Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Penembakan 3 Pemuda di TTU, Polisi Diminta Segera Tangkap Pelaku

Kompas.com - 26/09/2023, 09:30 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Andi Hartik

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Pihak kepolisian diminta segera menangkap pelaku penembakan terhadap tiga pemuda di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT).

Permintaan ini disampaikan PS, ayah dari korban penembakan itu.

"Sebagai ayah, saya hanya minta tolong polisi segera tangkap orang yang tembak anak-anak saya. Sebab anak-anak saya tak tahu apa-apa. Mereka hanya pergi menonton pameran ramai-ramai tetapi mengapa mereka ditembak," kata PS saat diwawancarai sejumlah wartawan di pelataran RSU Siloam Kupang, Senin (25/9/2023).

Baca juga: 2 Pemuda Korban Penembakan Orang Tak Dikenal di TTU Dirujuk ke Kupang

PS menjelaskan, dua anaknya yang menjadi korban penembakan di sekitar Jembatan kilometer 1 Kota Kefamenanu itu yakni DS dan kakaknya RS.

RS yang terkena tembakan di leher sebelah kiri, kondisinya berangsur membaik.

Baca juga: Pulang Nonton Pameran, 3 Pemuda di TTU Ditembak Orang Tak Dikenal

Peluru senapan angin yang bersarang di lehernya telah berhasil dikeluarkan oleh dokter di RSUD Kefamenanu beberapa jam setelah penembakan pada Jumat (22/9/2023).

Sedangkan DS yang terkena tembakan di bagian punggung, tak bisa dikeluarkan pelurunya. Sehingga dirujuk ke RSU Siloam.

Pada Senin pagi sekitar pukul 09.00 Wita, DS sudah menjalani operasi, tetapi peluru masih belum berhasil dikeluarkan dari tubuhnya.

Ayah parubaya yang merupakan petani ini begitu sedih sehingga tak kuasa menahan tangis saat diwawancarai.

"DS tadi sudah dioperasi, tetapi peluru tidak ditemukan. Saat foto rontgen ada peluru, tetapi saat dioperasi peluru itu semacam siluman karena menghilang," ungkap PS menahan tangis.

Untuk saat ini, lanjut PS, anaknya masih dirawat hingga tiga hari ke depan sambil minum obat antibiotik untuk menahan rasa sakit.

Selain DS, korban lainnya yang juga dirawat di RSU Siloam Kupang adalah JL. Kondisi JL sama dengan DS, masih terbaring lemah di RSU Siloam Kupang karena peluru masih bersarang di punggung mereka.

MB, ibu dari korban JL, mengatakan, keterangan yang ia peroleh dari dokter, anaknya sudah ada hasil foto rontgen dan peluru bersarang di belakang hati.

Menurut MB, dokter di RSU Siloam Kupang tidak bisa melakukan operasi bahkan rumah sakit mana pun di Indonesia belum bisa mengoperasi peluru yang ada di belakang hati seperti yang dialami anaknya.

Sehingga, JL untuk sementara dikasih obat antibiotik dan antinyeri.

"Tetapi kalau ada keluhan apa-apa pasti akan dilayani RSU Siloam," ujar dia.

Baca juga: 4 Remaja di TTU Dianiaya hingga Babak Belur gara-gara Karcis Masuk Pameran

Saat ini, Bupati TTU David Djuandi telah melakukan komunikasi dengan Bupati Belu Agus Taolin yang merupakan dokter spesialis hati supaya JL bisa dioperasi di rumah sakit terbaik di Jakarta.

"Saat ini tinggal tunggu kabar saja dan apakah bisa atau tidak," ujar dia.

Sebelumnya, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah NTT Komisaris Besar Polisi Ariasandy pada Sabtu (23/9/2023), mengatakan, kasus penembakan itu masih diselidiki aparat Polres TTU.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Lepas Keberangkatan 354 Calon Jemaah Haji, Walkot Susanti Sampaikan Pesan Ini

Lepas Keberangkatan 354 Calon Jemaah Haji, Walkot Susanti Sampaikan Pesan Ini

Regional
Direktur BUMDes Korupsi Uang Penjualan Sawit untuk Beli Mobil

Direktur BUMDes Korupsi Uang Penjualan Sawit untuk Beli Mobil

Regional
Pj Gubernur Kaltim Akui Teledor Antisipasi Banjir Mahakam Ulu, Minta Penyiapan Sistem Peringatan Dini

Pj Gubernur Kaltim Akui Teledor Antisipasi Banjir Mahakam Ulu, Minta Penyiapan Sistem Peringatan Dini

Regional
Mantapkan Langkah Politiknya, Susanti Daftarkan Diri Jadi Calon Wali Kota ke Gerindra

Mantapkan Langkah Politiknya, Susanti Daftarkan Diri Jadi Calon Wali Kota ke Gerindra

Regional
Viral, Foto ASN Manggarai Timur Minum Miras Beramai-ramai, Pj Sekda Minta Maaf

Viral, Foto ASN Manggarai Timur Minum Miras Beramai-ramai, Pj Sekda Minta Maaf

Regional
Gempa M 3,5 Sumedang, Warga: Kaca Bergetar

Gempa M 3,5 Sumedang, Warga: Kaca Bergetar

Regional
Video Viral Pajero Dipasangi Senapan Mesin di Kap, Polisi Pastikan Benda Itu Mainan

Video Viral Pajero Dipasangi Senapan Mesin di Kap, Polisi Pastikan Benda Itu Mainan

Regional
Kronologi Penangkapan WNA Bangladesh yang Selundupkan 5 WN Asing ke Australia lewat NTT

Kronologi Penangkapan WNA Bangladesh yang Selundupkan 5 WN Asing ke Australia lewat NTT

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Kepala BPBD Siak Ditahan karena Korupsi Dana Bencana Rp 1,1 M

Kepala BPBD Siak Ditahan karena Korupsi Dana Bencana Rp 1,1 M

Regional
Penyelundupan Puluhan Botol Miras dan Ratusan Kosmetik Ilegal Asal Malaysia Dibongkar

Penyelundupan Puluhan Botol Miras dan Ratusan Kosmetik Ilegal Asal Malaysia Dibongkar

Regional
Oknum Dosen di Palopo Dipecat karena Diduga Lecehkan Mahasiswi

Oknum Dosen di Palopo Dipecat karena Diduga Lecehkan Mahasiswi

Regional
Sakau, Penumpang 'Speedboat' dari Malaysia Diamankan, Ditemukan 142 Gram Sabu

Sakau, Penumpang "Speedboat" dari Malaysia Diamankan, Ditemukan 142 Gram Sabu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com