Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 WNA China Diamankan di Karimun, Tak Berkaitan dengan "Love Scamming" Batam

Kompas.com - 15/09/2023, 14:06 WIB
Elhadif Putra,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KARIMUN, KOMPAS.com - Kantor Imigrasi Kelas II TPI Tanjung Balai Karimun mengamankan 7 Warga Negara Asing (WNA) asal China.

Ketujuh WNA itu yang terdiri dari 6 laki-laki dan satu orang perempuan itu diamankan di beberapa hotel Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Jumat (08/09/2023).

Diamankannya para WNA tersebut berawal dari adanya informasi masyarakat yang diperoleh Kantor Imigrasi Kelas II TPI Tanjungbalai, yakni adanya WNA yang masuk Kabupaten Karimun melalui Pelabuhan Domestik, bukan melalui Pelabuhan Internasional.

Setelah melaksanakan penelusuran, petugas imigrasi menemukan tujuh WNA China tersebut sedang menginap di hotel.

Baca juga: Love Scamming WNA China di Batam, Polisi Amankan WNI dan Sita Mobil Mewah

"Kami melakukan pencarian keberadaan orang asing tersebut dan melakukan pemeriksaan terhadap izin tinggalnya," kata Sub Seksi Intelijen Keimigrasian Kanim Kelas II TPI Tanjungbalai Karimun, Ikhwan Izzan di Kabupaten Karimun.

Ketika diamankan, para WNA itu ternyata tidak memiliki paspor ataupun dokumen perjalanan lain. Mereka juga tidak dapat menjelaskan tujuan keberadaannya di Karimun.

Selanjutnya para WNA dibawa untuk pemeriksaan lebih lanjut ke Kantor Imigrasi Kelas II Tanjungbalai Karimun.

Menurut Ikhwan, penindakan terhadap tujuh WNA ini merupakan langkah Kantor Imigrasi Tanjungbalai Karimun melakukan tugas dan fungsi keimigrasian, terutama dalam hal Penegakan Hukum dan Keamanan Negara.

Tidak Terlibat Love Scamming Batam

Tujuh WNA asal China diamankan di Imigrasi Tanjungbalai Karimun, tak lama setelah pengungkapan kasus love Scamming di Kota Batam.

Di mana Polda Kepri menggerebek dan mengamankan 132 WNA China pada tanggal 29 Agustus di Pulau Batam dan 5 September 2023 di Pulau Belakang Padang .

Kepala Subseksi Teknologi Informasi Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas II TPI Tanjung Balai Karimun, Gerson mengatakan, ketujuh WNA yang diamankan ini tidak berkaitan dengan perkara love scamming di Kota Batam.

"Nggakak ada (kaitannya). Saat diamankan tidak ada ditemukan barang-barang mencurigakan. Laptop saja mereka tidak ada, hanya baju-baju saja," terang Gerson yang dihubungi Kompas.com, Jumat (15/09/2023).

Dari hasil pemeriksaan, ketujuh WNA itu datang ke Indonesia pada waktu yang berbeda-beda dengan tujuan untuk berwisata.

Alasan mereka diamankan karena tidak mengantongi paspor ataupun dokumen lain.

Baca juga: 42 WNA China Pelaku Love Scamming Ditangkap Saat Sembunyi di Pulau Terpencil di Batam

Gerson menyebutkan, dokumen dipegang oleh agen yang mengurus perjalanan mereka.

"Visa ditahan sama agen. Tapi agen tidak bisa lagi dihubungi. Untuk kedatangannya beda-beda, ada yang bulan Juli. Tujuannya wisata," sebut Gerson.

Untuk selanjutnya ketujuh WNA akan dipindahkan ke Rumah Detensi Pusat di Kota Tanjungpinang.

"Mereka akan dipindahkan segera ke Detensi Tanjungpinang. Akan membutuhkan waktu lama untuk pendalamannya. Karena juga akan berkoordinasi dengan kedutaan mereka," ujar Gerson.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengenal Festival Rimpu Mantika, Upaya Pelestarian Kekayaan Budaya Bima

Mengenal Festival Rimpu Mantika, Upaya Pelestarian Kekayaan Budaya Bima

Regional
Terekam CCTV, Begini Detik-detik Penembakan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto

Terekam CCTV, Begini Detik-detik Penembakan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto

Regional
Longsor Terjang Lebong Bengkulu, Jalur Lintas Putus, Satu Mobil Masuk Jurang

Longsor Terjang Lebong Bengkulu, Jalur Lintas Putus, Satu Mobil Masuk Jurang

Regional
Dikira Ikan, Pemancing di Kalsel Malah Temukan Mayat yang Tersangkut Mata Kail

Dikira Ikan, Pemancing di Kalsel Malah Temukan Mayat yang Tersangkut Mata Kail

Regional
Geger Penemuan Mayat Pria di Bogor, Tergeletak di Trotoar Dekat Simpang Sentul

Geger Penemuan Mayat Pria di Bogor, Tergeletak di Trotoar Dekat Simpang Sentul

Regional
Kronologi Penembakan di Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Diduga Tolak Bayar Parkir

Kronologi Penembakan di Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Diduga Tolak Bayar Parkir

Regional
Perkosa Siswi SMP, Pria 19 Tahun di Buru Selatan Ditangkap

Perkosa Siswi SMP, Pria 19 Tahun di Buru Selatan Ditangkap

Regional
Kepala Bayi Terpisah Saat Persalinan, Polresta Banjarmasin Bentuk Tim Penyelidikan

Kepala Bayi Terpisah Saat Persalinan, Polresta Banjarmasin Bentuk Tim Penyelidikan

Regional
Tim SAR Gabungan Cari 1 Korban Tertimbun Longsor di Buntao Toraja Utara

Tim SAR Gabungan Cari 1 Korban Tertimbun Longsor di Buntao Toraja Utara

Regional
Pj Gubernur Sumsel: Perempuan Pilar Utama dalam Membangun Keluarga dan Negara

Pj Gubernur Sumsel: Perempuan Pilar Utama dalam Membangun Keluarga dan Negara

Regional
Bangun Sarang Burung Walet di Belakang Gedung, Kantor Desa di Pulau Sebatik Ini Dapat Kas Rp 2 juta Sekali Panen

Bangun Sarang Burung Walet di Belakang Gedung, Kantor Desa di Pulau Sebatik Ini Dapat Kas Rp 2 juta Sekali Panen

Regional
Juru Parkir Hotel di Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung

Juru Parkir Hotel di Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung

Regional
WNA yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Tertangkap Saat Hendak Kabur ke Australia

WNA yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Tertangkap Saat Hendak Kabur ke Australia

Regional
25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting

25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com