Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Nelayan di Lampung Tak Bisa Lagi Cari Ikan akibat Reklamasi...

Kompas.com - 16/09/2023, 09:00 WIB
Tri Purna Jaya,
Andi Hartik

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Nelayan di wilayah perairan Pantai Karang Jaya, Lampung, terpaksa gigit jari. Mereka tak bisa lagi mencari ikan karena tempatnya melaut kini ditimbun tanah reklamasi.

Habsy (38), nelayan warga Kampung Karang Jaya termenung menatap layar ponsel pintarnya. Ia melihat aktivitasnya memancing ikan dan mencari cacing laut melalui tayangan video di ponselnya.

Jemarinya kemudian bergerak, memencet tombol kembali lalu menyentuh tampilan video lain, sebuah video hamparan laut dangkal dengan air berwarna hijau dan deburan ombak kecil.

"Ini video sebelum reklamasi, Bang," kata Habsy di Bandar Lampung, Jumat (15/9/2023) siang.

Baca juga: Terlibat Jaringan Narkotika Fredy Pratama, Eks Kasat Narkoba Lampung Selatan Bakal Dipecat

Embusan angin laut dan deburan ombak itu kini hanya bisa dinikmatinya melalui akun media sosialnya.

Tiada lagi yang tersisa saat pantai di depan rumahnya itu kini tinggal hamparan lahan kering akibat reklamasi.

Baca juga: Eks Kasat Narkoba Lampung Selatan Terlibat Jaringan Fredy Pratama, Hartanya Naik Drastis

"Sekarang kering, Bang. Sudah ketimbun tempat saya cari makan, sudah hancur," katanya.

Habsyi dan sebagian besar warga Kampung Karang Jaya hanya nelayan pinggiran yang mencari ikan dengan cara memancing ataupun menebar jala.

Daya jelajah mereka sangat terbatas, hanya di sekitar pantai. Perahu mereka tidak mampu menerjang ombak di luar radius perairan dangkal itu.

"Kalau dulu ya begini, Bang. Nyari ikan emang dekat-dekat sini. Namanya nelayan pancing, cuma punya perahu dayung, enggak bisa ke tengah," kata dia sambil menunjukkan video di ponselnya.

Namun, kondisi perairan dangkal itu kini tinggal cerita. Tiada lagi deburan ombak. Hilang sudah warna air kehijauan dan ikan-ikan kecil di pinggir perairan.

Kondisi perairan dangkal itu sekarang menjadi hamparan lapang yang telah ditimbun tanah reklamasi oleh PT Sinar Jaya Inti Mulya (PT SJIM).

Reklamasi itu dilakukan untuk membuat area penampungan minyak sawit mentah (CPO) perusahaan tersebut.

"Daerah sini terkenal cacing lautnya, Bang. Dulu lumayan sehari nyari bisa dapat 30 kilogram, diminta sama tambak buat pakan udang," kata Habsyi.

Sebagai nelayan kecil, Habsyi dan warga lain hanya bisa menyaksikan reklamasi itu tanpa bisa berbuat apa-apa.

Baginya, makna lirik lagu "Kolam Susu" yang diciptakan Koes Plus kini tidak dirasakannya lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Regional
Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Regional
Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com