Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wayang Orang Ngesti Pandowo, Riwayatmu Kini

Kompas.com - 23/09/2023, 13:53 WIB
Sabrina Mutiara Fitri,
Reni Susanti

Tim Redaksi

Suka Duka Ngesti Pandowo

Kiprah Wayang Orang Ngesti Pandowo memang patut diacungi jempol. Pasalnya, Ngesti Pandowo kerap mendapat penghargaan dari berbagai pihak. Salah satunya, dari Presiden pertama Indonesia, Ir Soekarno.

Bahkan, pada masa itu Ngesti Pandowo seringkali diundang ke Istana Presiden untuk mengisi acara-acara penting, hingga menghibur tamu dari mancanegara.

"Waktu tahun 1962 kami dapat penghargaan Wijayakusuma dari Pak Soekarno. Dari situ, wayang orang Ngesti Pandowo bertambah giat dan lebih semangat," ucap Djoko.

Sejak tahun 1994 hingga kini, Ngesti Pandowo berpindah tempat di Gedung Ki Narto Sabdo, tepatnya di Kompleks Taman Budaya Raden Saleh (TBRS). Di gedung warna hijau itulah, mereka melakukan pentas setiap hari Sabtu malam.

Bukan tanpa alasan Ngesti Pandowo melakukan hal tersebut. Djoko mengaku, ingin tetap menghidupkan kesenian wayang orang dan menjaga kebudayaan asli Indonesia satu ini.

Meski harus tertatih-tatih, Djoko dan sekumpulan Wayang Orang Ngesti Pandowo akan tetap berkarya dengan giat.

"Dulu kita pernah dapat Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), tapi terakhir pada tahun 2014. Kemudian sejak tahun 2015 sampai sekarang, kita tidak dapat bantuan, jadi benar-benar mandiri," ungkap dia.

Di samping itu, Djoko mengatakan, bertahannya Wayang Orang Ngesti Pandowo hingga saat ini didukung kegiatan swadaya dari para pemain, penjualan tiket, ataupun undangan dari sejumlah acara.

"Betul-betul mandiri, hanya dari hasil penjualan tiket. Itupun belum bisa menutup kebutuhan. Kursi hanya 100, kalau penonton full dan beli tiket Rp 30 ribu, hasilnya Rp 3 juta. Padahal biaya produksi lebih dari itu," ungkap dia.

Meski demikian, Djoko mengaku, semangat dan jiwa para pemain Wayang Orang Ngesti Pandowo selalu mengembara.

Sehingga, mereka berusaha menghibur masyarakat dengan penampilan terbaik, meski tidak sebanding dengan hasil yang diperoleh.

"Kami masih optimistis dan eksis, karena anak-anak wayang semangatnya luar biasa. Itulah modal utama. Semangatnya tinggi, jiwa seninya juga tinggi. Jadi tidak memandang honor," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rajin Munculkan Inovasi dan Terobosan, Pj Gubernur Sumsel Terima Penghargaan dari PDN

Rajin Munculkan Inovasi dan Terobosan, Pj Gubernur Sumsel Terima Penghargaan dari PDN

Regional
Kronologi Bus Rombongan 'Study Tour' Kecelakaan Masuk Jurang di Lampung

Kronologi Bus Rombongan "Study Tour" Kecelakaan Masuk Jurang di Lampung

Regional
Kota Makassar Inisiasi Program Protokol Sentuh Hati, Gubernur Quirino, Filipina: Kami Ingin Terapkan Ide Ini

Kota Makassar Inisiasi Program Protokol Sentuh Hati, Gubernur Quirino, Filipina: Kami Ingin Terapkan Ide Ini

Regional
Jabar Penyumbang DBD Tertinggi di Indonesia, Jumlah Kematian Tembus 209 Kasus

Jabar Penyumbang DBD Tertinggi di Indonesia, Jumlah Kematian Tembus 209 Kasus

Regional
Satu Anggota KKB Tewas Tertembak di Paniai Papua Tengah

Satu Anggota KKB Tewas Tertembak di Paniai Papua Tengah

Regional
Bus 'Study Tour' Terperosok ke Jurang di Lampung, 6 Orang Luka Berat

Bus "Study Tour" Terperosok ke Jurang di Lampung, 6 Orang Luka Berat

Regional
Polisi Buru Wanita Penculik Balita di Bima NTB

Polisi Buru Wanita Penculik Balita di Bima NTB

Regional
Sindikat Curanmor di Brebes Dibongkar, 2 Tersangka Ditangkap, 12 Motor Dikembalikan

Sindikat Curanmor di Brebes Dibongkar, 2 Tersangka Ditangkap, 12 Motor Dikembalikan

Regional
Makam Mahasiswi Kedokteran di Purbalingga Dirusak OTK, Diduga Jasad Hendak Dicuri

Makam Mahasiswi Kedokteran di Purbalingga Dirusak OTK, Diduga Jasad Hendak Dicuri

Regional
Jalan Padang-Pekanbaru yang Putus di Lembah Anai Diperkirakan Buka 21 Juli 2024

Jalan Padang-Pekanbaru yang Putus di Lembah Anai Diperkirakan Buka 21 Juli 2024

Regional
6 Orang Daftar Pilkada di PDI-P Kota Magelang, Berikut Identitasnya

6 Orang Daftar Pilkada di PDI-P Kota Magelang, Berikut Identitasnya

Regional
Kronologi Anak Diduga Depresi Bunuh Ibu di Morowali, Pelaku Teriak Histeris Saat Diamankan

Kronologi Anak Diduga Depresi Bunuh Ibu di Morowali, Pelaku Teriak Histeris Saat Diamankan

Regional
Sumur Warga Mulai Kering, Wali Kota Semarang Minta Warga Irit Air

Sumur Warga Mulai Kering, Wali Kota Semarang Minta Warga Irit Air

Regional
Menyoal Kasus Kematian 'Vina Cirebon' 8 Tahun Lalu, dari Salah Tangkap hingga Teka-teki Orangtua Buronan

Menyoal Kasus Kematian "Vina Cirebon" 8 Tahun Lalu, dari Salah Tangkap hingga Teka-teki Orangtua Buronan

Regional
Ayah Perkosa Anak karena Istri Jadi TKW Kembali Terjadi di Mataram NTB

Ayah Perkosa Anak karena Istri Jadi TKW Kembali Terjadi di Mataram NTB

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com