Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Disebut Mesra dengan Mahfud MD, Sandiaga Uno: Harus Mesra Semuanya

Kompas.com - 15/09/2023, 13:28 WIB
Labib Zamani,
Khairina

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo belakangan terlihat mesra dengan Menteri Koordinasi bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.

Bahkan, nama Mahfud MD disebut-sebut masuk sebagai kandidat bakal calon wakil presiden Ganjar.

Menanggapi kemesraan Ganjar dan Mahfud MD, Ketua Bappilu Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sandiaga Uno menilai, harus mesra semuanya.

Baca juga: Sandiaga Uno Balas Pantun Hasto dari Semarang, Ini Isinya

Kemesraan ini, lanjut Sandiaga, tidak hanya ditunjukkan kepada partai koalisi. Tetapi juga ditujukan kepada partai yang tidak masuk koalisi.

"Harus mesra semuanya. Bukan hanya sama yang koalisi. Sama semua harus mesra. Karena Indonesia negara yang guyub dan rukun," kata Sandiaga dalam kunjungan kerjanya di Solo, Jawa Tengah, Jumat (15/9/2023).

"Dan kita tidak boleh hanya mencari jabatan. Tapi ini adalah bagaimana pengabdian dan pengorbanan untuk bangsa dan negara," ungkap dia.

Baca juga: Koalisi dengan PDI-P, Sandiaga Uno: Per Hari Ini, PPP Masih Istikamah

Sandiaga mengatakan, bahwa PPP komitmen mendukung Ganjar seandainya bakal calon wakil presiden diambil bukan dari partainya.

"PPP komit, istikamah terhadap kerja sama dengan PDI-P untuk memastikan Indonesia menuju negara maju. Kita istikamah. Saya garis bawahi kita istikamah," terang Sandiaga.

Beberapa nama masuk sebagai bakal calon pendamping Ganjar di Pilpres 2024. Tidak hanya Mahfud MD, tetapi ada Ridwan Kamil dan termasuk Sandiaga.

Mengenai nama-nama yang muncul tersebut, kata Sandiaga, semua harus berkolaborasi dan memberikan kontribusi terhadap Indonesia.

"Putra-putri terbaik bangsa harus berkolaborasi. Kita harus pastikan memberikan kontribusi," kata Sandiaga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Regional
Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Regional
Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pengguna Knalpot Brong

Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pengguna Knalpot Brong

Regional
Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Regional
Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Regional
BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

Regional
2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

Regional
Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Regional
Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Regional
Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Regional
Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Regional
Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy 'Turun Gunung' pada 17 Mei 2024

Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy "Turun Gunung" pada 17 Mei 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com