Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Penemuan 4 Mayat Tanpa Kepala di Lampung Selatan, Kriminolog Menduga Korban Pembunuhan Berantai

Kompas.com - 15/09/2023, 11:33 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Kriminolog Universitas Indonesia, Adrianus Meliala, menduga kuat empat mayat yang ditemukan di Lampung terkait dengan pembunuhan berantai.

Indikasi tersebut merujuk luka pada anggota tubuh yang sama, yakni kepala, persendian tangan, dan kaki. Dugaan pembunuhan berantai juga didasari pada lokasi pembuangan keempat jenazah, yaitu di laut.

Untuk itu, kepolisian didesak segera mengidentifikasi identitas para korban untuk mempersempit pencarian pelaku.

Dalam perkembangan terbaru, Kabid Humas Polda Lampung, Umi Fadilah Astutik, mengatakan ada sejumlah keluarga yang melapor kehilangan anggota keluarga.

Namun, dari hasil skrining tidak ada kesesuaian ciri pada keempat jasad tersebut sehingga proses identifikasi mengandalkan pemeriksaan DNA.

Baca juga: Polisi Terima 13 Laporan Orang Hilang sejak Ada Temuan Mayat Tanpa Kepala

Bagaimana empat mayat itu ditemukan?

Berdasarkan keterangan polisi, empat mayat tanpa kepala ini berjenis kelamin laki-laki dan ditemukan dalam rentang Agustus hingga September 2023.

Jasad pertama ditemukan oleh nelayan di Pantai Cuku Gayau, Kampung Teluk Balak, Kabupaten Tanggamus, Lampung pada Selasa (15/08).

Jasad yang terdampar di bibir pantai tersebut kondisinya tanpa kepala dan rusak akibat pembusukan mencapai 80%.

Ciri-ciri yang melekat pada tubuh korban berusia 45 tahun ini adalah celana training warna biru dengan motif angka nomor 17.

Mayat kedua ditemukan hampir tiga pekan kemudian atau Rabu (06/09) oleh warga di pantai Dusun Sukarame Penobaan, Desa Bakauheni, Kecamatan Bakauheni, Lampung Selatan.

Baca juga: Penyebab Kematian Mayat-mayat Tanpa Kepala di Lampung Masih Jadi Misteri

Kondisi jasad tersebut tanpa kepala dan sendi di dua telapak tangan serta kaki.

Ciri-ciri yang dikenali pada tubuh korban berusia antara 35-50 tahun ini yakni mengenakan kaos lengan panjang berwarna putih. Pada kaos itu terdapat tulisan 'Mamae Zahra' dan 'Mimie Antar' dengan motif gambar kapal bertuliskan 'Sinar Intan'.

Masih di hari yang sama, Rabu (06/09), jenazah ketiga ditemukan di pantai Dusun Parit Dua, Desa Pematang Pasir, Lampung Selatan.

Kondisinya juga sama, tanpa kepala serta sendi di dua telapak tangan dan kaki.

Ciri-ciri yang melekat pada tubuh korban berusia 30-40 tahun ini adalah celana dalam warna coklat.

Jasad keempat ditemukan warga di pesisir Pantai Karang Bolong, Kecamatan Limau, Kabupaten Tanggamus, Lampung, pada Kamis (07/09), dengan kondisi tanpa tengkorak.

Ciri-ciri yang dikenali adalah korban berusia antara 30-40 tahun dan memakai celana pendek olah raga biru tua dengan tulisan angka 17.

Baca juga: Temuan-temuan Otopsi 2 Mayat Tanpa Kepala di Lampung Selatan...

Bagaimana mengidentifikasi jasad tanpa kepala?

Pakaian yang dikenakan satu jasad tanpa kepala yang ditemukan di Pantai Penobaan, Lampung Selatan, Senin (11/9/2023).KOMPAS.COM/DOK. Polres Lampung Selatan Pakaian yang dikenakan satu jasad tanpa kepala yang ditemukan di Pantai Penobaan, Lampung Selatan, Senin (11/9/2023).
Kabid Humas Polda Lampung, Umi Fadilah Astutik, mengatakan pihaknya mengalami kesulitan untuk mengidentifikasi mayat tersebut karena ketiadaan kepala serta telapak tangan atau sidik jari.

Selain itu juga, kata dia, keempat mayat tidak ada gusi gigi.

Karenanya tim forensik fokus untuk mengungkap identitas korban berdasarkan pemeriksaan DNA yang diambil dari rambut.

"Jadi saat ini lebih mengutamakan untuk DNA dan DNA ini sudah kami kirim ke laboratorium Pusdokkes Polri," ujar Kabid Humas Polda Lampung, Umi Fadilah Astutik, kepada wartawan Robertus Bejo yang melaporkan untuk BBC News Indonesia.

Dengan data yang sangat terbatas itu, dia mengimbau masyarakat agar melapor kalau ada kehilangan keluarga.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Regional
Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Regional
Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Regional
Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Regional
Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Regional
Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Regional
Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Regional
Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Regional
Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Regional
390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

Regional
Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Regional
MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode 'Early Bird'

MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode "Early Bird"

Regional
Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Regional
Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com