Sedangkan di luar kamar, tersedia tempat ibadah, pengamanan 24 jam, sarana olah raga, tempat cuci tangan, area komersil (minimarket), dan tempat parkir.
Hingga saat ini, kata Tuty, laporan dari tim di lapangan, sebanyak 110 KK telah mendaftar dan siap dipindahkan.
Sementara, sebanyak 168 KK masih dalam tahapan konsultasi bersama Tim Satgas.
“Kami harapkan jumlah itu terus bertambah. Mengingat, penambahan jumlah warga yang mendaftar cukup signifikan sejak awal dibuka,” katanya.
Baca juga: Warga Sebut Layanan Kesehatan dan Pendidikan di Pulau Rempang Berhenti, Dibantah Pemkot Batam
Secara akumulasi, ada 901 unit hunian sementara yang tengah disiapkan pemerintah, baik rumah tapak, rusun maupun ruko.
Tuty menegaskan, tahapan sosialisasi dan pendataan (verifikasi) terhadap warga terdampak pengembangan Rempang Eco-City akan terus berlanjut hingga 20 September 2023 mendatang. Sehingga, lanjut Tuty, jumlah warga yang mendaftar pun diprediksi akan terus bertambah.
Apalagi, BP Batam dengan dibantu personel keamanan gabungan serta warga setempat terus menggelar sosialisasi secara door to door ke masyarakat di Kelurahan Sembulang dan Rempang Cate.
“Kami mengajak warga yang belum mendaftar untuk segera mendaftar ke posko Tim Satgas yang berlokasi di RSKI Galang, Kantor Camat Galang, Kantor Lurah Rempang Cate, dan di lantai dasar Gedung PTSP Batam Center,” sebut Tuty.
“Mari bersama kita dukung program ini, semoga berjalan lancar,” pungkas Tuty.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.