Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asap Karhutla Kian Pekat karena Kemarau, Sumsel Gelar Shalat Minta Hujan

Kompas.com - 15/09/2023, 13:24 WIB
Aji YK Putra,
Reni Susanti

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Jajaran Polda Sumatera Selatan dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) menggelar shalat Istisqa untuk meminta hujan agar kondisi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) segara padam.

Sebab, Palembang yang merupakan ibu kota Sumatera Selatan kini telah diselimuti kabut asap akibat karhutla.

Karo SDM Polda Sumsel, Kombes Pol Sudrajad Hariwibowo mengatakan, selain menggelar shalat Istisqa, mereka telah menurunkan ratusan personel ke lokasi kebakaran hutan dan lahan. 

Baca juga: Kabut Asap Melanda Kota Padang, Warga Diimbau Tak Bakar Sampah

Mereka akan membantu pemadaman di tiga wilayah yakni Ogan Komering Ilir (OKI), Musi Banyuasin (Muba), dan Musi Rawas (Mura).

“Kita berdoa menggelar shalat agar segera turun hujan. Sehingga bencana kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan cepat mereda di Sumsel,” kata Sudrajad, Jumat (15/9/2023).

Sudrajad mengungkapkan, dampak dari kabut asap karhutla menyebabkan kondisi kesehatan masyarakat menjadi terganggu. Terutama yang memiliki riwayat ISPA dan paru-paru.

Baca juga: Karhutla Meluas, OKI Sumsel Naikkan Status Jadi Tanggap Darurat Bencana Asap

Ia pun meminta masyrakat untuk betul-betul menjaga lokasi mereka dan tidak membakar lahan yang dapat menimbulkan kabut asap.

“Kita tidak bisa bekerja sendiri, masyarakat juga harus sadar. Jangan lagi membakar lahan, apalagi sekarang sedang kemarau,” ucap dia.

Polda Sumatera Selatan saat ini telah menetapkan 32 orang sebagai tersangka kebakaran hutan dan lahan. Para tersangka itu merupakan warga yang berada di Kabupaten OKI dan Ogan Ilir.

Ia berharap, penegakan hukum ini menjadikan para pelaku untuk tidak membakar hutan sembarangan.

"Untuk itulah kita berusaha seoptimal mungkin agar bisa mengatasi permasalahan karhutla di Sumsel," ungkapnya.

Sementara itu, berdasarkan data dari Stasiun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) konsentrasi partikulat PM 2.5 pada pukul 07.00 WIB mencapai 232.30 Ugram/m3 atau pada level sangat tidak sehat.

Kemudian, kondisi itu kembali menurun, di mana pada pukul 11.00 WIB konsentrasi partikulat menyentuh angka 71.00Ugram/m3.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pakai Knalpot Brong

Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pakai Knalpot Brong

Regional
Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Regional
Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Regional
BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

Regional
2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

Regional
Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Regional
Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Regional
Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Regional
Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Regional
Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy 'Turun Gunung' pada 17 Mei 2024

Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy "Turun Gunung" pada 17 Mei 2024

Regional
Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Regional
Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com