Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaringan Internet di Merauke Putus, Ujian Online CPNS hingga Transaksi Pedagang Terganggu

Kompas.com - 21/09/2023, 18:58 WIB
Rachmawati

Editor

Pendapatan pedagang online terganggu

Putusnya kabel optik milik Telkom di bawah laut berimbas pada aktivitas pemerintah daerah dan masyarakat Merauke yang berjalan tidak maksimal.

Jumrah (27), pedagang online di Merauke mengaku terpaksa keluar rumah hingga larut malam untuk mencari jaringan internet.

"Selama jaringan rusak hampir satu minggu ini, saya sering keluar rumah sampai tengah malam hanya untuk cari jaringan internet,” keluh Jumrah saat ditemui di depan monumen kapsul Waktu, Kamis (21/9/2023).

“Ditambah lagi cicilan saya harus saya bayar setiap minggu, jujur saya pusing mikirnya," sambung Jumrah.

Ia mengaku sampai tengah malam di pinggir jalan untuk mendapatkan jaringan internet agar bisa menjual dagangannya secara online.

Baca juga: Kebakaran di Kampung Wogekel Merauke, Rumah Warga dan Pos TNI-Polri Hangus

"Biasa sampe jam 11:00 WIT, itu sudah mulai banyak orang mabuk, daripada saya kenapa-kenapa, saya harus pulang, besoknya lanjut cari jaringan lagi," ungkapnya.

Hal yang sama juga dikeluhkan Samuel (30), tukang ojek online di Merauke. Rusaknya jaringan internet berdampak pada pendapatannya yang menurun.

"Beberapa hari ini semenjak jaringan rusak, pendapatan saya menurun sekali. Biasanya sehari bisa dapat Rp 250.000 dengan kondisi jaringan seperti ini, pendapatan tidak jelas," kata dia.

“Jaringan rusak begini yang diandalkan hanya modal telepon biasa saja, sehari cuma dapat 100.000, itupun tidak tiap hari dapat," pungkasnya.

Murni karena gangguan

General Manager PT Telkom Witel Papua, Agus Widhiarsana mengatakan, gangguan jaringan internet ruas Merauke-Timika merupakan murni force majeure dan bukan faktor kesengajaan.

Hal ini dikatakan Agus dalam keterangan tertulisnya kepada Tribun-Papua.com, Kamis (21/9/2023).

Ia megatakan gangguan internet tersebut disebabkan terjadinya indikasi luka pada jaringan kabel laut yang mengakibatkan terganggunya atau tidak optimalnya fungsi SKKL.

“Kami hanya dapat identifikasi setelah kabel yang mangalami gangguan ditemukan di lokasi terjadinya yang diperkirakan di 300Km arah Timika pada kedalaman 50 meter,” kata Agus.

Baca juga: Cerita Warga Kampung Marga Mulya Merauke, Tiap Hari Kumpulkan Uang hingga Rp 83 Juta untuk Bangun Pos Polisi

Ia menjelaskan shunt fault (luka pada kabel laut) bisa disebabkan oleh berbagai hal, di antaranya karena faktor alam seperti terjadinya gempa, vulkanology, longsoran bawah laut, bocoran uap panas dan juga akibat aktivitas kegiatan pelayaran laut.

“Kamis (Telkom) telah melaksanakan langkah mitigasi dengan menggunakan backup link Palapa Ring Timur dan satelit dengan mengupayakan penambahan kapasitas bandwidth satelit, namun karena kapasitas masih cukup terbatas, sementara ini kualitas layanan TelkomGroup terjadi penurunan,” ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Video 4 Wanita dan Satu Polisi Merokok Sambil Konsumsi Miras, Diduga di Mapolres Sikka

Viral Video 4 Wanita dan Satu Polisi Merokok Sambil Konsumsi Miras, Diduga di Mapolres Sikka

Regional
Pilkada Demak, PPP Bakal Usung 3 Nama, Baru Satu yang Ambil Formulir

Pilkada Demak, PPP Bakal Usung 3 Nama, Baru Satu yang Ambil Formulir

Regional
Selundupkan Benih Lobster Senilai Rp 15,9 Miliar, 2 Pelaku Ditangkap

Selundupkan Benih Lobster Senilai Rp 15,9 Miliar, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Pemprov Jateng Buka Magang Jepang Tanpa Kuota Pendaftar, Ini Perinciannya

Pemprov Jateng Buka Magang Jepang Tanpa Kuota Pendaftar, Ini Perinciannya

Regional
Napi Anak Pembunuh Polisi Ungkap Caranya Kabur dari Lapas

Napi Anak Pembunuh Polisi Ungkap Caranya Kabur dari Lapas

Regional
Bus Rombongan Perangkat Desa Kecelakaan di Tol Tangerang Merak, 8 Luka-luka

Bus Rombongan Perangkat Desa Kecelakaan di Tol Tangerang Merak, 8 Luka-luka

Regional
Siswa Kelas 9 Tewas saat Camping di Bumi Perkemahan Sekipan Karanganyar

Siswa Kelas 9 Tewas saat Camping di Bumi Perkemahan Sekipan Karanganyar

Regional
Lokasi Pencarian Korban Banjir Lahar Dingin Sumbar Diperluas

Lokasi Pencarian Korban Banjir Lahar Dingin Sumbar Diperluas

Regional
Etik Suryani dan Agus Santoso Kembalikan Formulir Pendaftaran Calon Bupati Sukoharjo

Etik Suryani dan Agus Santoso Kembalikan Formulir Pendaftaran Calon Bupati Sukoharjo

Regional
Kisah Para Relawan yang Tinggalkan Pekerjaan untuk Bantu Korban Banjir di Sumbar, Sebut Panggilan Hati

Kisah Para Relawan yang Tinggalkan Pekerjaan untuk Bantu Korban Banjir di Sumbar, Sebut Panggilan Hati

Regional
Sempat Alami Keterlambatan di 5 Hari Pertama, Penerbangan Calon Jemaah Haji Embarkasi Solo Mulai Lancar

Sempat Alami Keterlambatan di 5 Hari Pertama, Penerbangan Calon Jemaah Haji Embarkasi Solo Mulai Lancar

Regional
Angkutan Kota Salatiga Terbakar saat Parkir di Depan Ruko

Angkutan Kota Salatiga Terbakar saat Parkir di Depan Ruko

Regional
Hari Jadi Ke-78 Sumsel, Pemprov Serahkan Berbagai Bantuan untuk Panti Asuhan hingga Ponpes 

Hari Jadi Ke-78 Sumsel, Pemprov Serahkan Berbagai Bantuan untuk Panti Asuhan hingga Ponpes 

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
DPC PDI-P Kota Yogyakarta Perpanjang Penjaringan Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota

DPC PDI-P Kota Yogyakarta Perpanjang Penjaringan Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com