Salin Artikel

Jaringan Internet di Merauke Putus, Ujian Online CPNS hingga Transaksi Pedagang Terganggu

Diduga hal tersebut terjadi karena rusaknya jaringan kabel optik di bawah laut pada jarak 305 kilometer dari Merauke.

Gangguan internet tersebut mengganggu aktivitas pelayanan publik di pemerintahan.

Hal tersebut diungkapkan Penjabat Gubernur Papua Selatan, Apolo Safanpo kepada wartawan di Pelabuhan Yos Sudarso, Senin (18/9/2023).

"Iya benar, memang sekarang ini ketergantungan masyarakat kepada telekomunikasi sangat tinggi, sehingga memang ada dampak. Semua aktifitas pemerintahan, bisnis maupun aktivitas masyarakat, semuanya sudah menggunakan jaringan telekomunikasi," katanya.

Apolo menjelaskan, untuk sementara ini, jaringan telekomunikasi di-backup menggunakan Palapa Ring Timur, namun bandwitch-nya sangat kecil.

"Bandwitch yang ada sementara ini sangat kecil, baru tersedia 1.5 GB, sementara kalau secara normal kita memerlukan 100 GB. Dengan jumlah yang ada sementara ini, kita coba bagi ke instansi vital yang ada," ungkapnya.

Rusaknya jaringan internet di wilayah Papua Selatan mulai terjadi pada 16 September 2023.

Namun Pemerintah Provinsi Papua Selatan belum menerima laporan resmi dari pihak provider terkait dugaan rusaknya jaringan kabel optik bawah laut.

"Kita belum mendapatkan informasi yang resmi baik secara tertulis maupun lisan. Tapi kita tahu bahwa dugaan sementara ada gangguan jaringan di kilo meter 305 hingga kilo meter 309 dari arah Merauke, dan titik kedalamannya sekitar 50 meter, " ucap Apolo Safanpo, Senin.

Ujin online CPNS tehambat

Sementara itu Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Merauke, Thomas Kimko mengatakan, pihaknya siap memberikan fasilitasi jaringan internet untuk kelancaran pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang dibuka mulai 20 September 2023 sampai 9 Oktober 2023 di Kabupaten Merauke, Papua Selatan.

"Berkaitan dengn CPNS, pak bupati sudah perintahkan, sudah kita lakukan briefing dan kita sudah dapatkan solusi yang terbaik," kata dia.

"Jadi, ada beberapa alternatif, salah satunya, pihak Telkom bakal menguatkan jaringan pada Kantor BKD dan berikutnya ada sejumlah titik di Kota Merauke yang menjadi pusat berkumpul masyarakat, disitulah jaringan bakal diperkuat," kata Thomas di Kantor Bupati.

Thomas mengakui, kantor yang dipimpinnya saat ini, sangat bergantung pada pihak Telkom.

"Jaringan Internet Pemda sampai di kampung-kampung yang sudah kita bangun itu, semua rohnya ada di Telkom. Setiap tahun kami perlukan 350Mbps," tutupnya.

Jumrah (27), pedagang online di Merauke mengaku terpaksa keluar rumah hingga larut malam untuk mencari jaringan internet.

"Selama jaringan rusak hampir satu minggu ini, saya sering keluar rumah sampai tengah malam hanya untuk cari jaringan internet,” keluh Jumrah saat ditemui di depan monumen kapsul Waktu, Kamis (21/9/2023).

“Ditambah lagi cicilan saya harus saya bayar setiap minggu, jujur saya pusing mikirnya," sambung Jumrah.

Ia mengaku sampai tengah malam di pinggir jalan untuk mendapatkan jaringan internet agar bisa menjual dagangannya secara online.

"Biasa sampe jam 11:00 WIT, itu sudah mulai banyak orang mabuk, daripada saya kenapa-kenapa, saya harus pulang, besoknya lanjut cari jaringan lagi," ungkapnya.

Hal yang sama juga dikeluhkan Samuel (30), tukang ojek online di Merauke. Rusaknya jaringan internet berdampak pada pendapatannya yang menurun.

"Beberapa hari ini semenjak jaringan rusak, pendapatan saya menurun sekali. Biasanya sehari bisa dapat Rp 250.000 dengan kondisi jaringan seperti ini, pendapatan tidak jelas," kata dia.

“Jaringan rusak begini yang diandalkan hanya modal telepon biasa saja, sehari cuma dapat 100.000, itupun tidak tiap hari dapat," pungkasnya.

Murni karena gangguan

General Manager PT Telkom Witel Papua, Agus Widhiarsana mengatakan, gangguan jaringan internet ruas Merauke-Timika merupakan murni force majeure dan bukan faktor kesengajaan.

Hal ini dikatakan Agus dalam keterangan tertulisnya kepada Tribun-Papua.com, Kamis (21/9/2023).

Ia megatakan gangguan internet tersebut disebabkan terjadinya indikasi luka pada jaringan kabel laut yang mengakibatkan terganggunya atau tidak optimalnya fungsi SKKL.

“Kami hanya dapat identifikasi setelah kabel yang mangalami gangguan ditemukan di lokasi terjadinya yang diperkirakan di 300Km arah Timika pada kedalaman 50 meter,” kata Agus.

Ia menjelaskan shunt fault (luka pada kabel laut) bisa disebabkan oleh berbagai hal, di antaranya karena faktor alam seperti terjadinya gempa, vulkanology, longsoran bawah laut, bocoran uap panas dan juga akibat aktivitas kegiatan pelayaran laut.

“Kamis (Telkom) telah melaksanakan langkah mitigasi dengan menggunakan backup link Palapa Ring Timur dan satelit dengan mengupayakan penambahan kapasitas bandwidth satelit, namun karena kapasitas masih cukup terbatas, sementara ini kualitas layanan TelkomGroup terjadi penurunan,” ujarnya.

Menurut Agus, pihaknya sudah berkoordinasi dengan seluruh stakeholder ekternal untuk dapat memberikan layanan akses internet yang optimal untuk mendukung program kerja serta kegiatan-kegiatan layanan publik yang dilaksanakan oleh Pemrov Papua Selatan dan Kabupaten Merauke serta kantor dan instansi yang terkait dengan layanan publik.

“Perkembangan informasi terkait penanganan gangguan SKKL-SMPCS akan terus kami sampaikan secara berkala agar masyarakat mendapat informasi yang valid,” tukasnya.

Untuk itu, pihaknya menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh pelanggan yang terdampak gangguan SKKL SMPCS ruas Merauke-Timika dan berupaya maksimal agar proses perbaikan dapat dilaksanakan sesegera mungkin.

"Kita masih terus berupaya berkoordinasi kapal mana yang paling cepat untuk melakukan perbaikan, mempersiapkan perizinan dan material kabel yang disiapkan. Informasi yang kami terima, diperkirakan memerlukan waktu 30 hari, namun tetap diupayakan lebih cepat lebih baik," tegasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Jaringan Kabel Optik Merauke Gangguan, GM Telkom Papua: Waktu Perbaikan Jaringan 30 Hari

https://regional.kompas.com/read/2023/09/21/185800178/jaringan-internet-di-merauke-putus-ujian-online-cpns-hingga-transaksi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke