Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Remaja di TTU Dianiaya hingga Babak Belur gara-gara Karcis Masuk Pameran

Kompas.com - 22/09/2023, 20:24 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Krisiandi

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Sebanyak empat orang remaja asal Peboko, Kelurahan Kefamenanu Utara, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), babak belur dianiaya sejumlah pemuda.

Keempat remaja bernama YH, WK, RK dan AH, dianiaya sejumlah warga Fatuteke, Kelurahan Kefamenanu Selatan, Kecamatan Kota Kefamenanu, saat mengikuti karnaval budaya dalam rangka memperingati hari ulang tahun Kota Kefamenanu ke-101, Kamis (21/9/2023) malam.

Akibat dianiaya, WK mengalami luka dan patah tulang tangan kiri. Sedangkan YH menderita luka di sekujur tubuh hingga wajah,

Sementara RK menderita cedera serius di bagian leher dan kepala, dan AH mengalami memar di sekujur tubuh dan cedera di bagian perut.

Baca juga: Rampok, Aniaya dan Cabuli Siswi SMA, Pria Asal Sergai Ditangkap Polisi, Ini Kronologinya

Kasus itu langsung dilaporkan ke Kepolisian Resor TTU, dengan nomor laporan : LP/B/314/IX/2023/SPKT/Polres TTU/Polda NTT.

"Kejadiannya tadi malam dan kita sudah laporkan ke Polres tadi subuh pukul 04.00 Wita," kata orangtua salah seorang korban, GS, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (22/9/2023) malam.

GS menjelaskan, kejadian itu bermula ketika acara pawai karnaval budaya. Para korban pun ikut dalam karnaval itu dengan menyewa satu unit mobil yang membawa soundsistem.

Para korban bersama warga lainnya, masuk dalam peserta karnaval dari Kelurahan Kefamenanu Utara dengan nomor peserta 101.

Baca juga: Kasus Brimob Diduga Aniaya Warga Sikka, Polisi Bakal Pertemukan Kedua Pihak

Mereka berjalan kaki dari lapangan depan rumah dinas Bupati TTU Menuju lapangan depan kantor Bupati TTU yang menjadi arena pameran pembangunan, sejauh 2 kilometer.

Namun, saat tiba di dekat area pameran, mereka diminta uang karcis masuk oleh para pemuda Fatuteke yang berjaga. Untuk sepeda motor Rp 5.000 dan mobil Rp 10.000.

"Karena kami adalah peserta, maka seharusnya tidak bayar, tetapi mereka paksa bayar dengan alasan untuk Pemda," ungkap GS.

Apalagi, lanjut GS, para peserta karnaval lainnya tidak membayar karcis masuk, sehingga bagi GS ada diskriminasi.

"Para peserta karnaval lain tidak bayar. Hanya dari Peboko yang mereka minta bayar. Sehingga sempat terjadi keributan," ungkap GS.

Karena ada keributan antara pemuda Peboko dan pemuda Fatuteke, mobil pengangkut soundsistem tidak diperbolehkan masuk dan hanya berada di simpang Rumah Makan Padang.

Baca juga: Anggota Polisi Diduga Aniaya 2 Remaja, Polres Grobogan Pastikan Bersikap Profesional

Setelah mengikuti kegiatan pameran, para peserta karnaval dari Kefamenanu Utara pulang, tetapi diadang warga Fatuteke. Mereka kemudian melempar mobil dan para peserta dengan batu.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua DPRD Kota Magelang Ambil Formulir Pilkada 2024 Lewat PDI-P

Ketua DPRD Kota Magelang Ambil Formulir Pilkada 2024 Lewat PDI-P

Regional
Suami Istri di Semarang Gelapkan 60 Mobil Rental, Ditangkap di Lampung

Suami Istri di Semarang Gelapkan 60 Mobil Rental, Ditangkap di Lampung

Regional
Momen Iriana Jokowi Berjoget Saat Lagu 'Rungkad' di HUT Ke-44 Dekranas

Momen Iriana Jokowi Berjoget Saat Lagu "Rungkad" di HUT Ke-44 Dekranas

Regional
Kembangkan Potensi Pertanian di Sumsel, Pj Gubernur Fatoni Berupaya Perkuat Sinergi dengan Pupuk Indonesia

Kembangkan Potensi Pertanian di Sumsel, Pj Gubernur Fatoni Berupaya Perkuat Sinergi dengan Pupuk Indonesia

Regional
Bea Cukai dan Polri Berhasil Bongkar Laboratorium Narkotika Ilegal di Bali

Bea Cukai dan Polri Berhasil Bongkar Laboratorium Narkotika Ilegal di Bali

Regional
Pria di Maluku Perkosa Anak Tiri hingga Hamil, Paksa Korban Gugurkan Kandungan

Pria di Maluku Perkosa Anak Tiri hingga Hamil, Paksa Korban Gugurkan Kandungan

Regional
3.960 Calon Jemaah Haji Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci, 3 Batal Barangkat dan 8 Sakit

3.960 Calon Jemaah Haji Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci, 3 Batal Barangkat dan 8 Sakit

Regional
Pungli Pembuatan Sertifikat Tanah, Mantan Lurah Sawah Besar Semarang Ditangkap

Pungli Pembuatan Sertifikat Tanah, Mantan Lurah Sawah Besar Semarang Ditangkap

Regional
Pilkada Sumbawa Barat, Pasangan Nur Yasin-Sumardhan Daftar Jalur Independen

Pilkada Sumbawa Barat, Pasangan Nur Yasin-Sumardhan Daftar Jalur Independen

Regional
Banjir Sumbar, Afdel Nekat Terobos Longsor demi Temui Orangtua, Ada yang Kumpulkan Puing-puing Rumah

Banjir Sumbar, Afdel Nekat Terobos Longsor demi Temui Orangtua, Ada yang Kumpulkan Puing-puing Rumah

Regional
29 Orang Eks OPM Maybrat Berikrar Setia kepada NKRI, Alasannya Ingin Hidup Normal

29 Orang Eks OPM Maybrat Berikrar Setia kepada NKRI, Alasannya Ingin Hidup Normal

Regional
Polisi Tangkap Ibu yang Buang Bayinya di Depan Rumah Warga Cepu Blora

Polisi Tangkap Ibu yang Buang Bayinya di Depan Rumah Warga Cepu Blora

Regional
Ibu Negara Iriana Hadiri HUT Ke-44 Dewan Kerajinan Nasional di Kota Solo

Ibu Negara Iriana Hadiri HUT Ke-44 Dewan Kerajinan Nasional di Kota Solo

Regional
Detik-detik Liviya Selamatkan Diri dari Derasnya Banjir Bandang Lahar Sumbar

Detik-detik Liviya Selamatkan Diri dari Derasnya Banjir Bandang Lahar Sumbar

Regional
Pantau Wilayah dengan Bersepeda, Mbak Ita Telusuri Kali Semarang hingga Kawasan Pecinan

Pantau Wilayah dengan Bersepeda, Mbak Ita Telusuri Kali Semarang hingga Kawasan Pecinan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com