut asap.

Baca juga: Selebgram Palembang Minta Maaf Usai Sebut Buka Lahan Lebih Mudah Dibakar, Mengaku Kesal karena Kabut Asap 

“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, saya Yoan Sandra Dita meminta maaf sebesar-besarnya kepada warga negara Indonesia khususnya Sumatera Selatan atas video saya tentang kebakaran lahan menjadi kegaduhan di masyarakat,” kata Yoan.

Komentarnya soal kabut asap, sambung Yoan, karena kesal anaknya yang semula belajar offline kini harus berlangsung daring akibat kondisi udara yang buruk. Sehingga, proses belajar menjadi terganggu.

"Saya tidak ada maksud apapun, melainkan hanya mencurahkan isi hati saya kepada anak saya yang awalnya sekolah tatap muka menjadi sekolah daring atau jarak jauh akibat asap tebal,” ujarnya.

Baca juga: Palembang Diselimuti Kabut Asap Tebal, Dinkes Sumsel Siapkan 3,6 Juta Masker

Ditreskrimsus Polda Sumatera Selatan, sebelumnya telah memanggil Yoan untuk diperiksa terkait video yang diunggah sampai akhirnya viral pada Senin (2/10/2023).

Pemeriksaan berlangsung beberapa jam untuk meminta klarifikasi terhadap unggahan selebgram tersebut.

Kasubdit V Cyber Polda Sumsel AKBP Fitriyanti, membenarkan bahwa Yoan hanya diperiksa untuk dimintai klarifikasi. Setelah itu ia dipulangkan penyidik.

"Kami panggil yang bersangkutan untuk dimintai klarifikasi terkait ucapan dalam video tersebut," singkat Fitri.

Diberitakan sebelumnya, seorang Selebgram di Palembang bernama Yoan Sandra diperiksa oleh penyidik Subdit V Tindak Pidana Cyber Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sumatera Selatan terkait video viral yang ia unggah dengan menyebut membuka lahan lebih mudah dengan cara dibakar meskipun menyebabkan kabut asap.

Dalam unggahan di akun Instagram @palembang_bedesau.id, Yoan yang mengenakan jilbab sembari di dalam mobil terlihat. Santi berkomentar soal kabut asap yang kini sedang menyelimuti kota Palembang.

Ia pun menyebut bila memiliki lahan 100 hektar akan lebih mudah dibakar dibanding ditebang memakai alat berat atau menggunakan tenaga manusia.

“Mending aku bakar bae, aku bayar mobil Damkar untuk padamkenyo (lebih baik saya bakar saja, saya bayar mobil Damkar untuk memadamkannya),” kata Yoan.

Selain itu, Yoan pun memaklumi kondisi kabut asap di Palembang yang selalu terjadi tiap tahun walaupun banyak warga yang terkena ISPA.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Ombudsman Terima 264 Aduan Maladministrasi Pendidikan di Jateng, Pungutan Liar Termasuk Jual Seragam Sekolah

Ombudsman Terima 264 Aduan Maladministrasi Pendidikan di Jateng, Pungutan Liar Termasuk Jual Seragam Sekolah

Regional
Pemkot Batam Siap jika Pulau Galang Jadi Lokasi Penampungan Warga Rohingya

Pemkot Batam Siap jika Pulau Galang Jadi Lokasi Penampungan Warga Rohingya

Regional
Pengacara Kasus Menantu Selingkuh dengan Mertua Jadi Tersangka Pemerkosaan Remaja

Pengacara Kasus Menantu Selingkuh dengan Mertua Jadi Tersangka Pemerkosaan Remaja

Regional
10 Oleh-oleh Khas Lampung, Salah Satunya Kopi Lampung

10 Oleh-oleh Khas Lampung, Salah Satunya Kopi Lampung

Regional
3 Anak Ditemukan Tewas Tenggelam di Sungai Lukulo Kebumen

3 Anak Ditemukan Tewas Tenggelam di Sungai Lukulo Kebumen

Regional
Mensos Salurkan Bantuan kepada Anak yang Lumpuh di Sumbawa

Mensos Salurkan Bantuan kepada Anak yang Lumpuh di Sumbawa

Regional
Mensos Risma Hadir Pantau Operasi Katarak Gratis di Lombok Timur

Mensos Risma Hadir Pantau Operasi Katarak Gratis di Lombok Timur

Regional
Orangtua Korban Erupsi Gunung Marapi Ditagih Biaya Pengurusan Jenazah Rp 3,5 Juta

Orangtua Korban Erupsi Gunung Marapi Ditagih Biaya Pengurusan Jenazah Rp 3,5 Juta

Regional
Eks Ajudan Jokowi Ditunjuk Jadi Kapolda Papua Barat

Eks Ajudan Jokowi Ditunjuk Jadi Kapolda Papua Barat

Regional
Pengedar Sabu Jaringan Fredy Pratama Kembali Ditangkap, Jadi Bos 12 Kurir

Pengedar Sabu Jaringan Fredy Pratama Kembali Ditangkap, Jadi Bos 12 Kurir

Regional
Lewat Rakorwasda 2023, Inspektorat Riau Rumuskan Kebijakan Pengawasan Pemda

Lewat Rakorwasda 2023, Inspektorat Riau Rumuskan Kebijakan Pengawasan Pemda

Regional
Jelang Kedatangan Prabowo-Gibran di NTT, Sekretaris TKN Gelar Konsolidasi Akbar di Kupang

Jelang Kedatangan Prabowo-Gibran di NTT, Sekretaris TKN Gelar Konsolidasi Akbar di Kupang

Regional
Korupsi Bantuan Siswa Miskin, Mantan Kepala SMAN 3 Pandeglang Dituntut 1,5 Tahun Penjara

Korupsi Bantuan Siswa Miskin, Mantan Kepala SMAN 3 Pandeglang Dituntut 1,5 Tahun Penjara

Regional
Komplotan Perampok Satroni Rumah Mewah di Kota Tegal, Kabur Hanya Bawa TV

Komplotan Perampok Satroni Rumah Mewah di Kota Tegal, Kabur Hanya Bawa TV

Regional
5 Fakta Insiden Penumpang Pelita Air Bercanda Bawa Bom, Pesawat 'Delay' 5 Jam dan Terancam Penjara

5 Fakta Insiden Penumpang Pelita Air Bercanda Bawa Bom, Pesawat "Delay" 5 Jam dan Terancam Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com