BIMA, KOMPAS com- Mohammad Rum beberapa waktu lalu dilantik sebagai Penjabat (Pj) Wali Kota Bima. Pria yang akrab disapa Rum ini langsung tancap gas dengan mengganti slogan pemimpin sebelumnya, Muhammad Lutfi.
Slogan Kota Bima sebelumnya Kota Bima Bangkit dan Setara, oleh Rum diganti menjadi Kota Bima Gemilang.
Rum mengatakan, slogan yang diusung pada masa kepemimpinannya merupakan rangkaian dari visi yang dipakai saat kepemimpinan eks Gubernur NTB, Zulkieflimansyah dengan tagline NTB Gemilang.
Rum menegaskan tidak ada unsur politik dari slogan Kota Bima yang diubahnya.
Baca juga: Hengkang dari Golkar, Mantan Wali Kota Bima Merapat ke PDI-P
"Enggak ada hubunganlah. Apa sih arti sebuah slogan. Mau gemilang, bersinar, yang penting kita laksanakan. Jangan sampai nanti slogannya muluk-muluk, enggak mampu kita realisasikan," kata Rum usai rapat koordinasi pada Sabtu (30/9/2023).
Rum mengaku akan melanjutkan program dari Wali Kota sebelumnya serta mengikuti program pembangunan yang sejalan dengan pembangunan Nasional dan Provinsi.
“Kita sebagai perpanjangan tangan pemerintah, baik daerah, provinsi dan pusat harus tegak lurus,” ujarnya
Rum mengaku telah merencanakan sejumlah program yang akan dikerjakan selama memimpin Kota Bima. Salah satu programnya yakni mengatasi krisis air bersih.
Hal ini menjadi salah satu kegiatan prioritas yang bakal dituntaskan dalam 100 hari kerjanya menjadi Pj Wali Kota Bima.
"Ini poin pertama. Karena masalah air bersih ini harus diselesaikan karena menyangkut hajat hidup orang banyak," kata dia
Selain atasi krisis air bersih, Rum juga akan menghadirkan industri pengolahan bawang merah di Kota Bima. Keinginan ini didasari atas rasa prihatinnya terhadap kondisi petani bawang.
Menurut dia, Bima merupakan daerah lumbung bawang merah. Sayangnya, tiap tahun harga bawang merah selalu mengalami penurunan. Selain itu, mereka terkadang harus menerima kenyataan bawang busuk lantaran over produksi atau ketinggalan diserap oleh para pengepul.
"Lain hal jika nanti ada pabrik pengolahan, bawang petani yang tak terjual bisa diolah jadi bawang goreng, lalu dijual di pasaran dengan harga normal," tuturnya
Karena itu, kata Rum, industri pengolahan bahan mentah menjadi barang jadi ini harus digerakan sebagai solusi mengatasi ketika harga bawang sedang anjlok.
"Akan kita upayakan. Jika tidak selesai sampai saya di sini, iya paling tidak saya meletakan dasarnya," ucapnya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.